Ranting yang Patah
Oleh : Sulastri
Sengaja aku simpan rinduku
Pada secarik kertas
Aku tak ingin terlihat lemah dengan rasa
Yang kadang tak kumengerti
Di setiap malam kau hadir di sanubari
Menoreh dalam kerinduan
Seolah selalu ada yang menggelitik
Sehingga jemariku ingin terus menari
Walau hanya dengan selembar kertas dan pena yang Menemaniku
Merasuk ke dalam sukma
Masih terlintas dalam rongga ingatanku
Suara lantangmu semalam
Sempat membuat api cemburu di hatiku
Menghapuskan rasa jadi semu
Seketika awan hitam hadir menutup sang rembulan
Karena sinarnya tak sanggup menahan pilu
Dan ketika ranting-ranting hatiku kau patahkan
Saat itu pula sajak-sajak tentangmu
Selalu ingin kuterbitkan
Meski bukan lagi sebuah rindu
Namun noda kecewa karena lisan tak berhati
@Lastri
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Keren puisinya Bu. Salam literasi
Terimakasih hadirnya bunda Yenni Noviyanti.. salam kenal
Sama-sama Ibu ..