Setiap kali aku membuka Web Gurusiana dan mengintip Facebook Media Guru Indonesia, Ada yang menghentak jiwaku dan mengoyak perasaanku. Keharuan yang mendalam menyeruak ke dalam relung hati membuatku tak bisa bicara, Rasanya ingin sekali meneriakan kebahagiaan ini.

Tulisan-tulisan indah penuh inspriratif dan Cover-cover cantik yang elegan seakan memanggil-manggil jiwaku untuk tidak menyerah ketika aku tak mampu menulis karena kebuntuan.

Aku dapat merasakan kebahagiaan teman-teman guru yang covernya sudah terpampang dilaman Facebook Media Guru Indonesia. Perasaan campur aduk antara kebahagiaan dan juga ketakutan untuk menyelesaikan setiap naskah dari cover-cover yang terpampang tadi, menjadikan tantangan tersendiri yang membuat hati jadi dag dig dug der. Terkadang tanpa disadari itu membuat kita jadi menangis.

Seperti pagi ini, ketika aku melihat cover teman-teman menulis seangkatanku, di Sagusabu JKT2 terpampang di laman facebook, ada bulir airmata yang jatuh tanpa kusadari. Perasaanku tak karuan, antara bahagia, iri dan tertantang. Bahagia karena akhirnya satu-satu cover temanku sudah jadi, iri karena cover bukuku belum ada dan tartantang karena aku ingin memenuhi deadline yang ditawarkan panitia.

Terbayang saat-saat pelatihan, hampir semua kita masih polos, tidak tahu apa yang akan kita tulis. Kini, satu-satu mulai menjadi nyata. Mimpi untuk menulis buku sebagai sebuah karya nyata bukan lagi hanya sekedar khayalan. Mimpi itu hampir mendekati kenyataan. Hanya tinggal selangkah lagi.

Semangat untuk mewujudkan mimpi itu menjadi berlipat ganda manakala cover buku telah terpampang. Cover itu seperti hantu yang selalu membayangi langkah kita untuk minta diisi. Support dan saling menyemangati lewat Wa group menjadi gizi tambahan yang sangat mujarab. Ayo, Teman! kita saling berlomba dalam kebaikan.

Mimpi ini tidak akan pernah terwujud tanpa bimbingan Pa Ihsan yang luar biasa, Mas Eko yang menginspirasi, Bunda Isti yang piawai mengedit, Uni Yully yang sabar mendampingi dan Pa Iwan yang tidak pernah kehabisan kreatifitasnya dalam mendesain cover. Untuk kalian semua dua jempol rasanya tidak cukup, teriring doa semoga itu semua akan menjadi amal jariyah yang tidak akan pernah berhenti mengalir. Semangat terus untuk para aktivis Sagusabu, dan terus berkarya untuk kita, guru indonesia.