HARAPAN YANG TAK TERWUJUD

Tantangan Menulis Gurusiana Hari Ke-58

Oleh : SUHARTI, S.Pd

Proses belajar dengan tatap muka di kota kami yang merupakan salah satu daerah berzona hijau sudah dimulai selama dua pekan.  Sistem ganjil-genap yang diterapkan setiap hari secara bergantian. Saat ganjil tatap muka maka genap belajar dari rumah.

Perkenalan di awal pertemuan dengan siswa kelas XI. Mereka menyebutkan nama, asal daerah tempat tinggal, nama panggilan dan nomor HP/WA. Memang mereka harus memperkenalkan diri, demikian juga dengan saya. Sebab saat kelas X saya tidak masuk di kelas mereka.

Cukup lumayan perjuangan saya mengingat mereka. Setahun sudah saya menunggu pertemuan ini, dapat berjumpa dengan mereka. Membersamai mereka dalam kegiatan belajar. Namun Pandemi Covid-19 telah mengubah semuanya. Dapat dibayangkan betapa saya harus berusaha ekstra agar mengenal mereka dalam waktu dekat. Sementara saat ini yang saya saksikan adalah bagian mata mereka saja. Sebahagian wajah, karena sebahagian lagi tertutup masker.

Saya pun meminta maaf pada mereka jika proses mengenal mereka juga butuh waktu. Sistem ganjil-genap juga melengkapi ujian ini. Kehadiran ganjil pada hari ini dan genap dihari selanjutnya. Dalam kondisi separuh wajah. Semoga Allah memudahkan urusan saya. Tak kenal maka tak sayang. Tak sayang maka tak cinta. Demikian ungkapan yang selama ini sering didengar, justru saat ini juga terbukti. Proses menumbuhkan dan mengikat emosional antara guru dan siswa berjalan agak lamban. Meski sudah melaksanakan proses belajar tatap muka terasa menjadi ujian yang harus saya jalani dengan penuh semangat untuk dapat segera mengenal mereka.

Sawahlunto, 22 Juli 2020