Prinsip Dalam Memilih Teman

Filosof imam al ghozali nengatakan, “Kalau mau menjadi ulama maka berkumpulah dengan para ulama, kalau mau menjadi orang baik maka berkumpulah dengan orang baik.” Memilih teman dalam pergaulan kita setiap hari sangat menentukan kearah mana kepribadian kita akan di bentuk. Orang dekat yang disebut teman dekat atau sahabat adalah orang selalu kita ajak untuk berkomunikasi dan memberikan saran saran, saat kondisi dan fikiran kita sudah tidak mampu lagi menghadapi dan menyelesaikan problem yang muncul. Teman juga bisa membawa kita pada pola kepribadian dan pola hidup yang baik bahkan sebaliknya bisa membawa kepada pola perilaku yang lebih buruk. Bahkan membawa kita kepada bencana dan kehancuran dalam kehidupan keluarga maupun sosial. Untuk mengetahui kepribadian seseorang cukup dengan melihat siapa yang menjadi sahabat atau teman dekatnya.

Perlindungan pertemanan yang dilandaskan pada spirit dan prinsip prinsip keagamaan pasti membawa keberkahan karena, jalinan itu dilandasi saling mengingatkan dalam kebaikan, mengajak kearah kebenaran, menjaga kesabaran dan keadilan, saling membantu dalam menghadapi kesulitan, dan saling mengingatkan terhadap perilaku keimanan dan ketaqwaan. Pertemanan yang tulus juga dilandasi sikap apa adanya, tanpa basa basi sehingga seseorang lebih mudah dalam membaca keinginan, fikiran dan kepribadian kita, sehingga siapapun akan mudah menentukan keputusan saat mereka bergaul dengan kita.

Mengukur kepribadian seseorang cukuplah dengan melihat seberapa banyak orang merasa nyaman ketika bergaul dengan orang tersebut atau merasa tidak nyaman. Karena pada dasarnya setiap manusia memiliki nilai nilai kebenaran yang dapat diukur oleh pikiran dan perasaannya sejak dia lahir. Nilai kebajikanlah yang menjadi perekat setiap pertemanan yang sesungguhnya. Kemampuan seseorang dalam mengerti dan memahami karakter yang dibangun dalam sebuah pertemanan akan membuka rasa saling percaya dan membuka peluang peluang kesuksesan di masa depan.

Ada beberapa prinsip yang harus diperhatikan dalam memilih teman supaya kehidupan kita akan menjadi lebih baik, nyaman dan enjoyable. Bagaimana teman yang baik? Untuk menjadi teman yang baik terlebih dahulu harus dimulai dari diri kita yang baik pula. Misalnya, hargailah diri sendiri sebelum menghargai orang lain, misalnya, berusaha melaksanakan pekerjaan dengan tanggung jawab, jujur dan ikhlas. Tidak mudah marah atau emosi dan berperilaku sabar karena mudah marah menunjukkan rendahnya tingkat kecerdasan seseorang. Tentukan keputusan sendiri secara ilmiah (Berdasarkan ilmu pengetahuan) sehingga orang lain akan mudah merasakan salah benarnya setiap keputusan yang kita ambil. Buatlah komunikasi yang efektif, tidak boros waktu dan kata kata, tetapi tetap fokus pada tujuan komunikasi yang sedang berjalan. Selalu berikan perhatian dan empati kepada teman sehingga setiap orang akan merasa nyaman saat bergaul dengan kita, seperti ibu yang selalu tulus kepada putranya. Bersikap tulus dana apa adanya. Saling memahami sifat dan kepribadian masing masing. Sperti halnya ketika orang sedang memilih jodoh secara psikologis memiliki ikatan psikologis dengan dirinya, demikian pula dalam pertemanan. Tidak mengganggu privasi teman, misalnya tetap menghormati kesopanan dalam berpakaian teman dalam menjagai kehormatanya. Carilah teman yang selalu mendukung kita kearah positif. Memiliki banyak teman lebih baik daripada memiliki satu musuh, karena kita dapat mengambil manfaat dari setiap pertemanan.