Bedah SKL UN bahasa Inggris
Selasa, 11 Februari 2020, kami para guru Bahasa Inggris tingkat SMP se Jakarta Barat 2, mengadakan kegiatan Bedah SKL, yang dilaksanakan di SMPN 215, sekolah rayon 7.
Kegiatan ini adalah kegiatan tahunan, yang biasanya dilakukan oleh para guru bidang studi Ujian Nasional, yaitu Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, IPA dan Matematika.
Tujuan diadakannya kegiatan ini adalah untuk membedah Standar Kompetensi Lulus, tingkat Sekolah Menengah Pertama, di setiap wilayah kecamatan. Pesertanya adalah para guru bidang studi bersangkutan, diikuti oleh sekolah negeri maupun swasta.
Seperti hari ini. Ada kurang lebih 70 peserta yang hadir dalam acara bedah SKL ini, dari sekolah negeri dan swasta.
Kegiatan ini dihadiri oleh Kasudin JB 2, ibu Uripasih, ketua MGMP Bahasa Inggris Tingkat kecamatan.
Dalam kesempatan itu, ibu Uripasih mengatakan bahwa kita bisa mencapai nilai yang bagus, bukan hanya memberikan materi saja, tapi juga penanaman konsep kepada siswa. Dan beliau juga menyampaikan agar menghidupkan English Day dan Story' telling di setiap sekolah, untuk mendongkrak nilai Ujian Nasional nanti.
Selesai sesi 1, berlanjut ke sesi berikutnya, yaitu penyampaian materi, oleh narasumber handal. Beliau adalah ibu Elok Satiti, guru bahasa Inggris SMP Negeri 259. Beliau sering dijadikan Narsum pada kesempatan lainnya. Bahkan beliau juga menjadi pembuat naskah Try out, dan naskah soal UN. Maka tidak diragukan lagi soal kepiawaian nya dalam menyampaikan materi bedah SKL.
Pembawaan nya tenang tapi tegas dan lugas. Penjelasannya tentang cara menguliti Kompetensi Dasar itu memang luar biasa. Sangat detail! Kami yang mengikuti penjelasan nya tidak bergeming sedikitpun. Serius! Aku yang awalnya tidak paham, kali ini menjadi mengerti. Biasanya aku hanya meng copy paste saja ketika aku membuat RPP.
Satu persatu masalah dibahas. Beliau mengatakan bahwa Kompetensi Dasar itu adalah kemampuan minimal yang harus dimiliki oleh setiap siswa.
Contoh soal: pada KD 3.1 (pengetahuan) dan 4.1 (keterampilan), kelas VII, tertulis: memahami fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan pada teks interaksi interpersonal lisan dan tulis yang melibatkan tindakan menyapa, berpamitan, mengucapkan terimakasih , dan meminta maaf, serta meresponnya, sesuai dengan konteks penggunaannya, maka itu harus dibaca dan dipahami secara detail. Beliau mengatakan lagi bahwa KD itu akan berbentuk dialog dalam teks soalnya, materinya ada empat, yaitu: 1. Menyapa, 2. Berpamitan, 3. Mengucapkan terima kasih, 4. Meminta maaf. Sehingga skill yang akan diraih oleh siswa adalah speaking, dan apabila dimasukkan dalam teks UN akan masuk kedalam ranah Speaking. Bentuknya adalah incomplete diaolue. Maasyaa Allooh!!! Baru ngerti! Baru mudeng! Padahal itu kurikulum sudah akan dihapuskan oleh pak Mentri, dan aku baru ngerti! Astaghfirullah...
Ternyata, belajar dan belajar itu penting! Seperti yang disabdakan oleh Rasulullah SAW, bahwa menuntut ilmu itu wajib hukumnya, dari buaian sampai ke liang lahat.
Oleh karena itu, aku mengajak dan menghimbau seluruh teman-teman ku di gurusiana, yuk kita tetap belajar, juga kita ajak murid-murid kita untuk tetap belajar dan belajar, seperti yang kulakukan sekarang, aku terus dan terus belajar untuk menulis, walau kutahu bahwa tulisan ku belum lah sebagus dan seenak tulisan kang H. Habiburrahman Assirozi (maaf kalau tulisan nya salah), penulis "Ayat-ayat Cinta".
Tetap semangat!!!
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar