Sulistiana

Saya Sulistiana guru Bk di SMA N 1 Kebomas Gresik. Salam Kenal ...

Selengkapnya
Navigasi Web

TENTANG MASA LALU (12)

 

Melalui  sepasang bibir yang bergetar, Pak Dul mulai bercerita. Aku laksana menuju lorong panjang perjalanan hidup muridku.

 

“Pada masa itu ada dua anak yang saling bersahabat. Satu adalah putri  keturunan bangsawan. Satunya lagi adalah putri asisten rumah tangga dimana dia bekerja,” Pak Dul mengawali ceritanya. Aku mendengar dengan rasa penasaran.

 

Putri bangsawan nan cantik rupawan, bernama Rr. Dian Tanjung.   Adalah seorang gadis santun dan tidak memandang kasta.

 

"Sedang Indah adalah gadis yatim yang Emaknya bekerja pada orang tua Rr. Dian," terang Pak Dul.

 

"Setiap bekerja sang Emak senantiasa membawa serta anaknya. Di sana kedua anak itu bertemu dan bermain bersama. Sejak saat itu mereka bersahabat," Pak Dul menatapku. Aku mengangguk. Mendorongnya untuk melanjutkan cerita. 

 

Ternyata tidak hanya Rr. Dian yang menyukai Indah. Kedua Juragan itu juga sangat menyukai kehadiran Indah. Mereka melihat  Indah anak yang cerdas dan santun. Kedua orang tua itu terpikat pada Indah. Begitu keterangan Pak Dul dengan lugas.

 

"Karena rasa sayang itu, saat Indah berhasil masuk di sekolah yang sama dengan anaknya, maka dibiayai sekolahnya. Dari SMP hingga SMA." Aku terharu mendengarnya. Pada orang tua Rr. Dian yang welas asih. Juga kepada Indah yang cerdas lagi santun.

 

Sejenak  Pak Dul mengumpulkan ingatan. Aku menunggu dengan sabar.

 

"Pada saat menuju Perguruan Tinggi, Bu Indah tak mau lagi dibiayai oleh keluarga Juragan."

 

"Mengapa?" tanyaku spontan. Cerita Pak Dul belum menunjukkan titik terang yang mengarah pada muridku. Namun demikian, Aku terhanyut dengan isi ceritanya.

 

"Bu Indah tak ingin terus-terusan menjadi beban bagi orang lain,"

 

"Luar biasa ya, Pak, hati Bu Indah?" Pak Dul mengangguk. Setuju dengan pendapatku.

 

"Bu Indah lebih memilih kursus satu tahun. Melamar kerja dan kemudian menikah.  Rr. Dian tetap melanjutkan kuliah hingga lulus sebagai Sarjana. Keduanya tak lagi saling berhubungan." Aku mengangguk-angguk lirih.

 

"Dari pernikahan Bu Indah lahirlah seorang putera.  Dialah Pak dokter. Papa Mas Ilyas!"

 

"Oh...," Aku mengangguk dalam-dalam. Merasa mulai menemukan benang merah cerita 

 

"Namanya persis dengan nama murid saya, ya?" potongku tidak sadar.  

 

"Berbeda, Bu. Bapak bernama Muhammad Ilyash, dan Mas bernama Ilyasar Ilyash. Tapi memang diambil dari nama Bapak dan Ibu. Saya lanjut dulu ya, Bu?"

 

"Oh iya, iya. Maaf, Pak. Saya tak tahan bertanya," ujarku merasa bersalah. Pak Dul hanya mengangguk dan kembali bercerita.

 

Ilyas tumbuh sebagai pemuda idola. Bu Indah berjuang sekuat tenaga memperhatikan pendidikan dan perilaku anaknya itu. Ia ingin anaknya bisa menjadi dokter. 

 

"Luar biasa perjuangan Bu Indah untuk keluarga dan  anak semata wayang," puji Pak Dul dengan mata berbinar. Tampak sekali rasa senangnya. Matanya berbinar diiringi senyum yang cerah.

 

Aku semakin tenggelam dalam jalinan cerita itu. Kulihat Pak Dul juga menghayati apa yang disampaikan. Terkadang tangannya bergerak tanpa disadari. Juga badannya maju mundur dari sandaran dia duduk.

 

"Pak dokter orang yang cerdas. Tidak susah baginya lolos di kedokteran dan mendapat beasiswa." Sekali lagi Pak Dul mengucap dengan penuh kebanggaan.

 

"Wow, keren," seruku kagum. Sejenak Aku  mengajak Pak Dul pindah ke ruang konseling. Sudah satu jam berlangsung. Aku merasa ceritanya masih panjang. Di ruang konseling aku bebas untuk tidak menerima orang lain dan diganggu. Pak Dul kembali melanjutkan ceritanya.

 

Perjalanan hidup setiap orang memang tidak sama. Namun Allah memberi ujian tidak  melebihi dari batas kekuatan yang dimiliki.

 
DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Alhamdulillah...terimakasih...

22 Dec
Balas



search

New Post