Penulis : Sukadi.

#TantanganMenulis365Eps2

#Gurusiana Hari ke-562

//

Usai mengecek kegiatan penilaian tengah semester kelas 9 saya bergegas meninggalkan sekolah untuk memulai aktifitas pertama pendampingan individu kedua. Hari ini, Jumat, 6 Oktober 2023 saya berkunjung ke sekolah CGP di TK Darul Ulum di Desa Rejomulyo Kecamatan Barat Magetan. Lokasinya sekitar 20 kilometer arah timur laut dari tempat kerja saya.

Perjalanan menuju sekolah CGP cukup lancar, hanya terhenti sebentar di sekitaran pasar Barat karena petugas palang pintu menutup jalan ada kereta api yang lewat.

Tiba di lokasi, saya langsung masuk ke area parkir yang terletak di samping sekolah. Begitu saya turun dari kendaraan pandangan saya tertuju pada sosok ibu kepala sekolah, rekan guru dan CGP yang berdiri berjajar di halaman sekolah menyambut kedatangan saya. Setelah bersalaman, mengucap salam dan saling sapa, mereka mempersilahkan saya menuju ke salah satu ruang yang sudah disiapkan.

Setelah mengobrol sebentar dengan rekan-rekan guru, CGP dan kepala sekolah, saya menyampaikan agenda inti pendampingan individu kedua terhadap CGP yakni mengkomunikasikan visi dan prakarsa perubahan kepada kepala sekolah serta seluruh warga sekolah. Karena sebelumnya saya sudah berkomunikasi dengan CGP tidak menunggu lama kegiatan diskusi dimulai.

Pembawa acara membuka kegiatan diskusi, sambutan kepala sekolah, sedikit pengantar dari saya dilanjutkan oleh CGP membawakan materi dan memimpin diskusi berfokus pada sasaran merumuskan kalimat rumpang yang merujuk kepada visi sekolah.

Memasuki sesi tanya jawab, peserta tampak sangat antusias terutama mengenai enam pertanyaan kalimat rumpang yang merujuk kepada visi yang berpihak pada murid.

Meskipun mendiskusikan visi sekolah dan prakarsa perubahan, namun dalam kesempatan ini, tidak sampai merubah visi sekolah yang telah ada. Hanya sebatas diskusi dan mengidentifikasi hal-hal apa saja yang telah dilakukan oleh warga sekolah untuk mencapai visi tersebut.

Mengapa diskusi tentang visi sekolah itu penting? Karena ada warga sekolah yang sama sekali tidak tahu visi sekolahnya. Ini kan tidak boleh terjadi. Selain itu, ada pula hal yang sangat penting didalam mencapai visi sekolah itu adalah seorang guru juga harus memiliki visi dalam menjalankan tugasnya mengajar. Apa yang ingin dilakukan, apa tujuan ia mengajar, bagiamana sikap atau akhlak siswa yang ia harapkan, bagaimana membentuk karakter siswanya. Itu semua adalah pertanyaan-pertanyaan visi pribadi seorang guru yang harus dijawab dan miliki.

Setelah seorang guru itu memiliki visi, baru kemudian ia menyelaraskan visi dirinya dengan visi sekolah. Sehingga keduanya akan berjalan secara bersamaan. Jika ini dapat diwujudkan, maka visi sekolah pun akan mudah dicapai.

Dalam upaya mencapai keberhasilan visi warga sekolah harus membangun kerjasama atau kolaborasi yang baik antar warga sekolah. Pendekatan yang tepat digunakan dalam membangun kolaborasi itu adalah pendekatan inkuiri apresiatif yaitu strategi perubahan kolaboratif yang berbasis kekuatan. Pendekatan ini dapat dimulai dengan mengidentifikasi hal-hal yang baik yang telah ada di sekolah.

Usai diskusi, saya merasa sangat bangga CGP yang saya dampingi dengan luar biasa mampu memberikan pencerahan terkait visi dan prakarsa perubahan yang telah dilakukan dan bisa memimpin jalannya diskusi dengan baik dan lancar.

Semuanya tentu saja berkat dukungan penuh dari ibu kepala sekolah, dan support dari rekan-rekan guru yang kompak dan bersahabat.

Terima kasih CGP hebat, semoga Allah SWT memberikan kemudahan, kelancaran dan kesuksesan dalam mengikuti program pendidikan guru penggerak.

//

Magetan, 6 Oktober 2023

Salam literasi