Sulistiana

Saya Sulistiana guru Bk di SMA N 1 Kebomas Gresik. Salam Kenal ...

Selengkapnya
Navigasi Web

WISUDAWATI

Saat harapan tampak di depan mata, segala rasa lelah tak lagi terasa.

Sebentar lagi aku diwisuda. Selesai sudah masa pendidikan di perguruan tinggi. Besok akan menjadi hari paling bersejarah dalam hidupku. Terbayang dalam benak, betapa cantik berbaju toga dan perlengkapan wisuda.

Aku berjalan lebih cepat. Udara sangat panas dan terik. Kota Malang di musim kemarau, tak berbeda dengan kota kelahiranku di daerah pantai.

Salon kecantikan yang kutuju berada jauh di dalam kampung. Kampung yang sempit dan hanya bisa dijangkau oleh motor. Tetapi, motorku sedang turun mesin. Terpaksa berjalan kaki sepanjang 300 meter.

"Assalamualaikum," seruhku saat sampai pada tempat yang kutuju. Peluh bercucuran membasahi dahi. Kulap sekenanya.

"Waalaikum salam," terdengar sahutan dari dalam dan aku dipersilakan masuk.

"Perkenalkan, Mbak, Saya yang titip teman untuk booking acara wisudaan," ujarku memperkenalkan diri. Mbak di depanku tersenyum sambil meraih buku catatan di sampingnya.

"Atas nama siapa ya, biar saya chek datanya."

"Ika Setyawati," sahutku. Segera Mbak pemilik salon menelusuri beberapa nama yang telah dicatatnya. Tetapi aku melihat matanya turun naik lebih dari sekali dengan sikap gelisah. Aku menjadi tegang.

"Kenapa, Mbak?" tanyaku tidak sabar.

"Kok tidak ada atas nama Mbak Ika untuk wisuda, ya? " sahutnya dengan masih asyik membolak-balik buku catatannya.

"Tidak ada bagaimana?" tanyaku sedikit panik. Terbayang besok hari wisuda dan aku belum booking salon. Kemarahan merambat naik ke kepala.

"Maaf, Mbak daftar pada siapa, ya?"

"Waktu itu aku titip temanku, Mbak."

"Wah, pasti Mak Ijah yang menerima. Dia belum menyampaikan ke saya. Mak Ijah buta huruf, Mbak!"

"Ha? Terus bagaimana dong? Gak mungkin Aku keliling cari salon lagi," serbuku tak mampu lagi mengendalikan diri.

"Iya. Ini sudah empat orang. Takut gak nututi, Mbak...,"

"Yang profesional, Mbak. Meski ini hanya salon kecil, Mbak tetap harus jaga kepuasan pelanggan!" selaku keras. Kulihat Mbak di depanku masih belum bersikap. Dia tampak berpikir keras.

"Jangan sampai aku mempekarakan masalah ini.., "

"Sabar, Mbak. Saya pasti bertanggung jawab! Bisa nggak datang setengah empat?"

"Ha? Gila! Jam empat!" protesku sekenanya. Kesepakatan berakhir. Aku berlalu dari salon dengan perasaan kesal yang tak bisa kukendalikan.

Keesokan pagi, di bulan Oktober 1995, Aku di sah kan sebagai sarjana pendidikan jurusan bimbingan dan konseling. Kepuasan, rasa lega dan bahagia menyertai, saat Rektor memindah posisi tali topi sarjana sebagai pertandah sah nya aku sebagai Sarjana Pendidikan.

Menjadi guru adalah cita-citaku. Tetapi aku ingin menjadi guru di bidang psikologis. Mengarahkan siswa adalah minatku. Maka aku memutuskan untuk belajar bidang bimbingan dan konseling. Kini aku sudah resmi menjadi Guru BK.

Langit berwarna cerah. Kehidupan baru sedang menanti.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post