Sulistiana

Saya Sulistiana guru Bk di SMA N 1 Kebomas Gresik. Salam Kenal ...

Selengkapnya
Navigasi Web

GERILYA (8)

Gambaran sementara Ilyasar telah aku buat. Aku harus melengkapi dengan data penguat lain.

Saatnya mencari informasi pada guru tentang aktivitas Ilyasar dalam kelas. Aku meninggalkan Pak Il dan menuju ruang guru.

"Bagaimana ya, Bu. Siswa memang terlihat suka seenaknya. Suka misuh. PR harus diobraki dulu untuk mengumpulkan," sahut salah satu guru yang saat ini mengajar di kelasnya.

"Suka seenaknya yang bagaimana, Bu?"

"Ini keluhan dari temannya, ya Bu. Kalau pinjam seringkali tidak dikembalikan!” Sejenak berhenti, tampak berpikir.

“Sepeleh sih. Hanya penggaris, balpoin, atau stipo. Tapi siswa yang dipinjami menjadi jengkel. Siswa juga tak acuh kalau ditanya."

"Tapi temannya masih juga meminjaminya, ya Bu?"

"Saya Bu yang mencarikan pinjaman. Lah kalau saya tidak membantu seperti itu, dia malah ganggu temannya."

Aku manggut-manggut dengan semua keterangan itu.

"Pernah juga saya suruh beli di koperasai, tetapi malah tidak kembali lagi ke kelas. Bagaimana, apa tidak pusing menghadapinya?"

"Apa tidak ditanya kenapa tidak kembali ke kelas. Berapa kali dia berlaku seperti itu?"

"Tentu saja saya tanya, tapi diaammmm saja. Tidak mau menjawab dengan jelas. Sering tidak membawa perangkat belajar. Hampir setiap hari. Tapi dia membawa note book sebagai aktivitas belajarnya.”

"Hemmmm,"

"Belum lagi kebiasaan misuhnya. Saya bahkan mengancamnya untuk tidak ikut pelajaran jika masih terbiasa misuh!”

Aku mendengar secara seksama semua keterangan itu. Semua keterangan aku tampung dalam otak. Kulanjutkan pencarian data pada guru lain. Perasaanku mulai mengatakan, ada masalah besar dari kebiasaan misuhnya. Profil foto memperkuat kecurigaanku.

"Misuhnya pada saat apa saja, ya?" tanyaku pada guru olahraga.

"Saat anak merasa tidak nyaman, sepertinya. Misuh sebagai reflek ketidaknyamanan. Hahahaha...," gelak guru olga.

"Masa hanya tersenggol teman dan dia kaget, misuhnya langsung ke luar. Reflek gitu. Kaya orang latah. Hahahaha...," lanjutnya masih dengan tertawa. Kali ini aku tersenyum. Dapat merasakan kelucuan perbuatan misuh.

"Yang saya herankan, apa di rumah juga seperti itu, ya. Masa orang tua tidak menegurnya?" Aku hanya mengendik, dan berlalu menuju ruang BK.

Hampir dua minggu secara beruntun, aku menghimpun data tentang Ilyasar. Setiap ada informasi yang berbeda, selalu kubuat rangkuman terbaru. Terkadang secara tidak sengaja guru menambahkan data lain.

Itu seninya dalam mengumpulkan data.

Data cenderung berkembang saat di lapangan.Data itu seolah hidup dan mencari jalannya sendiri. Aku hanya tinggal mengikuti saja. Artinya, sering mengubah rangkuman semakin memperjelas fakta suatu kasus.

Setelah aku merasa cukup menghimpun data, saatnya siswa aku panggil menghadap. Aku siap-siap dengan kejutan yang akan kuterima. Fillingku berkata demikian.

Bertahan untuk tidak mengambil kesimpulan awal.

Siswa tidak menemuiku, meski telah diizinkan ke luar kelas untuk bertemu denganku.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post