Suhainah Hafidz

Memiliki nama lengkap Suhainah, S.Pd.SD. Lahir di Simbur Naik pada tanggal 28 September 1987. Aktif mengajar di SDN 68/X simbur Naik sejak tahun 2009 dan ...

Selengkapnya
Navigasi Web
SAHABAT ITU CINTA (Part 2)
Google

SAHABAT ITU CINTA (Part 2)

Cinta dan Firman bermain petak umpet bersama anak-anak lainnya. Permainan ini di daerah sini anak-anak menyebutnya main mancing. Satu orang yang "jadi" akan menjaga tiang dan pemain lainnya akan bersembunyi. Pemain yang menjadi Penjaga tiang akan menutup mata dan mulai berhitung, pada hitungan ke 100, semua pemain sudah harus bersembunyi karena penjaga tiang akan membuka mata dan mencari mereka.

Cinta merajuk, dia mau berhenti saja main mancingnya. Dari tadi dia terus yang jadi penjaga tiangnya, dia belum pernah dapat giliran bersembunyi hari ini.

"Curang!" Protes Cinta saat dia kembali harus jadi penjaga tiang karena saat dia menyebutkan nomor secara acak malah dia memilih nomor urut 7 pada barisan teman yang berbaris di belakangnya. Dan anak yang berdiri pada barisan nomor 7 itu anak yang mancing.

Mancing, begitulah sebutan untuk pemain yang berhasil menyentuh tiang dan namanya tidak tersebut oleh penjaga tiang. Pada saat pemain lain bersembunyi, penjaga tiang harus mencari mereka, jika mereka terlihat maka yang jadi penjaga tiang harus menyebut nama anak itu sambil memegang tiang dan menyebutkan kata "tidak mancing".

"Mini tidak mancing"! Teriak Cinta sambil berlari memegang tiang yang harus dia jaga, karena jika dia keduluan oleh Mini memegangnya maka Mini bisa jadi mancing. Cinta tersenyum, kali ini tidak seorangpun yang mancing, sehingga jika dia menyebut nomor berapapun sudah dipastikan nomor urut itu yang jadi penjaga tiang. Cinta tersenyum puas.

"Jaga-jaga nomor 4"! Teriak Cinta penuh semangat saat tiba penyebutan nomor. Cinta menghadap ke tiang sambil menutup mata sementara teman-teman yang lain bersusun ke belakang berdiri searah dengan dengan Cinta .

"Tunggu!" Firman belum ada, belum ketemu dari tempat persembunyiannya"! Teriak Agus mengingatkan.

"Ah, paling juga Firman sudah berhenti mainnya dan sudah di rumahnya, dia kan sering bermain curang"! Cinta bersungut.

"Nggak ada ah di rumahnya, itu tanya saja sama Ibunya" Kak Ros yang dari tadi memperhatikan anak-anak itu bermain ikut menimpali.

Anak-anak yang lain saling berpandangan dan saling memberi isyarat, tapi ternyata tidak ada salah seorangpun dari mereka yang melihat Firman, Firman tadi memilih tempat persembunyiannya sendiri.

"Sudah, nggak usah dicari, nanti juga pasti keluar sendiri, aku mau berhenti" Cinta berlari pulang, tanpa menghiraukan panggilan teman-temannya yang lain. Sementara para orang tua sudah memanggil anak mereka untuk segera pulang mandi.

Matahari perlahan mulai tenggelam. Cinta sudah mandi dan berganti pakaian, kini dia sudah mengenakan mukena dan segera berlari ke rumah Firman. Ia akan ke Mesjid sholat magrib bersama Firman dan teman-teman yang lain.

"Firman belum pulang tadi main sama kalian" Ucap Bu Nur menjelaskan. Tampak kekhawatiran di raut wajahnya. Jika anak-anak yang lain sudah pulang, maka ke mana putranya.

"Mad, adikmu belum pulang Nak, cari dulu!" Bu Nur berteriak memanggil Bang Mamad Abangnya Firman yang nomor 2.

Di kampung mereka, PLN hanya hidup di malam hari, mulai pukul 17.30 WIB sampai Pukul 06.00 WIB. Jika listrik sudah hidup itu berarti sebentar lagi masuk waktu magrib, dan anak-anak serta para orang tua sudah bersiap-siap ke Mesjid untuk shalat berjamaah.

Kini para orang dewasa sibuk memangil-manggil nama Firman, mereka mencari Firman. Dia belum juga keluar dari persembunyiannya. Ke mana sebenarnya dia, sementara matahari hampir benar-benar tenggelam.

Apa mungkin dia disembunyikan makhluk halus ?. Begitu pemikiran beberapa orang dewasa.

Sementara Bu Nur ibunya Firman sudah menangis sambil berlirih "Ke mana kamu Nak,?" kenapa belum ada yang menemukanmu?.

Beberapa orang dewasa lainnya ke belakang rumah, memeriksa adanya kemungkinan Firman jatuh dan tenggelam di sungai. Entah ke mana dirinya, teman sepermainannya pun tak ada yang melihat Firman.

BERSAMBUNG

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Makin menarik ceritanya... Apakah Firman tertidur? Kita tunggu episode selanjutnya.

03 Aug
Balas

Terima kasih Pak

03 Aug

Wow menarik sekali ceritanya Bun. Lanjut episode berikutnya ya.

04 Aug
Balas

Terima kasih Bu

05 Aug

cerita yang menrik, sayangnya harus bersambung, sangat keren bunda,salam sukses selalu, salam literasi

02 Aug
Balas

Terima kasih Bu

03 Aug



search

New Post