KPPL Kota Padang

#tantanganharike-5#

Pernah Ada

Oleh Sulasmi

Dua hari yang lalu aku bongkar-bongkar file nak mencari selembar surat berharga yang bernama PAK. Entah sudah berapa kali lembar demi lembar ku usai, namun yang dicari tak kutemukan.

Mataku tertuju ke lembar kertas yang sudah menguning warnanya karna dimakan usia. Sertifikat, demikian tulisannya terpampang jelas. Akan tetapi tentang apa isinya tertulis kecil. Aku terpaksa merogoh tas kerja tuk mendapatkan kacamata.

"Apa yang kamu cari? " sapa suami begitu masuk ke kamar.

"Ini..... Aku nyari PAK yang kemarin. Nggak nemu. Abang lihat tak? "

"Gak lihat abang. Emang sudah kamu bawa pulang? Bukankah temanmu yang ambilnya di Padang? "

"Iya... Bu wati yang ambil. Tapi katanya sudah diberikan ke aku. Dah ku cari dimana-mana gak nemu pun"

"Ingat betullah. Kamu naroknya dimana"

Pungkasnya sembari berlalu.

Aku melanjutkan membaca lembaran yang sudah kusam tadi. Ternyata adalah piagam penghargaan dari kepala sekolah SMAku bertahun 1988.

Penghargaan itu atas dasar penulisan makalah tugas akhir menyelesaikan pendidikan. Judulnya sangat menggelitik.

"Puisi-puisi Chairil Anwar"

Aku menerawang ke masa 31 tahun yang lalu. Ternyata aku bisa menulis. Dan itu sudah kumulai jauh hari. Kenapa sekarang aku menjadi mandul.

Tantangan motivator Mediaguru makin menguatkan keinginanku bergabung dengan komunitas menulis dambaanku. Aku ingin bicara apa saja di sini sesuai etika dan norma kepenulisan yang dipantaskan untuk dikonsumsi semua orang.

Sebenarnya sudah banyak yang kutulis. Namun tak pernah dipublikasikan.

Kenapa?

Karna aku sudah merasa puas saja setelah semua ide dan gagasan telah kutulis.Tanpa ada keinginan edit mengedit. Selesai menulis aku puas. Ya sudah. Tulisannya berserakan dimana-mana.

Di buku agenda. Di bloknote-bloknote pemberian panitia-panitia berbagai kegiatan yang ku ikuti, aku menulis berbagai hal menyangkut materi-materi pertemuan. Mulai dari ketidakpuasan sampai kepada kepuasan yang obyektif terhadap hasil yang kuperoleh.

Tulisan tersebut ada yang berupa puisi maupun esei. Jika kubaca, kerap aku merasa geli sendiri. Di situlah terasa kelemahan-kelemahan karangan yang ingin kuperbaiki dengan belajar bersama komunitas edwrite.

Semoga aku bisa melewatinya dengan nilai terbaik.