suhari

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
796.Memenjarakan Hati dan Lisan

796.Memenjarakan Hati dan Lisan

Dunia adalah tempat ujian yang berisi kesenangan dan kesusahan. Senang dan susah keduanya menjadi bagian dari ujian yang harus dilewati seorang muslim. Rumus dasar atau kiat sukses agar lulus ujian adalah bersyukur ketika lapang atau senang dan sabar manakala harus mengalami kesusahan. Kedua media ujian tersebut akan terus membersamainya sampai nafas terakhir dihembuskan. Saat itulah ujian dinyatakan berakhir dan penentuan kelulusan akan segera dimulai yang puncaknya ketika berhadapan langsung dengan Allah Swt di padang mahsyar kelak. Imam Al-Muzani ra berkata;

وَبَعْدَ البِلَى مَنْشُوْرُوْنَ وَيَوْمَ القِيَامَةِ إِلَى رَبِّهِمْ مَحْشُوْرُوْنَ وَلَدَى العَرْضِ عَلَيْهِ مُحَاسَبُوْنَ بِحَضْرَةِ الموَازِيْنِ وَنَشْرِ صُحُفِ الدَّوَاوِيْنَ وَنَسُوْهُ فِي يَوْمٍ كَانَ مِقْدَارُهُ خَمْسِيْنَ أَلْفَ سَنَةٍ لَوْ كَانَ غَيْرُ اللهِ الحَاكِمَ بَيْنَ خَلْقِهِ لَكِنَّهُ اللهُ يَلِي الحُكْمَ بَيْنَهُمْ بِعَدْلِهِ بِمِقْدَارِ القَائِلَةِ فِي الدُّنْيَا يَوْمَئِذٍ يَعُوْدُوْنَ فَرِيْقٌ فِي الجَنَّةِ وَفَرِيْقٌ فِي السَّعِيْرِ

“Setelah hancur, manusia dibangkitkan. Dan pada hari kiamat, manusia dikumpulkan di hadapan Rabb-Nya. Di masa penampakan amal manusia dihisab. Dengan dihadirkannya timbangan-timbangan dan ditebarkannya lembaran-lembaran (catatan amal). Allah menghitung dengan teliti, sedangkan manusia melupakannya. Hal itu terjadi pada hari yang kadarnya di dunia adalah 50 ribu tahun. Kalaulah seandainya bukan Allah sebagai hakimnya niscaya tidak akan bisa, akan tetapi Allahlah yang menetapkan hukum di antara mereka secara adil. Sehingga lama waktunya (bagi orang beriman) adalah sekadar masa istirahat siang di dunia, dan Allah Yang Paling Cepat Perhitungan Hisabnya. Sebagaimana Allah memulai menciptakan mereka, ada yang sengsara atau bahagia, pada hari itu mereka dikembalikan. Sebagian masuk surga, sebagian masuk neraka.”(Tamam Al–Minnah ‘ala Syarh As-Sunnah li Al-Imam Al-Muzani. Khalid bin Mahmud bin ‘Abdul ‘Aziz Al-Juhani. www.alukah.net).

Allah Swt Maha Adil menciptakan dan menjadikan semua peserta ujian sama dihadapan-Nya,meski beda bobot dan materi ujiannya sesuai kondisi masing-masing. Yang jelas tidak ada yang didzalimi sedikit pun. Semua peserta ujian akan diberlakukan sama dan dinilai sesuai dengan hasil perbuatannya masing-masing. Tidak ada faktor lain yang bisa mempengaruhi hasil ujian tersebut. Yang miskin akan diperlakukan persis dengan yang kaya. Demikian pula yang biasa sama perlakuannya dengan yang berkedudukan tinggi. Yang banyak menikmati fasilitas dunia akan semakin lama dalam mempertanggungjawabkannya kelak. Tak heran jika Nabi Muhammad saw pernah berdoa ingin hidup miskin agar sedikit hisabnya kelak. Dalam hadits Anas bin Malik ra,beliau saw bersabda.

قَالَ اللَّهُمَّ أَحْيِنِى مِسْكِينًا وَأَمِتْنِى مِسْكِينًا وَاحْشُرْنِى فِى زُمْرَةِ الْمَسَاكِينِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ فَقَالَتْ عَائِشَةُ لِمَ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ إِنَّهُمْ يَدْخُلُونَ الْجَنَّةَ قَبْلَ أَغْنِيَائِهِمْ بِأَرْبَعِينَ خَرِيفًا يَا عَائِشَةُ لاَ تَرُدِّى الْمِسْكِينَ وَلَوْ بِشِقِّ تَمْرَةٍ يَا عَائِشَةُ أَحِبِّى الْمَسَاكِينَ وَقَرِّبِيهِمْ فَإِنَّ اللَّهَ يُقَرِّبُكِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ

“Ya Allah, hidupkanlah aku dalam keadaan miskin, matikanlah aku dalam keadaan miskin dan kumpulkanlah aku bersama dengan orang-orang miskin pada hari kiamat”. ‘Aisyah berkata, “Mengapa wahai Rasulullah engkau meminta demikian?” “Orang-orang miskin itu masuk ke dalam surga 40 tahun sebelum orang-orang kaya. Wahai ‘Aisyah, janganlah engkau menolak orang miskin walau dengan sebelah kurma. Wahai ‘Aisyah, cintailah orang miskin dan dekatlah dengan mereka karena Allah akan dekat dengan-Mu pada hari kiamat”, jawab Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam (HR. Tirmidzi).

Peluang lulus ujian bagi seorang muslim sangat besar sekali jika sejak awal telah menentukan target yang hendak ingin dicapainya. Target setiap orang berbeda-beda sesuai maklumat yang ada dalam dirinya.

