Sayang Emak
Sudah dua tahun ini emak tinggal di rumahku. Emak yang sudah sepuh dan burusia 80 tahun. Dulu emak tinggal berdua dengan bapak di desa, tapi semenjak bapak pergi mendahului emak, aku gak tega meninggalkannya sendirian, kuajak emak ke rumahku tinggal di kota. Aku telah bertekad menjaga emakku, walaupun aku sibuk namun emak tetap nomor satu.
Awalnya Mas Andi, abang tertuaku sempat mengajak emak tinggal bersamanya, tapi gak lama karena istrinya keberatan dengan sikap emak yang makin hari makin rewel dan banyak maunya. Kakakmu kadang sudah nahan hati dengan kelakuan emak, Dek, cerewetnya minta ampun,”keluh Mas Andi ketika mengantar emak ke rumahku.
Semakin senja tingkah emak seolah melampiaskan rasa ketika muda dulu. Emak dahulu terlalu penurut pada bapak dan gak pernah ada maunya. Semua yang diminta pasti dapat. Bapak terlalu memanjakan emak. Sekarang ketika usia tua rasa yang dahulu ia tahan dengan mudah ia ungkapkan. Tetapi aku senang emak rajin sholat dan menghafal bacaan ayat-ayat al-quran yang ia hafal, karena dia adalah qoriah terbaik ketika muda dulu, sehingga bakatnya pun menurun kepada anak-anaknya. Ternyata emak tidak banyak tingkah seperti yang diceritakan kakakku dulu. Sayangi dan cintailah Emakmu karena surga berada di bawah telapak kaki ibu.
Menulis hari ke-427
Pariaman, 6 Juli 2021
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Mantap Uda... Pesan moralnya luar biasa.... Sukses selalu
Terima kasih Pak Burhani.
Terima kasih Pak Burhani.
Terima kasih Pak Burhani.
Terima kasih Pak Burhani.
Cerita kehidupan yang keren pak.Selamat malam selamat beristirahat.Salam sehat dan sukses selalu buat Pak Suhaimi Azis sekeluarga. Terimakasih telah setia mengunjungi sriyonospd.gurusiana.id untuk SKSS.
Terima kasih pak.untuk SKSSnya
Sepakat Pak Emi dengan ulasan menawannnya. Sehat dan sukses selalu
Terima kasih Bu Vivin.
Setuju sekali Pak Suhaimi...walaupun cerewet beliau tetap dinomorsatukan, karena beliaulah yang paling berjasa dalam hidup kita...keren pentigrafnya.
Benar bunda. Jasa ibu tak terbalaskan. Terima kasih apresiasinya.
Sayangi dan cintailah Emakmu karena surga berada di bawah telapak kaki ibu. Betul sekali Bapak Suhaimi. Baarakallaahu fiiki
Iya Pak Herru...terima kasih telah setia berkunjung ke blog gurusiana ambo.
Pentigraf yang keren pak Suhaimi
Terima kasih Bu Sofi
Subhanallah semoga surga untuk.Pak.Suhaimi yang tulus merawat ibu
Alhamdulillah... Ladang bakti yang terbentang luas, dijaaminkan balasan surga. Saya jadi iri, Pak.
Iya pak. IBU segalanya dalam mendidik dan membesarkan kita.
Bahagianya masih memiliki emak Pak. Semoga emak sehat selalu.
Alhamdullillah. Terima kasih bu
Sayangilah mak kita....
Betul dinda Era
Ibu adalah madrasah pertama bagi anak-anaknya
Baroqallah
Mantap tulisannya. Ya, mari kita sayangi Emak selagi masih hidup.
Masya Alloh. luar biasa. Emak adalah surga yang diturunkan ke bumi oleh Alloh. Semoga bisa selalu menjaga emak. Aamiin. Sukses selalu untuk Pak Suhaimi
Seawktu Kita kecil dulu emak dg tulus Dan kasih sayang mngasuh Kita tnpa mngeluh, sekarang tentu Kita pun harus merawatnya dg kasih sayang ya Pak, surge Ada d tlpaknkaki ibu.keren pentigrafnya pak,
Luar biasa. Inspiratif pak guru. Ulasannya. Salam literasi
Terima kasih pak