Sang Guru Kopi Malam

Guru SMAN 5 Surakarta ...

Selengkapnya
Navigasi Web
TANTANGAN HYBRID ATAU BLENDED LEARNING

TANTANGAN HYBRID ATAU BLENDED LEARNING

Covid-19 berdampak pada berbagai aspek salah satunya yaitu aspek pendidikan. Indonesia telah banyak melakukan upaya-upaya penanganan dan pencegahan untuk mempersempit penyebaran virus Covid-19. Salah satu upaya pencegahan penyebaran Covid-19 yang dilakukan pemerintah Indonesia adalah pada sektor pendidikan.

Kebijakan yang diambil oleh pemerintah Indonesia yaitu meliburkan seluruh kegiatan belajar mengajar, membuat pemerintah dan lembaga pendidikan harus mencari cara agar kegiatan pembelajaran tetap berlangsung walaupun pada saat pandemi. Dengan adanya pandemi Covid-19, kegiatan belajar mengajar yang tadinya dilaksanakan di sekolah, berganti menjadi belajar di rumah.

Kebijakan yang diambil oleh pemerintah Indonesia yaitu meliburkan seluruh kegiatan belajar mengajar, membuat pemerintah dan lembaga pendidikan harus mencari cara agar kegiatan pembelajaran tetap berlangsung walaupun pada saat pandemi. Dengan adanya pandemi Covid-19, kegiatan belajar mengajar yang tadinya dilaksanakan di sekolah, berganti menjadi belajar di rumah melalui belajar daring.

Melalui Blended Learning, peserta didik memiliki pengalaman baru untuk melakukan pembelajaran tanpa harus bertatap muka langsung dengan pengajar setiap saat. Sehingga peserta didik dan pengajar akan melakukan pembelajaran dengan lebih bervariasi dari sebelumnya.

Kegiatan pembelajaran secara tatap muka di dalam kelas dengan prosedur kesehatan covid-19

Proses pembelajaran secara daring melalui pemanfaatan LMS, video conference dan WhatsApp atau medsos lainnya

Blended Learning sebagai campuran dari teknologi e-learning dan multimedia, seperti video streaming, virtual class, animasi teks online yang dikombinasikan dengan bentuk-bentuk tradisional pelatihan di kelas” (Thorne (2013)

Pembelajaran online dikenal juga sebagai e-learning

Secara umum perangkat lunak sistem e-learning dapat diklasifikasikan dalam 3 (tiga) kelompok:

1) Learning Management Systems (LMS)

2) Learning Content Management Systems (LCMS) atau authoring tools

3) E-learning environment.

LMS yang disebut juga CMS (Course Management Systems) pengelolaan atau pengorganisasian aktivitas pendidikan dan dukungan administrasi.

LCMS sarana pengembangan bahan ajar atau authoring tools

E-learning environment adalah suatu kampus maya tempat pengajar dan peserta didik berinteraksi.

Pembelajaran blended learning hendaknya memudahkan peserta didik dan pendidik dalam menjalankan proses pendidikan, yaitu :

Membantu peserta didik untuk berkembang lebih baik di dalam proses belajar, sesuai dengan gaya belajar dan preferensi dalam belajar. Menyediakan peluang yang praktis realistis bagi pendidik dan peserta didik untuk pembelajaran secara mandiri, bermanfaat, dan terus berkembang. Peningkatan penjadwalan fleksibilitas bagi peserta didik, dengan menggabungkan aspek terbaik dari tatap muka dan instruksi online. Kelas tatap muka dapat digunakan untuk melibatkan para peserta didik dalam pengalaman interaktif. Sedangkan porsi online memberikan peserta didik dengan konten multimedia yang kaya akan pengetahuan pada setiap saat, dan di mana saja selama peserta didik memiliki akses Internet. Mengatasi masalah pembelajaran yang membutuhkan penyelesaian melalui penggunaan metode pembelajaran yang bervariasi.

Penerapan model blended learning dilakukan terlebih dahulu harus memperhatikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai, aktifitas pembelajaran yang relevan, serta menentukan aktifitas mana yang relevan dengan pembelajaran konvensional dan aktifitas mana yang relevan untuk online learning, bagaimanakah penyampaian kontennya? Berapa persen untuk pembelajaran tatap muka? dan berapa persen untuk pembelajaran online?

Blended learning atau “pembelajaran hybrid” merupakan model pembelajaran yang menggabungkan metodologi formal (kelas tradisional) dan non-formal (kursus online)

Dari Konsep di atas bahwa kesiapan pemebelajaran di masa pendemi Kembali pada prinsip pembelajaran di masa pandemik hal ini harus melihat kesiapan dari sarana-prasana, SDM, model, dukungan sosial dari berbagai pihak. (S.Maryono, 28 Agustus 2021)

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Kereeen ulasannya, Pak. Salam literasi

28 Aug
Balas

Salam litersai Pak Dede

28 Aug

Salam litersai Pak Dede

28 Aug

Muantapzzzz pak....

28 Aug
Balas

Juoz komandan,lanjutkan kreativitasnya

28 Aug
Balas

Terima kasih shobat

28 Aug

Mantaaaab pakdhe. Semangat...., dan lanjutkan...!! ^_^

01 Sep
Balas

Mantaaaab pakdhe. Semangat...., dan lanjutkan...!! ^_^

01 Sep
Balas



search

New Post