LUPA PULANG
Menapaki senja yang makin menipis
Aku tertunduk menahan tangis
Melihat gembala enggan pulang
dan anak-anak asyik bermain di tengah lapang
mengabaikan kumandang suara azan
tanpa sedikitpun kepala dimiringkan
#
Gemuruh tetabuhan
Mengiringi lenggak-lenggok tarian malam
Mereka makin tenggelam
Dalam mimpi-mimpi penuh rayuan
Terlelap dalam semilir kesesatan
Yang berembus manja dalam buaian
Sungguh, garis-garis yang kulukiskan
Tak satupun mereka perhatikan
Lalu akankah kubiarkan
Mereka melupakan kata pulang
#
Pamekasan, 24 Desember 2022
#T429#
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Puisi yang indah penuh makna. Semoga sehat dan sukses selalu Pak
Terima kasih apresiasinya bunda Nanik. Sehat dan sukses selalu