Suherman Komara (Zuhé)

Saya SUHERMAN KOMARA,PNS dilingkungan Dinas Pendidikan Kabupaten Bandung Barat,tepatnya mengajar di SDN 1 Ciraja UPT Pendidikan SD dan PAUDNI Kecamatan Cipeunde...

Selengkapnya
Navigasi Web

KETIKA MIMPI MENJELMA

Siang itu,mendung bergelayut diwajah pemuda tanggung berseragam biru putih,tIdak biasanya mukanya ditekuk bagai pungguk bibirnya membisu ditengah gelak tawa teman-temannya.

"Stttt,kenapa si Edi ya,tumben-tmbenan mukanya kusut"bisik Didin

"Heeh,kenapa ya,biasanya paling rame",jawab Hermawan

Mereka terus berjalan,menyusri jalan setapak yang rutin mereka lewati ketika pulang sekolah,seolah tidak peduli pada sikap si Edi yang mendadak bisu.

"Keterlaluan ni anak"teriak Didin

"Edi....!",teriak semuanya,membuyarkan lamunan si Edi.

Edi terperangah,kaget!seolah baru bangun dari mimpi,dia baru sadar bahwa dia berjalan beriringan dengan begitu banyak teman dibelakangnya."Kamu ini kenapa Di,dari tadi diperhatiin,bengong...aja kayak sapi ompong!",protes Adna

"Maaf teman-teman,aku lagi bingung!"

"Bingung kenapa,kayak orangtua aja,sebenarnya apa yang kau pikiran?",tanya teman-temannya serentak.

Akhirnya,Edi buka mulut bahwa dia bingung harus meneruskan sekolah kemana,setelah lepas SMP yang tinggal menghitung hari,ayahnya menginginkan supaya masuk Sekolah Pendidikan Guru,sedangkan kakeknya menginginkan dia masuk sekolah Tehnik,tidak muluk-muluk alasan sang kakek,katanya biar bisa memperbaiki senapan angin kesayangannya.

"Terus kamu sendiri maunya kemana?",tanya adna di akhir cerita

"Kalau aku maunya masuk SPG ad",hawab Edi

"Udah...gak usah dibikin bingung,ikuti hati nurani!",saran Sam dan di iya kan oleh seluruh teman-temannya.

"Oke lah kalau begitu,nanti aku pikirkan lagi!"

Percakapan pun terhenti ketika jalan memisahkan mereka mengantar kerumahnya masing-masing.

Dua bulan telah berlalu sejak percakapan itu,dan...ketika mereka saling bertemu,seragam mereka telah menjadi putih abu-abu.

"Edi.......!",terdengar teriak seseorang memanggil ditengah alun-alun kota Cimahi yang ramai

Edi celingukan,matanya mencari-cari sumber suara ditengah bisingnya suara lalu lalang kendaraan bermotor.

Akhirnya,matanya tertancap pada sosok tinggi besar,sepersekian menit ingatannya terpuruk,sampai akhirnya terbuka dan mengingat kembali sebuah kisah pertemanan ketika berseragam putih biru dikampung.

"Lho...Her,kok ada di Cimahi?",tanyaku kaget ketika kuhampiri si Hermawan

"Kan sekolah disini Ed,aku sekolah di STM!",jawab Hermawan teman karibku di SMP dulu.

Ingatanku,kembali terusik,manakala Hermawan menyebutkan nama sekolah itu,teringat almarhum kakek yang menginginkan aku sekolah disana.

"Malah bengong,kumat lagi?",gurau Hermawan

Aku bukannya kumat tapi manakala si Hermawan menyebutkan nama sekolah itu,aku jadi ingat akan kakek almarhum yang menginginkan aku bersekolah di STM.

"Sudahlah...,sekarang kan kita sudah masuk sekolah sesuai keinginan kita,semua orangtua pasti mendukung dan mendoakan yang terbaik".hibur Hermawan temanku.

Dan...tiga tahun tidak terasa ku lalui,kini aku dinyatakan lulus dari Sekolah Pendidikan Guru,1987 awal langkah baruku keluar kelas,membawa secerca asa yang sudah lama diproklamirkan diha ii,bahwa ku harus menjadi guru.

Tidak berlama-lama aku duduk manis dirumah,seminggu kemudian,aku mendatangi sebuah sekolah dasar terdekat untuk memohon izin menjadi tenaga homorer di sekolah tersebut,dan...sungguh diluar dugaanku,aku diperkenankan menjadi guru honorer disekolah tersebut senangnya hati ini,

Tepat bulan Agustus 1987,kuawali profesi mulia ini,dengan semangat 1945!Tidak terpikir berapa honorku berapa penghasilan bulananku,itu sudah kupikirkan matang-matang,dan...aku tahu,aku tidak berharap banyak untuk itu,karena tahun 1987 belum ada Program BOS sehingga untuk membayar tenaga honorer pun seadanya,dan...itu tidak surutkan langkahku.

Sebulan dua bulan,setahun dua tahun,kutapaki hari-hariku,terus begitu dan begiu,pahit manis,suka duka telah banyak menempa mentalku,yang membuat semakin membajanya niatku untuk menjadi guru.

Manusawi jika hati kecilku iri melihat status kepegawaian seniorku,"kapan...ya,aku jadi PNS?",gumamku

Nampaknya impian jadi PNS mesti dijalani dengan ekstra sabar,sekali dua kali,sampai kurang lebih sepuluh kali kuikuti seleksi CPNS,hasilnya selalu sama,usap dada sambil berbisik lirih dihati,"sabar...belum berjodoh,belum saatnya jadi PNS".

Aktivitas sebagai honorer terus kutapaki,tak pernah punya niatan untuk menyerah,mulai dari dikasih uang lelah Rp 15.000,lalu 5 tahun kemudian dikasih ,Rp 50.000,00,sampai akhirnya tahun 2001,statusku berubah dari honor BP3 menjadi honor daerah (Honda),dengan gajih bulanan yang lebih baik jika dibandingkan dengan nilai rupiah saat itu.

Alhamdulilah,puji syukur tak terhingga,karena tepat usia honorku menginjak yang ke 20 tahun,mimpiku menjadi PNS menjelma dengan diterimanya aku menjadi CPNS,dengan rentang sejarah sejarah yang begitu panjang,1987 kuawali langkahku menjadi tenaga honorer,tahun 2007 kulanjutkan langkahku sebagai CPNS.

Alhamdulilah,yakin bahwa prinsip hidupku,:Manjadda wa jadda,dan keyakinan akan janji Allah,bahwa tak akan bosan mendengar doa umatnya.

Terimakasih ya Tuhan!

#cerita ini aku dedikasikan buat almamaterku SPGN Cimahi

#Alumni Baraya 87

#keluarga tercintaku yang super sabar

#Keluarga besar PGRI Ranting Sirnaraja

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post