Saya seorang guru salah satu sekolah negeri di kota Padang. Di sekolah, banyak pengalaman yang bisa saya dapatkan. Saya sangat menikmati pengalaman ketika saya berada di sekolah. Salah satunya menjadi panitia dalam penerimaan peserta didik baru. Pada saat menjadi panitia saya dihadapkan oleh berbagai karakter wali murid yang akan melakukan pendaftaran ulang anaknya.

Mulai dari wari murid yang menerima apapun aturan dari panita sampai kepada wali murid yang menginginkan aturan sendiri. Entah itu aturan untuk pakaian ataupun jadwal masuk sekolah anaknya nanti. Wali murid yang tidak menerima aturan tetap pada keputusannya. Saya kesulitan dalam meghadapi wali murid tersebut. Terkadang saya berpikir, apakah cara saya dalam menjawab pertanyaan itu salah?. Saya merasa jawaban yang saya berikan sudah sesuai dengan aturan sekolah. Namun mengapa wali murid tersebut masih bebal dengan apa yang saya sampaikan?.

Saya melakukan berbagai cara untuk membuat wali murid tersebut mengerti. Saya berbicara dengan sopan. Saya juga meminta wakil kesiswaan untuk menjelaskan kepada wali murid tersebut. Penjelasan yang menurut saya bisa dipahami namun tidak juga dipahami oleh wali murid tersebut. Sehingganya, kepala sekolah tempat saya mengajarlah yang menjelaskan semua aturan kepada wali murid tersebut. Barulah wali murid itu bisa memahami aturan apa yang harus dilakukan jika ingin anaknya berada di sekolah tempat saya mengajar.