فَإِذَا قَضَيْتُمْ مَنسِكَكُمْ فَاذْكُرُواللهَ كَذِكْرِكُمْ ءَابَآءَكُمْ أَوْ أَشَدَّ ذِكْرًا فَمِنَ النَّاسِ مَنْ يَقُولُ رَبَّنَا ءَاتِنَا فِى الدُّنْيَا وَمَالَه فِى الآخِرَةِ مِنْ خَلاقٍ وَمِنْهُمْ مَنْ يَقُولُ رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ أُولَئِكَ لَهُمْ نَصِيبٌ مِمَّا كَسَبُوا وَاللَّهُ سَرِيعُ الْحِسَابِ

“Apabila kalian telah menyelesaikan ibadah haji kalian, maka berzikirlah dengan menyebut Allah, sebagaimana kalian menyebut-nyebut (membangga-banggakan) nenek moyang kalian, atau (bahkan) berzikirlah lebih banyak dari itu. Maka di antara manusia ada orang yang mendoa, "Ya Tuhan kami, berilah kami (kebaikan) di dunia," dan tiadalah baginya bagian (yang menyenangkan) di akhirat. Dan di antara mereka ada orang yang mendoa, "Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, dan perliharalah kami dari siksa neraka." Mereka itulah orang-orang yang mendapat bagian dari apa yang mereka usahakan; dan Allah sangat cepat perhitungan-Nya.” (QS. Al Baqoroh:200-201). Allah Swt tidak pernah memaksa manusia untuk mengambil jalan Surga atau Neraka. Semuanya diserahkan kepada pilihan manusia itu sendiri. Allah Swt tunjukkan Dua jalan untuk dipilih manusia itu sendiri.

وَهَدَيْنَاهُ النَّجْدَيْنِ

“Dan Kami telah menunjukkan kepadanya dua jalan.”(QS.Al Balad: 10). Allah Swt hanya mengingatkan agar jangan sampai mengikuti jalan atau langkah setan terkutuk.

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا لَا تَتَّبِعُوا خُطُوَاتِ الشَّيْطَانِ وَمَنْ يَتَّبِعْ خُطُوَاتِ الشَّيْطَانِ فَإِنَّهُ يَأْمُرُ بِالْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَلَوْلَا فَضْلُ اللَّهِ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَتُهُ مَا زَكَا مِنْكُمْ مِنْ أَحَدٍ أَبَدًا وَلَكِنَّ اللَّهَ يُزَكِّي مَنْ يَشَاءُ وَاللَّهُ سَمِيعٌ عَلِيمٌ

Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengikuti langkah- langkah setan. Barangsiapa yang mengikuti langkah-langkah setan, maka sesungguhnya setan itu menyuruh mengerjakan perbuatan yang keji dan yang mungkar. Sekiranya tidaklah karena kurnia Allah dan rahmat-Nya kepada kamu sekalian, niscaya tidak seorangpun dari kamu bersih (dari perbuatan-perbuatan keji dan mungkar itu) selama-lamanya, tetapi Allah membersihkan siapa yang dikehendaki-Nya. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (QS. An-Nuur: 21)

Setelah target ditentukan dan serius dalam berusaha meraihnya dibutuhkan tekad bulat juga untuk menahan Dua anggota badan yang sering membuyarkan semua keinginan baik dalam meraih akhirat. Dua anggota badan tersebut perlu untuk dipenjarakan sebagaimana dikatakan oleh Ibnul Qoyyim ra.

طالب الله والدار الآخره لا يستقيم له سيره وطلبه الا بحبسين

حبس قلبه فى طلبه ومطلوبه وحبسه عن الالتفات الى غيره

وحبس لسانه عما لا يفيد وحبسه علي ذكر الله وما يزيد فى ايمانه ومعرفته وحبس جوارحه عن المعاصي والشهوات وحبسها على الواجبات والمندوبات فلا يفارق الحبس حتى يلقى ربه فيخلصه من السجن الى أوسع فضاء وأطيبه

ومتى لم يصبر على هذين الحبسين وفر منهما الى فضاء الشهوات أعقبه ذلك الحبس الفظيع عند خروجه من الدنيا

فكل خارج من الدنيا اما متخلص من الحبس واما ذاهب الي الحبس

“Orang yang mencari rida Allah dan negeri akhirat tidak akan lurus perjalanan dan pencariannya kecuali dengan memenjara dua hal,Memenjara kalbunya dalam pencarian dan tujuannya, menjaga agar tidak berpaling pada yang selainnya. Memenjara lisannya dari apa yang tak bermanfaat, menjaga agar senantiasa berdzikir kepada Allah dan yang menambah iman serta ilmunya. Demikian pula memenjara anggota badannya dari maksiat dan syahwat, juga menjaganya melaksanakan kewajiban dan amalan sunnah. Dia selalu memenjaranya hingga bertemu Robbnya, lalu dia pun bebas dari penjara menuju tanah lapang yang terluas lagi terbaik. Namun, ketika dia tidak sabar dalam memenjara dua hal ini, dan melarikan diri ke kelapangan syahwat, maka setelahnya dia akan mendapatkan penjara yang mengerikan saat keluar dari dunia. Maka, siapa saja yang keluar dari dunia ini, dia antara terbebas dari penjara, atau justru menuju penjara.” ( Al Fawaid: 54 ). Semoga kita bisa memenjarakan keduanya sehingga rida Allah Swt dan kehidupan hakiki di akhirat berupa Surga bisa diraih. Amin []

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Kereeen ulasannya, Pak. Salam literasi

17 Apr
Balas

Trims,Pak Dede. Salam literasi

20 Apr



search

New Post