Sumiati, S.Pd

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Kenaikan Kelas pada Kurikulum Merdeka Mengajar
pembagian Raport Kelas X

Kenaikan Kelas pada Kurikulum Merdeka Mengajar

Artikel tentang kenaikan kelas pada kurikulum merdeka

Kenaikan kelas pada Kurikulum Merdeka memiliki kriteria dan syarat yang berbeda dengan kurikulum sebelumnya. Berikut adalah beberapa hal yang perlu dipertimbangkan dalam menentukan kenaikan kelas pada Kurikulum Merdeka:

1. Laporan hasil belajar peserta didik

2. Laporan pencapaian P5 (projek penguatan profil pelajar Pancasila)

3. Lembar portofolio peserta didik

4. Skill Passport (Paspor Keterampilan) dan rekognisi pembelajaran lampau peserta didik untuk jenjang SMK/MAK

5. Tingkat kehadiran

6.Ekstrakurikuler/prestasi/penghargaan peserta didik

Satuan pendidikan diberikan keleluasaan untuk menentukan kebijakan kenaikan kelas, namun harus mempertimbangkan kriteria yang telah diatur dalam Kurikulum Merdeka. Hanya pada kasus-kasus luar biasa, satuan pendidikan dapat memutuskan peserta didik tidak naik kelas. Keputusan tidak naik kelas sebaiknya sudah menjadi pembahasan selama proses pembelajaran dengan orang tua, siswa, dan sekolah, sehingga keputusan yang diambil tidak secara tiba-tiba di akhir tahun pelajaran.

Apa saja kriteria pencapaian peserta didik yang dipertimbangkan dalam menentukan kenaikan kelas pada Kurikulum Merdeka

Dalam menentukan kenaikan kelas pada Kurikulum Merdeka, kriteria pencapaian peserta didik yang dipertimbangkan meliputi:

1. Laporan kemajuan belajar peserta didik

2. Laporan pencapaian Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5)

3. Portofolio peserta didik

4. Skill Passport (Paspor Keterampilan) dan rekognisi pembelajaran lampau peserta didik untuk jenjang SMK/MAK

5. Tingkat kehadiran

6. Ekstrakurikuler/prestasi/penghargaan peserta didik

Apa itu penilaian sumatif pada Kurikulum Merdeka

Penilaian sumatif pada Kurikulum Merdeka adalah salah satu bentuk penilaian yang digunakan untuk menilai pencapaian hasil belajar peserta didik. Penilaian sumatif dilakukan pada akhir proses pembelajaran dan bertujuan untuk menilai sejauh mana peserta didik telah mencapai tujuan pembelajaran. Bentuk penilaian sumatif pada Kurikulum Merdeka dapat berupa kuis atau ujian harian untuk mengukur pemahaman siswa terhadap materi yang sudah disampaikan.

Penilaian sumatif menjadi salah satu kriteria kenaikan kelas dalam unsur pencapaian hasil belajar peserta didik. Namun, satuan pendidikan memiliki keleluasaan untuk menentukan kriteria kenaikan kelas, sehingga penilaian sumatif tidak menjadi satu-satunya faktor yang dipertimbangkan dalam menentukan kenaikan kelas pada Kurikulum Merdeka.

Apa bedanya antara penilaian formatif dan penilaian sumatif pada Kurikulum Merdeka

Penilaian formatif dan penilaian sumatif adalah dua bentuk penilaian yang digunakan dalam Kurikulum Merdeka. Berikut adalah perbedaan antara penilaian formatif dan penilaian sumatif pada Kurikulum Merdeka

Penilaian Formatif:

1. Dilakukan sejak awal proses pembelajaran

2. Tujuan untuk meninjau dan membenahi proses belajar mengajar serta mengevaluasi pencapaian tujuan pembelajaran

3. Dilakukan dengan mengumpulkan informasi tentang siswa yang terdapati hambatan atau kesulitan belajar dan perkembangan belajar peserta didik

4. Tujuan penilaian formatif adalah untuk memperkuat proses pembelajaran dan bukan hanya untuk menentukan tingkat prestasi siswa

5. Instrumen penilaian formatif dapat berupa tugas, projek, atau ujian harian

Penilaian Sumatif:

1. Dilakukan pada akhir proses pembelajaran

2. Tujuan untuk menilai sejauh mana peserta didik telah mencapai tujuan pembelajaran

3. Bentuk penilaian sumatif dapat berupa kuis atau ujian harian untuk mengukur pemahaman siswa terhadap materi yang sudah disampaikan

4. Hasil penilaian sumatif digunakan sebagai salah satu kriteria kenaikan kelas dalam unsur pencapaian hasil belajar peserta didik

5. Output penilaian sumatif digunakan untuk menentukan nilai rapor keputusan kenaikan kelas, kelulusan, atau keputusan-keputusan lainnya

Dalam Kurikulum Merdeka, penilaian formatif dan penilaian sumatif memiliki fungsi yang berbeda dan dilakukan pada waktu yang berbeda pula. Penilaian formatif dilakukan sejak awal proses pembelajaran dan bertujuan untuk memperbaiki proses pembelajaran, sedangkan penilaian sumatif dilakukan pada akhir proses pembelajaran dan bertujuan untuk menilai pencapaian hasil belajar peserta didik.

Bagaimana penilaian formatif dan sumatif berbeda dalam Kurikulum Merdeka

Berikut adalah perbedaan antara penilaian formatif dan penilaian sumatif pada Kurikulum Merdeka:

Penilaian Formatif

1. Dilakukan sejak awal proses pembelajaran

2. Tujuan untuk meninjau dan membenahi proses belajar mengajar serta mengevaluasi pencapaian tujuan pembelajaran

3. Dilakukan dengan mengumpulkan informasi tentang siswa yang terdapati hambatan atau kesulitan belajar dan perkembangan belajar peserta didik

4. Tujuan penilaian formatif adalah untuk memperkuat proses pembelajaran dan bukan hanya untuk menentukan tingkat prestasi siswa

5. Instrumen penilaian formatif dapat berupa tugas, projek, atau ujian harian

Penilaian Sumatif

1. Dilakukan pada akhir proses pembelajaran

2. Tujuan untuk menilai sejauh mana peserta didik telah mencapai tujuan pembelajaran

3. Bentuk penilaian sumatif dapat berupa kuis atau ujian harian untuk mengukur pemahaman siswa terhadap materi yang sudah disampaikan

4. Hasil penilaian sumatif digunakan sebagai salah satu kriteria kenaikan kelas dalam unsur pencapaian hasil belajar peserta didik

5. Output penilaian sumatif digunakan untuk menentukan nilai rapor keputusan kenaikan kelas, kelulusan, atau keputusan-keputusan lainnya

Dalam Kurikulum Merdeka, penilaian formatif dan penilaian sumatif memiliki fungsi yang berbeda dan dilakukan pada waktu yang berbeda pula. Penilaian formatif dilakukan sejak awal proses pembelajaran dan bertujuan untuk memperbaiki proses pembelajaran, sedangkan penilaian sumatif dilakukan pada akhir proses pembelajaran dan bertujuan untuk menilai pencapaian hasil belajar peserta didik.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post