Sukadi_andro

Manusia dilahirkan untuk terus belajar. Belajar dengan siapa saja. Dengan menulis kita bisa belajar apa saja....

Selengkapnya
Navigasi Web
TRANSPORTASI LITERASI ERA MILLENIAL DENGAN PERPUSTAKAAN DIGITAL

TRANSPORTASI LITERASI ERA MILLENIAL DENGAN PERPUSTAKAAN DIGITAL

Penulis : Sukadi.

#TantanganMenulis365Eps2

#Gurusiana Hari ke-563

//

Literasi memiliki fungsi penting dalam kehidupan. Kesadaran berliterasi akan mengantarkan majunya sebuah peradaban. Bangsa yang literate adalah bangsa yang mampu menjawab tantangan zaman. Sebaliknya, bangsa yang tidak literate akan menjelma menjadi sebuah bangsa lemah. Bangsa yang lemah tidak akan pernah mampu merespon tantangan dan rintangan di masa depan.

Peradaban yang berliterasi selalu ditandai dengan kepedulian yang tinggi terhadap perpustakaan. Perpustakaan menjadi transportasi literasi suatu peradaban. Karena sejarah mencatat sepanjang peradaban manusia perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tidak dapat lepas dari perpustakaan.

Ungkapan buku jendela dunia nampaknya perlahan sirna seiring perkembangan teknologi informasi. Gawai menjadi senjata yang kini diandalkan dalam mencari pengetahuan. Namun, pemerintah masih tetap bercita-cita memiliki generasi penerus bangsa yang cinta buku dan gemar membaca. Di sekolah anak-anak dibiasakan membaca melalui program Gerakan Literasi Sekolah (GLS). Salah satu yang dianjurkan kepada sekolah untuk membiasakan membaca buku apapun selama 15 menit sebelum kegiatan pembelajaran dimulai. Setelah itu masuk tahap kedua pengembangan bukan hanya sekedar membaca tetapi siswa diminta untuk membuat resume kemudian disampaikan kepada guru atau dibacakan di depan kelas.

Terbiasa membaca dengan baik membuat anak tambah ilmu dan kemungkinan berpikir kritis. Kegiatan literasi diarahkan pada kegiatan membaca secara kritis agar anak mampu memahami isi buku dengan pemahaman yang baik. Harapannya anak yang mampu membaca secara kritis akan dapat membedakan mana informasi yang benar dan mana informasi yang hoax.

Selain itu beberapa buku tidak lagi berada di perpustakaan sekolah, tetapi ditempatkan pada sudut kelas. Artinya setiap kelas mempunyai perpustakaan mini. Tujuannya agar tercipta pembudayaan ekosistem literasi sekolah. Hubungan yang baik antara orang tua dan guru pun perlu dikuatkan dalam kegiatan membaca aktif agar anak termotivasi juga terinspirasi atas sikap orang tua dan guru mereka sebagai contoh pembaca yang baik.

Perpustakaan sekolah sebagai jantungnya kehidupan sekolah juga harus cepat berbenah melalui layanan-layanan yang dapat mengakomodir kebutuhan era anak mellenial saat ini. Banyak cara yang dapat dilakukan agar generasi milenial tertarik mengunjungi perpustakaan yaitu dengan mendesain perpustakaan dengan tema yang menarik seperti tema dengan gaya anak sekarang. Seperti membuka layanan hotspot. yang memberi akses internet gratis akan memudahkan anak untuk mendapatkan informasi secara optimal di perpustakaan. Hal ini sangat penting karena anak generasi sekarang tidak pernah merasakan kehidupan tanpa teknologi. Sejak mereka lahir, teknologi yang ada menjadi lebih canggih seiring dengan perkembangan zaman. Sehingga anak akan tertarik mengunjungi perpustakaan.

Pelibatan guru bahasa Indonesia dan guru TIK untuk menguatkan perpustakaan guna memfasilitasi kegiatan siswa dengan membentuk klub blogger. Saat ini aktivitas ”ngeblog” sudah cukup menjamur di tanah air. Bahkan Indonesia merupakan salah satu negara dengan jumlah blogger yang cukup banyak. Aktivitas ”ngeblog” yang sangat berkaitan dengan dunia baca-tulis sudah selayaknya dilakukan di perpustakaan sekolah.

Pihak sekolah juga perlu menguatkan petugas perpustakaan yang handal dengan cara membuka layanan perpustakaan secara online. Hal ini dapat dilakukan dengan membuat blog perpustakaan di dunia maya. Blog perpustakaan ini merupakan salah satu media yang cukup murah-meriah untuk membentuk jaringan kerjasama antar perpustakaan.

Hal yang perlu dikembangkan satu langkah kedepan tentunya sekolah memiliki perpustakaan digital untuk memudahkan warga sekolah dapat memperoleh informasi yang ter-update mengenai buku-buku digital yang dapat diakses secara online melalui handphone, laptop, ataupun komputer. Sehingga siswa dan guru dimudahkan mengakses informasi dan sumber belajar dari ruang kelasnya masing-masing dan tidak harus datang ke perpustakaan secara fisik. Terlebih dengan memiliki perpustakaan digital pembelajaran akan semakin menarik dan menantang karena pembelajaran tidak lagi berpusat kepada guru tetapi sudah bergeser pada pembelajaran berbasis aneka sumber.

Salah satu cara menambah pengetahuan, tentu dengan memperbanyak membaca. Banyak baca banyak tahu, banyak ilmu makin maju”

Magetan, 15 Oktober 2023

Salam literasi

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post