suharti

Suharti adalah seorang guru yang mengajar di SMK N 1 Sawahlunto. Program Keahlian Administrasi Perkantoran...

Selengkapnya
Navigasi Web
SEMALAM DI MALAYSIA  (T.57)

SEMALAM DI MALAYSIA (T.57)

SEMALAM DI MALAYSIA

Tantangan Menulis Gurusiana Hari ke-57

Oleh: Suharti, S.Pd

Dari Bandara Internasional Minangkabau (BIM) menujua ke Bandara International Kuala Lumpur lebih kurang satu setengah jam. Guide mengajak kami berkeliling kota, sebelumnya mampir ke Masjid Putera Jaya. Hujan deras sehingga tour hanya bisa dari dalam bus angkutan.

Kesan pertama tentang kondisi alam di sini adalah kerapian dan kebersihan. Meski banyak bangunan pencakar langit namun taman-taman sepanjang jalan kiri dan kanan tertata rapi dan jenis tanamannya homogen.

Kami berhenti di Masjid raya Putera Jaya untuk melaksanakan salat Asar. Beristirahat sejenak karena lebatnya hujan. Mengabadikan Masjid dengan mengambil gambarnya. Begitu indahnya bangunan masjid ini. Kebersihan yang terjaga. Pelataran Masjid pun luas dan indah.

Hujan tak juga reda, selanjutnya bus menuju Menara Kembar. Kami duduk dengan mengambil posisi belakang, sehingga pemandangan luas nampak langsung. Karena cuaca masih hujan, maka kami pun tak bisa berlama-lama berada di area menara kembar. Mencari tempat makan, shalat magrib dan lanjut ke Hotel untuk beristirahat.

Kamar hotel hanya menampung dua orang saja. Kami terpisah dengan kamar anak-anak. Ada hal yang terpikir di benak saya, jangan-jangan besok anak-anak terlambat bangun. Sementara kami akan melanjutkan perjalanan dimulai sejak ba’da subuh. Namun mereka tak mau pula dipisahkan. Mereka ingin sekamar berdua.

Apa yang saya khawatirkan terjadi. Anak-anak terlambat bangun, pintu kamar dikunci dobel. Ada kepanikan sesaat untuk membangunkannya agak susah. Memanggil petugas pun tak berhasil membuka pintu. Karena kehebohan, terbuka lah kamar sebelah. Keluar tamu asing berwajah kusut, dengan bahasa Inggris yang fasih si Bule mengatakan jangan berisik, saya sangat terganggu dengan suara ketukan pintu Anda. Saya tidak bisa tidur. Wajahnya memerah karena marah. Saya meminta maaf dengan bahasa Inggris yang mungkin Ia sulit memahami. Saya katakan bahwa saya tidak bermaksud untuk mengganggunya, tapi ini adalah saat-saat yang genting. Sebentar lagi seharusnya kami akan meneruskan perjalanan dan harus tepat waktu berkumpul di loby.

Si Bule kembali menutup pintu kamar, saya tahu Ia kesal. Matanya juga sayu menahan rasa kantuk yang hebat. Kenangan ini tak bisa terlupakan. Semalam di Malaysia saya di marahi Bule. Hebat si Bule. Pintar bahasa Inggrisnya. Saya kasih jempol deh.

Sawahlunto, 21 Juli 2020

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

selalu banyak cerita saat di perjlanann yabunda, salud sama bule hahahah., pintar bahas inggris, keren banget bunda, salam sukses dan salam literasi

21 Jul
Balas

iya bun, hebat si bule bahasa inggrisnya...hahahaha

26 Jul



search

New Post