suhud rois

Guru di SD Peradaban Insan Mulia. Penulis. Editor MediaGuru. Penggerak Komunitas Guru Belajar Nusantara. Pelatih Kampus Guru Cikal ...

Selengkapnya
Navigasi Web

Dan Bara Kagum Menjadi Api

Perjuangan Pangeran Diponegoro akan selalu dikenang. Kisahnya ada dalam lembar sejarah Indonesia, dipelajari murid SD sampai SMA. Anda masih ingat bagaimana Pangeran Diponegoro melakukan perlawanan terhadap Belanda? --- Dipicu oleh beberapa sebab, Perang Jawa meletus. Nama Perang Jawa setidaknya menggambarkan besarnya peperangan tersebut. Sadar menghadapi kekuatan besar dengan persenjataan yang lebih baik, Pangeran Diponegoro mencari cara. Bertempur habisa-habisan secara terbuka hanya akan membuat benar-benar habis. Maka, Pangeran Diponegoro dan para pengikutnya menerapkan strategi gerilya. Goa Selarong dijadikan markas rahasia. Dari sanalah Pangeran Diponegoro menyusun strategi, memutuskan kapan dan di mana akan melakukan serangan, sekaligus menetapkan saat yang tepat untuk mundur dan “menghilang”. Inilah strategi perang gerilya yang melegenda: menyerang musuh saat lengah, membuat mereka kaget dan kocar-kacir. Kemudian secepatnya meninggalkan medan pertempuran ketika musuh mulai menyadari situasi. Pangeran Diponegoro selalu berpindah. Keluar-masuk hutan. Pindah dari gunung ke gunung. Melintas beberapa wilayah Yogyakarta, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Jitu. Belanda pusing bukan kepalang menghadapi perlawanan pasukan Pangeran Diponegoro. Banyak prajurit yang tewas. Biaya perang cukup besar. Kalau tidak cepat diselesaikan, bisa semakin kewalahan. Belanda mendatangkan pasukan dari Sumatra, yang sebenarnya juga sedang menghadapi perlawanan yang dipimpin Tuanku Imam Bonjol. Akhirnya siasat licik Belanda menyudahi Perang Jawa. Pangeran Diponegoro dijebak. Pura-pura diajak berunding, padahal digiring masuk perangkap. Apapun akhir Perang Jawa, Pangeran Diponegoro tetaplah pahlawan. Perjuangannya menginspirasi banyak pejuang lainnya. Chairil Anwar memahat perjuangan Pangeran Diponegoro lewat puisi yang (juga) melegenda, Diponegoro. Sebuah puisi yang tidak hanya menyiratkan kekaguman terhadap usaha tokoh yang luar biasa, juga membakar semangat patriotik dan nasionalisme. Pangeran Diponegoro dikenang bukan karena hasil akhir perlawanannya. Pangeran Diponegoro banyak disebut karena usahanya. Pangeran Diponegoro banyak dikaji karena perjuangannya. Sekarang, kita yang menceritakan kisah Pangeran Diponegoro, lebih menghargai mana? Hanya peduli pada hasil akhir belajar murid-murid kita? Akhirnya Pangeran Diponegoro ditangkap. Namun, bukan itu “hasil” perjuangan Pangeran Diponegoro yang sebenarnya, kan? Ya, proses. Sesungguhnya “hasil” belajar itu ada di prosesnya. Dan bara kagum menjadi api.
DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Ya Allah. kapan terakhir saya dengar kalimat itu.... Bara kagum menjadi api...semangat berkobar kembali...

23 Aug
Balas



search

New Post