Sulistari Rahayu

Guru PAI SD. Tinggal di Jatilor Kecamatan Godong Grobogan Jawa Tengah. Suka menulis tetapi lebih sering menulis puisi....

Selengkapnya
Navigasi Web

KOTA METROPOLITAN

Suara klakson saling bersahutan. Hilir mudik kendaraan memenuhi jalanan. Pejalan kaki hanya bisa terus menyingkir, karena tak sedikit motor juga saling berebut di jalanan. Asap kendaraan pun tak dapat dihindari. Walau ada taman kecil di tengah kota, itu pun tak mampu mengolah menjadi oksigen bagi umat manusia yang di sana. Beginilah suasana pagi ini di Kota Metropolitan.

Seorang gadis dengan jilbab biru baru saja turun dari bus antar kota. Sejenak dia menghela nafas. Rasanya tidak sama ketika dia menghirup udara di tempat tinggalnya.

"Cukup panas," batinnya. Segera dia berjalan ke terminal di sebelah kanan. Dia berjalan melewati toko-toko yang menjajakan makanan ataupun oleh-oleh.

"Maaf, kalau ke alamat ini naiknya angkutan yang mana ya, Pak?" Tanyanya kepada pria paruh baya yang ada di depan angkutan kota.

"Oh, itu ning. Naik angkutan yang di sana," jelas pria paruh baya tersebut sambil menunjukkan deretan angkutan yang parkir di depan mereka.

"Oh, iya, Pak. Terima kasih. Kalau begitu saya permisi," Siti melangkahkan kaki menuju angkutan yang ditunjukkan pria tadi.

Setelah itu, Siti naik angkutan menuju alamat yang ada di tangannya.

.

.

.

Waktu berjalan begitu cepat. Tidak sampai setengah jam, Siti akhirnya sampai di tempat tujuan. Setelah membayar ongkos, ia pun turun dari angkutan.

"Alhamdulillah, akhirnya sampai juga," sambil sesekali melihat sekeliling, Siti mengucap syukur. Karena sudah lama sekali dia tidak pernah datang ke Kota. Pernah sekali dia ke Kota, itu pun ketika masih usia lima tahunan.

"Assalamu'alaikum..." ucap Siti setelah sampai di depan rumah sederhana, namun tetap saja mewah menurutnya.

"Wa'alaikumsalam... MasyaAllah, Siti..." seorang wanita paruh baya keluar dan terkejut melihat kedatangan gadis cantik bertubuh mungil itu.

"Bibi, Siti kangen banget..." mereka saling berpelukan, menyalurkan rasa rindu karena begitu lama tidak bertemu.

"Bagaimana kabar bapak sama ibumu? Sehat kan?" Tanya Rosida. Dia adalah adik kandung dari bapaknya Siti. Dia dulunya adalah pekerja rantauan yang akhirnya mendapatkan jodoh orang kota.

"Alhamdulillah, mereka sehat, Bi. Paman kemana?" Tanya Siti setelah mereka sudah sampai di dalam rumah. Rosi mengajak Siti untuk beristirahat sejenak di ruang tamu. Karena dia tahu bahwa keponakannya tersebut pasti lelah karena perjalanan yang cukup jauh.

"Pamanmu hari ini ada pekerjaan di kantor. Oh, iya, ini di minum dulu!" Jawab Rosi sambil menyodorkan segelas air dingin kepada Sang ponakan.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Cerita yang menarik

24 Nov
Balas

Terima kasih bunda... latihan buat cerita..hehe ^_^

24 Nov



search

New Post