Sastra Lisan dalam Permainan Tradisioanal Belitung
Tantangan Hari ke-61# tantangan Gurusiana
Sastra Lisan dalam Permainan Tradisonal Belitong
Berbicara tentang sastra lisan , berarti kita berbicara masyarakat yang belum mengenal huruf, yaitu sastra tradisi lisan yang kaya dan beragam, seperti epik, cerita rakyat, pribahasa, pantun dan lagu rakyat. Sastra tradisi lisan adalah karya sastra yang berbentuk ujaran (lisa), yang dibentuk dari komponen budaya yang lebih mendasar, tetapi memiliki sifat sastra pada umumnya. Sastra lisan berupa pesan-pesan, cerita-cerita atau kesaksian-kesaksian ataupun yang diwariskan secara lisan dari satu generasi ke generasi lainnya.
Sastra lisan daerah Belitong berupa pantun dan permainan anak-anak. Pada dasarnya pantun merupakan inti dari banyaknya permainan tradisonal Belitong. Permaianan Tradisional daerah Belitong merupakan permaianan anak-anak untuk mengisi waktu luang mereka . Permaianan tradisional daerah Belitong saat ini sudah mulai dilupakan oleh masyarakat dan generasi sekarang tidak mengenalnya. Berikut ini sastra lisan yang digunakan dalam permainan tradisional Belitong.
Cak munci pai-kului
Paikului cukek lumping
Lumping sam-masam
Di luyak dipinang
Gup-gup ser paser
Gup –gup ser paser
Pantun atau Syair ini di nyanyikan dalam permainan taradisional , Cara bermainnya sebagai berikut , anak-anak lima orang atau lebih berbaris secara horizontal dan tangan mereka dilipat kebelakang dan membuka untuk di isi batu dari salah satu teman mereka, anak itu menyanyikan lagu tersebut sambil berulang –ulang mengisi tangan mereka dan memasukkan batu disalah satu temannya ketika syair lagu gup-gup paser tangan mereka menggenggam dan bertepuk kedepan. Didepan ada satu teman lain yang kalah akan menerka siapa teman yang tangannya menggenggam batu keriki. Kalau salah menerka dia akan tetap menerka temannya yang lain sambil mengulang lagi permainan tersebut. Dan kalau dia benar menerka , dia akan menjadi pemain berbaris bersama-teman-teman. Dan yang dapat di terka menjadi yang kalah.
Syair berikutnya adalah
Cok-cok kendung
Kendong betali-tali
Tepat daun bakong
Nek punai raje bali
Tam-tam bukok
Kerasak daun limau
Sape ndak besungkok
De tanggap antu limau
Cang-cang keupit
Kerupit tulang bawang
Icak-icak kenak sepit
Sepit penunggu lawang
Demikianlah salah satupermaianan tradisional Belitung dan beberapa sastra lisannya. Orang tua zaman dahulu sastra lisan sebagai alat pendidikan keluarga. Supaya anak-anaknya dapat betah dirumah sepanjang waktu.
***
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Teringat barik e inila pemain e...Ndak ade hp macam biak sekarang ne...mantapp buk
Selalu teringat bermain ini buk, terutame cok2 kendong
Iye, rindu juak rase e nak bemain pulak yeh
Asyiknya
Isak main itu gik batik e.
Zaman kitelah nok rajin main itu, sekarang neh seh endak ade nok tau
Zaman kitelah nok rajin main itu, sekarang neh seh endak ade nok tau
Mantap, teringat kan tam bukok
Aok, neh. Nak de apotek cucu toh, permainan kakek dulu, e