Ketika terjadi musibah atau bencana, kita sering mengatakan "Sudah suratan takdir..." akan tetapi apabila diberikan nikmat dan kebaikan kalimat diatas jarang diucapkan. Jika kita berpikir atas nama ilmu dan realitas akan kita temui hakikat segala yang terjadi adalah telah ditakdirkan oleh Allah Swt.

Kepercayaan kepada takdir perlu dilatih. Awalnya kita latih pikiran kita untuk berpikir sebagai latihan. Akal dilatih berpikir secara ketakdiran yaitu melihat segala sesuatu sebagai yang telah ditentukan sehingga akhirnya bukan sebagai hafalan tetapi akan masuk ke dalam hati. Setelah menetap dihati barulah dinamakan telah beriman