SUMINI

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Implementasi Gerakan Literasi Di SD Negeri Sogan

Implementasi Gerakan Literasi Di SD Negeri Sogan

Implementasi Gerakan Literasi Di SD Negeri Sogan

Literasi adalah kemampuan seseorang dalam mengolah dan memahami informasi saat melakukan proses membaca dan menulis. Literasi memerlukan serangkaian kemampuan kognitif, pengetahuan bahasa tulis dan lisan. Literasi dianggap merupakan inti kemampuan dan modal utama bagi siswa maupun generasi muda dalam belajar dan menghadapi tantangan-tantangan masa depan. Pembelajaran literasi yang bermutu adalah kunci dari keberhasilan siswa di masa depan. Untuk itu dibutuhkan pembelajaran literasi yang bermutu di semua jenjang sekolah pada semua mata pelajaran.

Membaca adalah kunci utama untuk bisa dan tahu dalam belajar bagi siswa SD. Dalam memahami setiap materi pelajaran atau urutan kegiatan siswa harus membaca terlebih dahulu, baik itu membaca bahan ajar atau petunjuk praktek. Dengan membaca siswa akan mendapatkan banyak menfaat dan pengetahuannya bertambah. Perpustakaan sekolah selalu terbuka untuk semua siswa, dan dengan berbagai upaya dan cara telah dilakukan oleh petugas perpustakaan sekolah untuk selalu mengajak dan mendorong semua siswa untuk gemar membaca. Banyak poster dipasang di ruang baca perpustakaan sekolah, bahkan setiap ada kesempatan, seperti saat upacara bendera setiap hari Senin, pihak sekolah selalu menginformasikan kepada semua siswa untuk sering datang di ruang perpustakaan sekolah dan memanfaatkan waktu luang untuk membaca buku.

Membaca buku tidak harus dilakukan di ruang perpustakaan atau ruang baca yang sudah disediakan oleh sekolah. Membaca bisa dilaksanakan dimana saja dan kapan saja asalkan tidak menggangu proses belajar mengajar di sekolah. Disaat istirahat, sebelum masuk kelas atau bahkan di dalam kelas sebelum pelajaran dimulai. Buku yang dibaca tidak harus buku pelajaran. Buku cerita bergambar, cerpen, buku tentang sejarah, buku pengetahuan, atau buku resep memasak dengan mudah bisa didapat di perpustakaan sekolah. Harapannya dengan banyak membaca nantinya pengetahuan siswa bertambah dan wawasannya semakin luas. Dengan demikian nantinya siswa akan terangsang untuk menemukan ide atau gagasan yang baik untuk ditulis atau diutarakannya.

Gerakan literasi membaca saat ini sedang digalakkan di sekolah. Sebenarnya literasi sudah berjalan sejak dulu, namun pelaksanaannya kurang maksimal. Yang menjadi masalah di sekolah adalah tidak semua siswa gemar atau suka membaca meskipun sekolah telah menyediakan buku bacaan banyak sekali jenis dan judulnya. Poster-poster dan tulisan kata-kata mutiara terpasang di setiap sudut sekolah. Tidak semua siswa gemar membaca, dan guru harus berusaha agar semua siswa gemar membaca dengan berbagai cara. Cara untuk mengajak siswa agar suka membaca berawal dari membaca poster, iklan, cerita pendek, cerita bergambar dan lain sebagainya sehingga siswa tertarik untuk mau membaca. Siswa diberi kebebasan untuk memilih buku cerita di ruang perpustakaan untuk dibaca pada saat istirahat atau mungkin ada waktu luang disela-sela kegiatan sekolah.

Semua siswa mengambil buku bacaan di ruang perpustakaan dan membawanya kesana-kemari, akan tetapi belum semua siswa membaca buku yang dibawanya. Ada beberapa siswa yang hanya membawa bukunya untuk dilihat gambar-gambar dan setelah itu didiamkan atau mungkin ditaruh dilaci mejanya. Bahkan ada juga siswa yang pinjam buku di perpustakaan dan buku tersebut sama sekali tidak dibuka atau dibacanya. Siswa tersebut pinjam buku hanya sekedar pinjam karena tugas dari guru dan ajakan teman. Untuk mengetahui apakah siswa tersebut telah membaca buku atau belum, guru membuat kartu kendali baca. Kartu ini berfungsi untuk mengontrol perkembangan siswa dalam membaca. Satu siswa satu kartu dan apabila kartu tersebut sudah terisi penuh siswa dapat menukarnya dengan kartu yang baru dan kartu yang sudah terisi penuh dikumpulkan kepada guru untuk diperiksa. Format kartu tersebut terdiri dari : no, judul buku, jumlah halaman, tanggal mulai membaca, tanggal selesai membaca, dan kolom terakhir adalah tanda tangan guru.

