SUGENG PUJIARTO

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Mengapa Saya Harus Menulis

Mengapa Saya Harus Menulis

Tugas 1

MENGAPA HARUS MENULIS

Adakalanya menulis itu penting, terkadang lisan segan dan enggan berucap. Ketika perasaan ku sedang sedih, ku merasa nyaman mencurahkannya dalam coretan kata-kata. Ku terkadang enggan untuk bercerita kepada kawan. Ya, mungkin karena ku merasa itu tak perlu diceritakan kepada orang lain. Pandangan sebagai laki-laki yang tidak boleh cengeng, memaksa aku harus kuat memendam setiap rasa gundah, dan sedih untuk kupendam dalam benakku.

Aku termasuk laki-laki pendiam, bahkan perasa. Tidak jarang aku mencurahkan isi pikiranku ke dalam untaian kata-kata. Bahkan tetesan air mata sering tidak disadari membendung di pelupuk mataku. Air mata yang siap tumpah kapan saja, ketika kesedihan dalam hati tidak tertahan lagi. Mungkin hanya Tuhan dan aku yang tahu ketika aku sedih. Rangkaian kata yang kala kubaca kembali terkadang membuat kesedihan itu menggelanyut kembali ke dalam lubuk hatiku yang rapuh.

Mungkin aku lah satu diantara teman-temanku yang sering mencurahkan perasaanku melalui laptop ini menjadi sebuah curahan hati. Ya... itulah kelebihan yang aku miliki yang diberikan Tuhan. Melalui inilah perasaanku akan merasa lega. Beban hidup serasa hilang.

Aku juga termasuk laki-laki yang tidak pandai curhat. Aku pun kadang bertanya kepada diriku, kenapa ?. Semasa SD aku sudah memiliki diary, bahkan catatan jajan setiap harinya kutulis malam hari. Bukan tanpa sebab. Ayahku yang selalu bilang, jika ingin sukses, catatlah semua yang kamu keluarkan hari itu. Bandingkanlah dengan uang yang kamu dapat dari ayah atau ibu hari itu. Dari situlah aku terpikir untuk mencatatnya dalam diary bekas kakakku.

Satu sisi aku bersyukur, sebab dari situ aku selalu mencatat apa yang aku ingat mengenai jajanku. Namun di sisi lain, saat terlupa, aku sedikit stress dibuatnya.

Memasuki MTs, aku mulai menulis cerita pendek pada majalah anak-anak Ceria yang berkantor di Jalan Dorang, Semarang. Saat itu honor pertamaku Rp. 25.000. Aku sangat bahagia. Pengalaman pertama yang tidak akan pernah kulupa.

Penulis : Sugeng Pujiarto, S.Sos.

Alumni Sagusabu IV Kemenag Bintan 2019

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Mantab... Follow back ya pak

15 Sep
Balas

Ok

15 Sep



search

New Post