Suherniwita

I am a wife for my hubby a mom of my FadlanFadlin an English teacher at SMKN 1 KOTO BESAR DHARMASRAYA SUMATERA BARAT

Selengkapnya
Navigasi Web
Kaylila - The Untold Story 4 (Kenangan itu Kembali)

Kaylila - The Untold Story 4 (Kenangan itu Kembali)

By Suherniwita, S.Pd

Setelah selesai melaksanakan sholat Maghrib, aku dan Adam duduk di pelataran Mesjid sambil melepas lelah. Banyak mahasiswa yang masih berada di kampus walau pun sudah lepas Maghrib.

"Ibra..?" suara seorang wanita menyapaku.

Aku menoleh ke sumber suara dan menatap seorang gadis yang ku kenali.

" Tiara...!"

Tiara adalah teman sekamar Kaylila saat kos di Jalan Mawar.

"Hei.. Ibra apa kabar?" Tanya Tiara sambil tersenyum.

"Alhamdulillah baik, Tiara. Sini duduk dulu. Nggak enak ngobrol sambil berdiri" aku menjawab Tiara, mencoba untuk ramah padanya.

Tiara lalu duduk tak berapa jauh dariku.

"Oh iya. Kenalkan ini Adam, sahabatku. Adam, ini Tiara sahabatnya Kaylila" Aku memulai obrolan dengan memperkenalkan mereka berdua.

"Hallo, Tiara. Aku Adam. Temannya Kaylila? Kok kita baru bertemu sekarang ya?" Ujar Adam tersenyum sambil menyalami dan menggengam tangan Tiara.

" Udaaah.. nggak usah lama-lama. Dasar kamu ini, ga bisa lihat yang bening!" Aku melepaskan tangan Adam yang menggenggam erat tangan Tiara. Adam pun tertawa terbahak-bahak.

"Maaf ya Tiara. Harap maklum. Adam orangnya memang gokil seperti itu" kelakarku pada Tiara sembari melirik Adam yang sedang tersenyum-senyum.

"Oh iya, sedang apa di kampus maghrib-maghrib begini, Tiara?" Tanyaku pada Tiara.

"Oh, tadi aku kuliah tambahan dengan dosen sampai jam 6 sore. Lanjut sholat maghrib di sini" Pungkas Tiara.

"Oh iya, Ibra. Ngomong-ngomong beberapa waktu yang lalu aku ke rumahmu. Tapi kamu sedang tidak di rumah. Aku titipkan sesuatu kepada Ibu. Sudah kamu terima?" Tanya Tiara penasaran.

"Hmmm.. Kado Kaylila ya, Ra? Sudah.. ini hadiahnya selalu ku bawa kemana pun" jawabku sambil menunjukan isi tasku kepada Tiara.

"Sepertinya Ibra tak kan pernah bisa melupakan Kaylila, Ra" celetuk Adam kepada Tiara.

"Aku paham kok, Dam. Wajar Ibra susah melupakan Kaylila. Dia memang gadis yang sangat baik. Aku sering menangis sendirian di kos-kosan apabila teringat Kay" mata Tiara menerawang jauh mengingat kenangan bersama sahabatnya itu.

Dia pun menghela nafas dalam-dalam, lalu melanjutkan ceritanya.

"Waktu itu ketika kamu berulang tahun, Kay telah mempersiapkan kado sebelum dia berangkat bakti sosial kampus. Sebenarnya dia sudah tak sabar untuk memberikannya langsung padamu, Ibra. Sering kali di kamar kos, kami berdua bercerita tentang kisah kalian. Tampak jelas di mata Kay betapa dia sangat mencintaimu. Tapi sayang, Tuhan lebih dulu memanggil Kay" Tiara tampak sangat sedih menceritakan kenangan bersama Kaylila. Wajahnya yang sendu berusaha tegar untuk tidak meneteskan air mata.

"Setelah Kaylila pergi, kado itu masih tersimpan dengan manis di dalam lemari Kay. Aku mengetahuinya ketika keluarga Kay datang untuk mengambil barang-barangnya ke kos-kosan. Aku minta izin kepada keluarga Kay untuk menyerahkannya kepadamu" kenang Tiara mengingat hari itu.

Aku dan Adam mendengarkan cerita Tiara dengan seksama.

"Aku pikir ini adalah pesan terakhir Kaylila untukmu. Aku merasa berkewajiban untuk menyampaikannya padamu, Ibra. Beruntung aku masih ingat alamat rumahmu. Jadi, aku antarkan kado itu ke rumahmu" Jelas Tiara menyudahi ceritanya.

"Terima kasih, Tiara.Terima kasih telah menyampaikan kado terakhir Kaylila untuk ku. Aku bisa menjalani hidup sampai hari ini karena kado itu. Walaupun dia sudah tiada, tapi dengan hadiah ini aku merasa Kay selalu menyuruhku untuk sholat, seperti dulu ketika dia masih bersamaku" Tuturku pelan, perlahan perih itu datang lagi di hatiku.

"Oh iya, Ibra. Maaf waktu itu aku langsung ke rumahmu tanpa memberitahu terlebih dahulu karena aku tak tahu kemana harus menghubungimu" Tiara tampak malu-malu menatapku.

"Ibra.. Hmmm.. Bolehkah aku tahu nomor HP-mu?" Tiara sepertinya ragu bertanya. Lalu, mengeluarkan gawai dari dalam tasny.

"Oh tentu. **(censored)**. Itu nomor handphone sekaligus nomor WA ku" jawabku datar.

Tiara segera menyalin nomorku di gawainya.

"Thanks Ibra. Aku misscall dulu ya" Tiara mencoba menelepon nomorku dan Hp ku berbunyi menampilkan sebuah nomor baru.

"Itu nomorku. Di save ya, Ibra. Oh ya, aku pamit dulu ya karena udah malam!" Tiara pun berlalu meninggalkan kami yang masih duduk termangu melihat langkahnya yang menghilang di balik pagar mesjid.

***

"Eh Ibra, kamu nggak ngerasa kalau ada yang aneh ketika Tiara menatapmu? Sepertinya dia ada rasa sama kamu tuh!" Selidik Adam kepadaku.

"Mulai lagi kamu, Dam. Ada-ada saja. Tidak mungkinlah Tiara seperti itu!" Aku menyangkal dugaan Adam dengan tegas.

"Ibra, Aku boleh ya minta nomor Tiara?" Tangkasnya.

Aku segera mengeluarkan gawaiku, lalu membuka sebuah panggilan tak terjawab "Ini sepertinya nomor Tiara. Tadi aku belum sempat menyimpannya"

Adam segera menyimpan nomor Tiara. Dia pun tersenyum penuh arti.

"Yuk kita pulang, Dam. Kasian Ibu sendirian di rumah" Aku bergegas mengajak Adam pulang ketika ku lirik jam tanganku sudah menunjukan pukul 19.30 WIB.

(Bersambung..)

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

keren ditunggu lanjutannya

30 May
Balas

bakal jadi cinta segi 3 biru...

30 May
Balas

tepung kali segitiga biru wkwk

30 May

Wow... Penasaran dengan endingnya^_^

30 May
Balas

Wow... Penasaran dengan endingnya^_^

30 May
Balas

Wow... Penasaran dengan endingnya^_^

30 May
Balas

Wow... Penasaran dengan endingnya^_^

30 May
Balas

Eits blm tentu..

30 May
Balas



search

New Post