Sugeng Yuniadi

Sugeng Yuniadi lahir cilacap 11Juni 1974 tinggal di kota Semarang Jawa Tengah...

Selengkapnya
Navigasi Web
Secuil Kertas,Bernilai Jutaan,Seribu Harapan (Tantangangurusiana hari ke 44)

Secuil Kertas,Bernilai Jutaan,Seribu Harapan (Tantangangurusiana hari ke 44)

Sore itu,Minggu,23 Juni 2020 kami semua sudah siap untuk berangkat ke suatu tempat.Walaupun hari libur,namun minggu itu menjadi hari special,dan tlah lama dinantikan.Bukan pergi bersenang – senang,tapi pergi untuk membuat kenangan yang takkan pernah terlupakan.Ya,sore itu kami akan menjemput sebuah dari seribu harapan masa depan.

                Sore itu,mobil kecilku,dengan empat penumpang,melaju penuh kepastian menuju hotel Norman.Sebuah hotel yang mewah untuk ukuran kami semua,maklum,kami bukan keluarga berada,yang sudah terbiasa tidur menginap di sana.Kuperhatikan,sepanjang perjalanan,si kecilku,begitu senang,bahagia,tak henti – hentinya bercerita tentang sebuah acara yang akan dilakoninya.

                Kami pun tiba di tempat tujuan,hotel Norman.Belum begitu banyak orang disana,sehingga kami masih menyempatkan melihat,dan berswafoto bersama untuk mengabadikan moment langka. Selang beberapa menit kemudian,perhelatan sakral pun dimulai.Satu persatu,nama peserta dipanggil menuju panggung kehormatan,panggung yang dinantikan,panggung seribu harapan.Ya,panggung pelepasan dan wisuda PAUD,tempat anakku berada di sana.

                Segera,tiba giliran anakku dipanggil menuju panggung kehormatan.”Arjuna Aji Prabanawa,putra dari Bapak Sugeng Yuniadi dan Ibu Supriyatiningsih,dipersilahkan menuju panggung kehormatan.”begitu suara MC yang kudengar.Jujur,ada perasan haru,banngga dan kebahagiaan luar biasa saat si kecilku melangkah menuju panggung kehormatan.Sosok anak kecil,dengan seragam warna kuning,bertoga.Seragam yang tak pernah kupakai sekalipun,saat dulu aku lulus TK.

                Secuil kertas pun diberikan kepada Arjuna,sebagai tanda telah usai menempuh proses pendidikan setahun lamanya.Dengan senyum bangga,bahagia,kami semua melambaikan tangan pada Arjuna ,dan kuabadikan moment luar biasa itu segera.Kami pun menghampiri Arjuna,setelah turu dari panggung wisuda,aku pun berbisik padanya,”Selamat Nak,kami bangga dengan ini semua,dengan yang sudah kamu dapatkan,walaupun hanya secuil kertas,dan kami harus mengeluarkan berjuta biaya,namun di dalamnya tersimpan seribu harapan,jemputlah harapanmu Nak!” Kami pun pulang dengan senyum kebahagiaan sambil bernyanyi riang,dan tak lupa kamipun bersyukur atas karuniaNya.                

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Selamat

29 Feb
Balas



search

New Post