Sukrisno

Menulis sebenarnya bukan hobi ku tapi ini adalah hal yang paling membuat aku bingung. Ak...

Selengkapnya
Navigasi Web
Ada Apa Di Dermaga?

Ada Apa Di Dermaga?

 

Pemuda adalah sebuah generasi  yang akan meneruskan perjuangan bangsa ini.  Jika secara khusus, sosok yang akan memajukan desanya. Sebuah desa sangat membutuhkan sosok pemuda yang akan merubah kondisi perkampunganya untuk menjadi lebih baik. Maka dari itu, sebuah desa harus memiliki program  yang bisa mengajak para pemudanya untuk ikut aktif dalam pembangunan di tanah kelahirannya. Program yang positif ini lah yang akan menjaga aktifitas pemudanya untuk terhindar dari hal yang negatif.

 

Di desaku mungkin  jika dilihat dari pembangunannya masih termasuk dalam desa 3T, dikarenakan untuk PLN pun cukup lama akan menerangi perkampungan ini. Ada suatu hal yang sangat menyedihkan di kampung itu. Itulah pemuda, yang seharusnya merupakan roda-roda penggerak bagi perkembangan desa, tapi hanya terlihat kegiatan negatif yang dilakukan dan bahkan merusak pola pikir generasi.

 

Di pagi itu, aku melakukan kegiatan biasa untuk melangkahkan kaki ini menyuju ke sekolah.  Aku harus menunggu di dermaga untuk naik kendaraan air bersama teman-teman ku menuju ke sekolah. Terlihat di lantai dermaga berserakan kulit makanan.

 

Dalam hati ini  bertanya – tanya “apa yang terjadi ?”, “mengapa di pagi hari kulit kacang ini berserakan di dermaga ini?”. Aku melanjutkan perjalanan menuju ke sekolah.

 

Di siang hari aku sudah berada dermaga sekitar jam 14.00 untuk pulang kerumah. Aku dan teman-temanku menunggu kendaraan selanjutkan yang akan berangkat. Kami pun sambil cerita – cerita setelah selesai pembelajaran di sekolah.

 

Saat itu terlihat para pemuda di kampung ku berkumpulan di pelabuhan itu. Canda-tawa mereka begitu terdengar  dengan bahasa – bahasa anak mudah dan menurutku itu bahasa yang kurang baik. Aku hanya diam memandangi terjangan ombak yang menggoyangkan perahu.

 

Dalam hati ini mulai bertanya lagi “mengapa mereka duduk-duduk di dermaga ya?”,”apa yang mereka lakukan?”, “apakah orang tuanya tidak mencari-cari mereka”, “padahal banyak hal yang bermanfaat yang bisa mereka lakukan atau membantu orang tua di rumah”.

 

Perahu yang kami tunggu  mulai akan berangkat. Saat itu, ada orang tua yang berbicara dengan suara keras dan kasar kepada si pemuda yang berada di perahu.

 

“wai merangkat lagi kite!!!!, “apelah dudok-dudok aje dari tadi!! Kata bapak tua itu kepada pemuda yang dari perahu. Pemuda itu pun langsung merespon panas, “hoi orang tueeeee!!! Marah-marah ajeeee” kata pemuda itu.

 

Mereka berdua pun saling adu mulut, dan alhamdulillah ada orang tua lain yang meredamkan amara orang tua tadi, “sudahlah pak cik anak itu tadi lagi stres, baru selesai ngisap lem kambung tadi die tu” kata orang tua lain. Aku hanya terdiam melihat kejadikan tersebut. Di dalam hati berbicara “inilah yang merusak generasi di kampungku”, “ditempat persinggahan ini lah anak-anak muda tersesat dalam pergaulan yang merusak”.

 

Pergaulan-pergaulan ini mungkin sudah dilaporkan kepada tokoh-tokoh masyarakat di kampungku. Tapi mereka belum bisa berbuat apa-apa, mungkin mereka butuh generasi yang memiliki ide-ide cemerlang untuk membersihkan hal-hal yang membuat keserahan masyarakat.

 

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Salam literasi, Pak.

19 Jul
Balas

Mohon masukkannya, salam literasi

19 Jul
Balas



search

New Post