AKU, SENJA, DAN HENING MALAM
Senja yang tertatih
Merangkak menahan letih dan perih
Aku tak mungkin berdusta pada waktu
Karna mentari tak mengajariku
Tentang kebohongan dan tipu-tipu
#
Aku tak ingin rembulan
Menertawaiku saat bibirku bermanis lisan
Karena kutahu dalam hening malam
Memberiku sebungkus kejujuran
Tentang cinta dan keabadian
#
Aku tak mau bintang gemintang
Mencibirku tanpa memandang
Kutahu dia berbaris dalam gugusan
Menghapus benih kesesatan
Meluaskan akal dan pikiran
Agar kutahu arah jalan pulang
#
Pamekasan, 21 Desember 2022
#T426#
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Keren menewen pak Wanto. Sukses selalu
Terima kasih apresiasinya pak Burhani. Sehat dan sukses selalu
Kereeen.... Suka banget puisinya, Bapak. Diksinya..siip. Salam sukses.
Terima kasih apresiasinya bunda Cicik. Sehat dan sukses selalu
Keren pusinya Pak Sudiwanto, diksi yang indah bercerita tentang senja , salam sukses selalu
Terima kasih apresiasinya mas Pur. Salam sehat dan sukses
Keren puisinya. Indah untaian katanya. Semoga sehat dan sukses selalu Pak.
Terima kasih apresiasinya bunda. Salam sehat dan sukses selalu