Tantangan hari ke 24

#tantangangurusiana

SEN KANAN BELOK KIRI

Sen kanan belok kiri, sebuah kalimat yang pernah menjadi viral di media sosial. Tayangan yang menggambarkan seorang ibu mengendarai motor di jalan raya, memasang lampu tanda belok (sein) kanan, tetapi motor belok ke arah kiri. Kalimat itu juga dilekatkan sebagai kalimat yang menggambarkan kekuatan emak-emak dalam menguasai jalan raya.

Terlepas dari tayangan tersebut, ada sesuatu yang harus kita pahami, mengapa emak-emak tidak fokus dalam menjalankan kendaraannya. Zaman Now kata emak-emak, sering digunakan untuk menyebut perempuan, yang sudah berkeluarga dan memiliki anak. Sekarang coba bayangkan,” kesibukan emak-emak mulai dari bangun tidur sampai tidur lagi.” Banyak emak-emak harus menjalankan berbagai tugas dalam satu hari, mulai dari memasak, memandikan anak balita, mencuci pakaian, peralatan makan/dapur, berbelanja, mengantar anak sekolah, menyetrika pakaian, melayani anak dan suami. Tidak sedikit para emak juga mempunyai tanggung jawab, sebagai pekerja atau pegawai di kantoran dan sekolah.

Kegiatan lalu lintas ketika jam sibuk pasti meningkat, contohnya pagi hari mendekati jam masuk sekolah. Hampir semua pengguna kendaraan berlomba untuk mendapat jalan agar segera sampai ditempat tujuan. Mengendarai kendaraan dalam situasi ramai membutuhkan konsentrasi tinggi agar kita, dan orang lain selamat. Mengapa emak-emak menghidupkan lampu sein ke arah kanan, tetapi kendaraanya dibelokkan ke kiri? Semua kegiatan yang emak-emak lakukan, pusat perintahnya ada di otak. Ada apa dengan otak emak-emak ?

Pada otak besar emak-emak (peremuan) terdapat jembatan neoron antara lobus kanan (berfikir estetika) dan kiri (berfikir logika), sedangkan pada bapak-bapak (lelaki) tidak ada. Jadi emak-emak punya kemampuan menghubungkan satu hal dengan yang lainnya sedangkan bapak-bapak tidak. Otak tengah emak-emak lebih tebal dibandingkan bapak-bapak, hal ini menyebabkan emak-emak bisa memikirkan/mengerjakan pekerjaan lebih dari satu dalam satu waktu dan, ini tidak terjadi pada bapak-bapak.

Emak-emak ketika mengendarai kendaraan, selain memperhatikan arus lalu lintas juga sambil berpikir banyak hal. Misalnya setelah mengantar anak ke sekolah, mau ke pasar. Ada 2 pasar yang ingin dikunjungi yaitu pasar induk yang posisi jalannya belok ke arah kanan, dan pasar pagi yang posisi jalannya belok ke sebelah kiri. Emak juga memikirkan hari ini mau menyiapkan menu apa ? si Abang hobi sayur asam, si Adek hobi sayur sop. dan si Suami hobi sayur lodeh. Setelah dari pasar mau langsung masak atau mencuci baju?, inilah penyebab sein kanan belok kiri.

Emak tidak mempunyai niat membuat gaduh di jalan raya, tetapi emak hanya kurang fokus menjalankan kendaraannya, karena sambil berkendara emak juga terus berpikir dengan banyak pilihan. Bagaimana melaksanakan semua tugas untuk membahagiakan keluarganya. Mohon, maafkan emak ya! (tjq26022020)

Sumber bacaan www.tagar.id