Kuli Panggul
Penulis : Sukadi.
#TantanganMenulis30Hari#
Gurusiana Hari ke-20
Pandemi corona memang membuat terpuruknya sektor perekonomian. Apalagi masyarakat kecil yang hidup di kota besar. Pulang kampung tidak ada pekerjaan, tetap bertahan di kota juga bukan pilihan. Banyak perusahaan gulung tikar, pabrik-pabrik mem-PHK karyawan. Keadaan seperti ini dirasakan oleh Pak Mamat. Kuli panggul lulusan SD tidak punya keahlian dan ketrampilan. Harus banting tulang mencukupi kebutuhan keluarganya.
Matahari menyengat pejalan kaki di trotoar. Suara mobil melintas di perempatan pasar, menjadi lagu sedih para pedagang. Pasar sepi, sebagian pedagang menutup kiosnya. Kuli-kuli panggul sejak pagi hanya duduk-duduk di bawah beringin dekat parkiran, sambil mengobrol dengan para kuli angkut lainnya. Hari ini pemasukan Pak Mamat juga sepi. Biasanya sehari mengantongi 50 ribu sampai 75 ribu upah mengangkut belanjaan. Sejak pagi hanya mendapatkan 15 ribu. Ia tidak tahu berbuat apa, hanya pasrah dengan keadaan.
Hembusan angin menambah udara sejuk. Sambil menyeruput kopi dingin, ia melamun memikirkan nasibnya. Sabar, Mat." Dijalani saja dengan ikhlas. Rejeki sudah ada yang ngatur." Ucap Pak Tarjo optimis. Sabar dan iklas bagaimana, Jo." Uang 15 ribu seharian kerja, anak istriku makan apa?" Dulu waktu muda, uang 15 ribu jika dibawa ke supermarket bisa dapat apa-apa." Minyak goreng, susu, gula, sabun, odol, mie, bahkan roti satu kaleng. Lha sekarang dapat apa, Mat." Tanya Tarjo penasaran." Kalau sekarang sulit, Jo." CCTV ada dimana-mana.
Magetan, 09 Agustus 2020.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
he..he..he... keren Pak. ternyata cctv yang bikin sulit. semoga tidak lagi berbuat hal serupa. masih banyak cara yang halal.sukses selalu Pak. Salam
Iya bu Sanria, sukses juga dan salam literasi
Iya bu Sanria, sukses juga dan salam literasi
Iya bu Sanria, sukses juga dan salam literasi
Iya bu Sanria, sukses juga dan salam literasi
Cctv bikin nambah penghasilan
Hehe..salam literasi bu
Kereen ceritanya
Terima kasih, salam literasi bu
Hahaha.... Ternya dapat karna gak bayar...
Hehe..salam literasi bu
waah pak mamat wkwk..kok CCTV yang disalahin..artinya..ha..ha..apik kisahnya
Terima kasih mas eko salam
Wah....kalau nga ada CCTV jangan sempat pak. Keren pak salam sukses selalu
Hehe
Wah....kalau nga ada CCTV jangan sempat pak. Keren pak salam sukses selalu
Hehe..iya buSalam literasi dan sukses selalu
Salam kenal ya pak
Sukses selalu bu
Salam kenal ya pak
Iya bu salam terima kasih
Hahaha..rupanya tanpa CCTV bisa dpat apa2 y pak..mantul pak,,sukses selalu..
Terima kasih bu Yulia, salam sukses selalu
Waduh! Ternyata...Keren pak..
Hehe..terima kasih bu
Maksudnya klo gak ada cctv uang 15 rb jg akan dapat banyak spt dulu..OMG...bagus pak ceritanya ..suksed sll nggih
Iya bu..terima kasih, salam literasi
waoooo keren pak,salam lierasi dan sukses selalu
Terima kasih bu, salam sukses
ehehehe , iya jangan pak
Tidak pak, terima kasih salam sukses
Berarti ..... Jangan lakukan itu,masih ada yang halal.Pentigraf yang keren.sukses selalu
Hehe..terima kasih salam
Bagus...pakSukses y pak...
Terima kasih bu, sukses juga buat bu Yeyen
Bagus ceritanya Pak, sukses
Terima kasih bu salam sukses selalu
Bagus ceritanya Pak, sukses
Terima kasih bu