Dengan adanya kartu kendali baca jumlah siswa yang gemar membaca semakin bertambah, namun belum semua siswa mau membaca setiap hari. Mereka mulai membaca namun waktunya lama. Terkadang sehari membaca satu halaman buku, kadang dua hari sekali baru membaca buku, bahkan ada beberapa siswa untuk membaca buku cerita anak yang penuh dengan gambar memerlukan waktu lebih dari dua Minggu. Namun ada juga siswa yang gemar membaca buku, dalam waktu dua hari siswa tersebut selesai membaca satu buku pengetahuan umum dengan tebal buku kurang lebih 60 halaman.

Implementasi gerakan literasi di sekolah khususnya di kelas lima, SD Negeri Sogan UPTD PAUD dan DIKDAS Kecamatan Wates, Kabupaten Kulon Progo, kami anggap belum bisa terlaksana secara maksimal. Guru kelas terus berusaha untuk mensukseskan gerakan literasi di sekolah, muncullah ide atau gagasan ajakan gemar membaca untuk mengajak semua siswa gemar membaca. Ide tersebut saya berinama Kotak Literasi. Kotak literasi tersebut terbuat dari papan kayu yang dibuat berbentuk persegi dengan ukuran 10 cm x 30 cm X 45 cm . Kotak tersebut dibuat dan diberi sekat untuk tempat poster yang isinya ajakan membaca dan manfaat membaca. Bagian depan kotak dibuat terbuka sehingga isi kotak dapat terbaca dengan jelas bagi yang melihatnya. Isi kotak berupa poster-poster tersebut pertama kali dibuat oleh guru. Poster yang terlihat dan terbaca dapat diganti setiap hari. Tujuannya agar siswa yang melihatnya akan membaca dan tidak pernah merasa bosan untuk membaca karena setiap hari poster yang mereka baca diganti atau berbeda. Kotak literasi dipasang dan dipajang di tembok di depan kelas sehingga setiap siswa yang masuk kelas akan langsung melihat dan membacanya. Secara bergilir guru memberi tugas kepada siswa untuk menganti isi kotak literasi dengan poster yang berbeda setiap harinya. Bahkan siswa diberi kebebasan untuk memasang poster buatan siswa itu sendiri bila memungkinkan. Dengan penuh semangat siswa berlomba membuat poster dan mulai gemar membaca. Ide-ide cemerlang dari para siswa bermunculan dengan sendirinya. Sebagai umpan balik, guru akan mengecek poster-poster buatan siswa yang ada di kotak literasi setiap akhir bulan, dan akan dipilih poster yang terbaik setiap bulannya untuk mendapatkan hadiah dari guru berupa alat tulis atau perlengkapan sekolah.

Gerakan literasi di sekolah mulai terlihat ada peningkatan meskipun sebatas membaca poster yang tepasang di kotak literasi. Dengan membaca poster-poster yang ada di kotak literasi siswa mendapatkan informasi tentang manfaat membaca dan akan terpengaruh dari isi bacaan pada poster yaitu ajakan untuk gemar membaca. Karena poster dibuat dan didesain sebaik mungkin dengan kata-kata yang indah dan bahkan diberi tambahan gambar-bambar yang menarik. Gerakan literasi di sekolah terwujud dan terlaksana secara maksimal. Semua siswa melaksanakan budaya membaca dengan senang dan penuh semangat untuk selalu membaca dan membaca setiap saat. Kartu kendala baca terus berjalan dan terisi dalam waktu yang tidak terlalu lama, pengetahuan siswa menjadi bertambah luas dan hasil prestasi belajar siswa juga ikut meningkat.

Lampiran 1

Format kartu tersebut adalah sebagai berikut :

No

Judul Buku

Jumlah Halaman

Tanggal Mulai Membaca

Tanggal Selesai Membaca

Tanda Tangan

1

2

3

4

5

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Terima kasih. Mohon kritik dan sarannya.

14 Oct
Balas

Terima Kasih

24 Oct
Balas

Sip. Inspiratif!

14 Oct
Balas



search

New Post