Suhud Alynudin

Suami dari seorang istri dan ayah dari 4 anak yang berprofesi sebagai dosen di STIA Banten...

Selengkapnya
Navigasi Web
Politik Kehidupan

Politik Kehidupan

POLITIK KEHIDUPAN

Suhud Alynudin

Banyak orang yang alergi pada politik. Politik kerap diidentikkan dengan hal-hal negatif, semisal korupsi atau perebutan kekuasaan. Pandangan miring ini terjadi lantaran banyak politikus yang menggunakan politik hanya untuk kepentingan kekuasaan. Padahal, sejatinya politik itu mulia. Politik adalah sarana untuk mewujudkan kesejahteraan dan keadilan. Ini merupakan bagian dari misi mulia yang harus dijalankan oleh manusia dari Tuhan. Orang yang mampu menjalankan misi ini disebut sebagai khalifah fil ardh (pemimpin di bumi).

Karakteristik potensi kebaikan ini melekat dalam diri manusia. Aristoteles menyebut manusia sebagai Zoon-Politicon yang bermakna “makluk sosial”. Artinya, makhluk yang dapat berinteraksi untuk mewujudkan kesejahteraan bersama. Hal senada disampaikan Ilmuwan Islam, Ibnu Khaldun, yang menyebut manusia dengan “makhluqun siyasiyun” atau “makhluk politik”, yaitu makhluk berakal yang menjalankan fungsinya sebagai pemimpin di bumi.

Di masa lalu, tugas menjalankan misi ini telah dilakukan oleh para Nabi dan Rasul. Selain menyampaikan Risalah, sebagian dari mereka juga menjadi pemimpin dan pelopor kebaikan. Dalam menjalankan misi mulia tentu banyak tantangan. Tantangan pertama kali dialami oleh manusia pertama yang diciptakan oleh Tuhan (Nabi Adam). Nabi Adam menghadapi intrik politik yang dilakukan oleh Iblis, sehingga dipindahkan ke bumi. Begitu pula para Nabi dan Rasul lainnya menghadapi tantangan yang tak kalah beratnya.

Takdir yang sama dialami oleh anak-cucu Nabi Adam hingga di zaman kita saat ini. Politik kehidupan menghadapkan kita pada dua pilihan: menjadi pembela kebaikan, atau sebaliknya. Membela kebaikan artinya kita melanjutkan misi kenabian. Sementara yang menolak kebaikan artinya melanjutkan misi dan perjuangan iblis untuk menyesatkan umat manusia. Masing-masing pilihan tentu punya konsekuensi. Itulah mengapa dalam kehidupan kita selalu ada orang baik dan orang jahat.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Mantul, Pak. Mulai keluar bahasa Politik nya

05 Jul
Balas

Mantab...Semangat.... :)

06 Jul
Balas



search

New Post