Sulistiyo

Saya seorang Guru Garis Depan (GGD) yang ditempatkan di Pedalaman Sumba Timur NTT...

Selengkapnya
Navigasi Web
SIRNA HARAPANKU   (1)
Tespek

SIRNA HARAPANKU (1)

Sudah lebih dari seminggu istriku telat datang bulan. Tetapi, tespek masih belum menunjukkan kabar baik. Masih strip satu. Dipernikahan kami yang sudah berumur 4 tahun ini kami sangat mengharapkan kehadiran buah hati. Kadang merasa minder ketika berkumpul dengan teman-teman yang sudah memiliki momongan. mereka selalu berseru "Ayo cepat program ini anakku sudah dua". bibir bisa tertawa tersenyum, namun hati seperti teriris.

Pagi ini aku harus turun ke kota. Aku akan melaksanakan DikLat PraJabatan CPNS di Kupang. Aku menghampiri istriku di mesnya. Sebelum kami berangkat, istriku terlebih dulu mengecek tespek kedua kali. Tetap strip satu, tetapi seperti ada yang samar, tipis sekali. Namun, kami sudah terlalu sering diberi harapan palsu oleh tespek. Jadi, kami takut untuk merasa senang saat itu.

Aku bersama istriku turun ke kota menunggangi kuda besiku. Dengan kecepatan tinggi. Biasanya perjalanan aku tempuh selama 4 jam. Tetapi, kali ini hanya 3 jam saja karena terburu-buru. mengurus surat keterangan sehat dan berkas lainnya.

Beberapa hari aku sibuk mempersiapkan dokumen dan keperluan untuk diklat prajabatan. Sambil menunggu kabar dari istriku yang sedang mengetes kehamilan sekali lagi. Aku mencoba membeli tespek yang lebih mahal. Sampai 3 kali kami tes. Namun hasilnya sama. Strip dua. Tetapi, samar lagi, agak tebal. Bagi kami yang belum berpengalaman, kami bingung. Kemudian aku bertanya kepada Umil, teman GGD satu kontrakan.

“Mil, kalo seperti ini gimana?” tanyaku sambil menunjukkan taspek.

“Positif Itu Mas, positif itu, Selamat ya” jawab umil yang ikut bahagia

“Tapi ini garisnya gak jelas mil” sangkalku dengan penuh penasaran.

“Iya mas yang penting ada garis dua ya positif, coba sampean priksa aja” jawab Umil.

Senang dan haru dalam hatiku, namun aku belum mau menunjukkan kebahagiaanku di depan istriku. Mendengar saran dari Umil Malam harinya kami segera pergi mengantre di dokter kandungan. Alhamdulillah, berkah yang luar biasa dari Allah SWT. Kami sangat merasa bahagia. Setelah 4 tahun menanti, yang selama ini kami idam-idamkan telah ada di depan mata.

Hari-hari kami dipenuhi dengan rasa bahagia. Terbayang tidak lama lagi akan hadir tangisan bayi yang meramaikan suasana. Ku elus-elus perut istriku setiap malam. Tak pernah lupa kudoakan agar mereka selalu sehat dan selamat.

Sampai pada suatu hari, aku harus meninggalkan istriku untuk sementara di kota. Aku akan kembali ke Sekolah. Awalnya aku merasa khawatir untuk meninggalkannya di kehamilan mudanya. Tetapi, tugas tetaplah tugas. Kita harus melaksanakannya agar rizki yang kita peroleh menjadi barokah.

Seminggu sudah aku berada di sekolah. Berpisah dengan istriku. Pagi ini aku akan turun lagi ke kota. Tak sabar ingin bertemu istri dan calon bayiku.

Di tengah perjalanan aku beristirahat. Mencari jaringan untuk bertanya kabar istriku. Betapa kagetnya aku. Istriku menelpon sambil menangis tersedu-sedu. Flek. Ada flek darah. Istriku ketakutan dan kebingungan.

Saat itu perjalananku tersisa 2 jam lagi. Aku memacu kuda besiku sekencang-kencangnya. Pikiranku sangat kacau. Terbayang betapa sedihnya istriku.

Sesampainya di rumah. Aku bawa istriku ke dokter kandungan. Benar saja. Istriku mengalami miss kram. Hasil USG menunjukkan sedang terjadi proses peluruhan di rahim. Pecah tangisnya. Berulang kali dia minta maaf padaku. Berulang kali juga aku berusaha menenangkannya.

“Tenang dulu, semoga masih ada harapan, kita usaha dulu pak”. Kata Dokter Ketut yang mencoba menenangkan isteriku.

Menurut dokter masih ada harapan. tetapi harus bedress total.

“Ini sebabnya apa dok?”. Tanyaku

“Banyak faktor penyebabnya, bisa karena guncangan atau kelelahan, pak guru kerja dimana”

“Saya di Pinu Pahar, Dok”

“Naik motor?” tebaknya

“Iya Dok” jawabku

“Habis ini jangan ke Pinu Pahar lagi ya, kasian yang di dalam perut, istirahat total, jangan naik motor lagi sampai usia 4 bulan”

Dokter melarang istriku pergi ke sekolah untuk sementara. Harus istirahat total. Dokterpun memberikan banyak jenis obat, lalu kami pulang. Semenjak itu istriku seperti tidak bersemangat hidup.

‘’’gimana ini yah?maaf, maaf yah’’ ucapnya sambil menangis

‘’ sudah gak papa’’ jawabku

Berulang-ulang dia meminta maaf. Dia merasa bersalah padaku atas apa yang terjadi, walaupun ini semua sudah digariskan Allah SWT.

Aku bimbang. Keesokan harinya aku harus berangkat prajabatan ke Kupang. Namun disisi lain aku tidak tega meninggalkan istriku yang sedang sedih. Bingung mencari cara. Lantas aku meminta bantuan adik-adik SM-3T Angkatan 6, Nurul dan Merry untuk menemani istriku selama aku pergi.

Beberapa hari aku disibukkan dengan kegiatan diklat yang menguras pikiran. Esok harinya saat sarapan, aku mendapat kabar bahwa istriku mengelurkan gumpalan. Dia menelponku sambil menangis tak karuan. Segera ku sarankan dia untuk ke rumah sakit.

Di rumah sakit istriku bertemu dokter kandungan. Dokter bilang istriku keguguran. Gumpalan yang keluar adalah calon bayi. Untuk lebih baiknya harus di kuretase ( kuret ) agar rahimnya lebih bersih. Aku khawatir bukan main. Begitu juga ibu mertuaku di jawa. Ibu berulang-ulang kali menelponku. Menanyakan kabar anak semata wayangnya. Mengharapkanku bisa menemani anaknya yang sedang di rumah sakit.

Aku bingung, sedih, kalut. Ragaku memang berada disini. Tetapi, tidak dengan pikiranku.

Bersambung...

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Subhanallah, terbayang sedih dan pilunya, di rantau dengan segala pernak pernik kehidupan. Semoga semuanya baik-baik saja. Lanjut Mas ceritane, makin seru nih...

08 Jun
Balas

Seru pak

09 Jun
Balas



search

New Post