Gundah kurasa,hati ini setiap mendengar berita.Entah sensitif atau terlalu terbawa rasa?Hati ini terusik,menangis,kala terlintas kabar miris dan tragis.Apakah karakter jiwa yang terlalu melankolis? Rasa takut kadang menghantui diri berbalut pikiran kalut.Mungkin kau berpikir aku terlalu imut dan belum puput?

Entah mengapa…,salah siapa…,hampir di mana-mana….Harus bagaimana…? Kapan terus mendera…,dimulai dari mana…,bagaimana sebaiknya…?

Mungkin kami takabur,hingga negeri ini mencekam bagai kubur. Kami sudah bersyukur,mungkin masih banyak yang kufur. Kami sadar,hanyalah manusia lemah yang ikhlas menerima,hingga bencana ada di mana-mana.Kami pun berikhtiar,trus berusaha,walau tak pernah tahu kapan berakhirnya mara bahaya semua.Mari intropeksi diri masing-masing pribadi.

Akhirnya,kulantunkan doa,harapan,negeri ini tetaplah negeri yang subur,makmur,kaya dan mempesona bak zamrud khatulistiwa,aman dan toleran jauh dari kebiadaban,tenteram dan terhindar dari sejarah kelam,abadi seumur usia kita diberi.Sebagai negeri yang panjang,punjung,pasir,wukir ,loh, jinawi dalam lindungan Ilahi.Senantiasa tata,titi,tentrem tur raharja, yang kita damba.