Sumiati

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Belajar Menyenangkan dan Bermakna bagi Anak

Belajar Menyenangkan dan Bermakna bagi Anak

Tantangan Hari ke-77# TantanganGurusiana

Belajar Menyenangkan dan Bermakna bagi Anak

Sudah hampir satu bulan ini kegiatan belajar mengajar di sekolah di alihkan dengan kegiatan pembelajaran daring atau jarak jauh. Apakah mereka menyenangi tugas yang diberikan , tanpa pengarahan dan pedampingan oleh guru?. Kalau siswa SMA mungkin mereka sudah bisa mandiri tetapi bagaimana dengan anak-anak Paud , yang usianya masih kecil dan perlu pendampingan ketika mereka belajar. Kita sebagai orang tua, yang akan mendampingi mereka belajar di rumah perlu mengetahui bagaimanakah belajar yanng menyenangkan dan bermakna bagi anak.

Kita ketahui bahwa proses belajar anak terjadi melalui berbagai kegiatan yang dilakukannya. Berikut ini beberapa faktor yang mendukung terjadinya proses belajar pada anak :

A. Nyaman

Anak dapat belajar dengan baik apabila ia merasa nyaman dengan lingkungannya. Rasa nyaman bukan hanya karena ruangan yang sejuk melainkan bagaimana setiap anak merasakan bahwa ia ada di lingkungan yang dapat dipercaya, dapat diandalkan, seperti yang mereka dapatkan di lingkungan keluarganya. Para ahli meyakini bahwa ada keterkaitan erat antara perasaan nyaman, diterima, dan dicintai dengan kemampuan anak belajar. Para ahli neurologi menyatakan bahwa apabila rasa nyaman ini sudah diperoleh anak, maka otak anak akan mengeluarkan zat ephineprine yang membuat anak merasa senang, rileks, dan zat tersebut mendorong syaraf bagian kortek siap untuk menerima pembelajaran. Sebaliknya anak yang merasa tertekan sejumlah hormon yang disebut cortisol akan meningkat dan akan mempengaruhi metabolisme tubuh, sistem kekebalan tubuh serta merusak sejumlah jaringan synaps yang menghubungkan antar sel otak. Stress yang berkepanjangan akan memberikan dampak negatif terhadap keterlambatan perkembangan anak. Lingkungan yang nyaman sangat dipengaruhi oleh sikap hangat dan terbuka yang ditampilkan oleh para pendidik. Perhatian, kasih sayang, dan bentuk perlindungan yang tidak berlebihan sangat diperlukan untuk menciptakan suasana belajar yang menyenangkan.

B. Melakukan sendiri

Cara belajar terbaik yang dilakukan anak adalah mereka terlibat secara aktif. Pembelajaran pada anak merupakan proses hubungan timbal balik antara anak dengan lingkungan, dengan alat dan bahan bermain yang digunakan, dengan teman sepermainan, dan antara anak dengan pendidik atau orang dewasa yang ada di sekitarnya. Anak hendaknya diajak terlibat langsung menggunakan seluruh panca inderanya. Ketika anak mendengar, melihat, meraba, mencium, mengecap, sesungguhnya anak sedang belajar menjelajah lingkungannya untuk mendapatkan pengalaman dan pengetahuan.

Pembelajaran yang membolehkan anak untuk mengamati, merasakan, melakukan sendiri, melakukan ujicoba dengan menggunakan berbagai media seperti : buku, alat permainan, komputer,TV dan bahan belajar lainnya sebagai sarana untuk membangun pengetahuan. Dengan demikian diharapkan akan tumbuh menjadi anak yang kritis, mandiri, serta memiliki motivasi belajar lebih baik.

C. Diulang-ulang

Kemampuan anak akan tercapai apabila diberi kesempatan untuk melakukan secara berulang-ulang dan teratur. Kegiatan pembelajaran yang dilakukan secara berulang akan memperkuat konsep, pengetahuan maupun keterampilan yang dikuasainya sehingga mencapai kematangan dan siap menjadi dasar bagi pengembangan kemampuan yang lebih tinggi. Kegiatan pembelajaran yang berulang-ulang diupayakan tidak membuat anak bosan dan tetap tertarik untuk terlibat di dalamnya. Karenanya kita harus selalu menyediakan berbagai variasi kegiatan main yang berbeda dengan tujuan yang sama.

D. Pengalaman Bermakna

Bagi anak bermain adalah belajar. Dalam bermain anak belajar melihat, mendengar, merasakan, mencicipi rasa, menyentuh segala macam obyek yang ditemukannya. Kesemuanya itu membuka kesempatan bagi anak untuk menemukan dan mengembang kemampuan fisiknya, membangun hubungan dengan teman-teman dan orang di sekitarnya, Image mengembangkan daya imajinasi, pengembangkan fungsi psikologis yang meliputi: berpikir kreatif, kemampuan memecahkan masalah, kemampuan untuk keluar dari rasa ketakutan dan kecemasan, meningkatkan kemampuan pemahaman tentang sesuatu yang baru, meningkatkan keterampilan dengan menggunakan alat bermain, dan meningkatkan kemampuan bahasa.

Pembelajaran yang bermakna tidak difokuskan untuk mengembangkan kemampuan salah satu aspek, melainkan mendukung perkembangan semua aspek secara utuh. Saat anak belajar tidak hanya bertumpu pada pengembangan kognitif , tetapi kemampuan kognitif dijadikan sebagai pijakan untuk mengembangkan kematangan sosial, emosional yang lebih tinggi serta aspek lain secara holistik. Pengalaman bermakna terbangun apabila segala hal yang dipelajari anak terkait dengan kehidupannya, dengan pengalaman dan pengetahuan yang sudah dimilikinya sebelumnya.

Demikanlah kiat-kiat mendampingi anak dalam belajar, semoga dalam kondisi sekarang ini kita bisa menjadi orangtua sekaligus guru yang baik untuk anak-anak kita. Sukses selalu untuk kita semua.

***

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Artikel keren bu, Makase, bnyk ilmu yg km dpt

13 Apr
Balas

Sama-sama

14 Apr

Mantul busu mi

14 Apr
Balas

Dua jempol utk artikel ibuk. Terima kasih tips nya. Sangat bermanfaat.

13 Apr
Balas

Terimakasih

14 Apr

Mantap. Informasi yang berguna saat ini untuk yang punya anak usia dini.

13 Apr
Balas

Sama2, pak

14 Apr



search

New Post