Sumintarsih

Mengajar di SMP Al Irsyad Purwokerto...

Selengkapnya
Navigasi Web
Cintaku pada Tempe _Sengek_

Cintaku pada Tempe _Sengek_

Salah satu makanan khas Kulon Progo yang membuatku selalu ingin mudik adalah tempe sengek. (Dibaca dengan huruf e seperti pada kata kerbau dan e belakang seperti pada kata cewek).

Tempe benguk rebus dengan kuah santan kental _asat_ sampai terbungkus _kanil_ pada tiap tempe. Bumbu bawang merah, bawang putih, dan tumbar berpadu dengan gula merah sehingga sangat menggugah selera. Bagi yang suka pedas, makan tempe sengek ujuran 3 x 5 cm ini dilengkapi dengan lalap cabai rawit.

Di pasar, tempe ini terasa lebih khas bila dibungkus dengan daun pisang bekas pembungkus tempe mentahnya. Akan tampak aneh kalau dibungkus daun baru nan hijau. Cara membungkus pun dengan mosel _dipenak_ dengan penjepit lidi (biting) pada kedua ujung. Bahkan cara makannya, jangan berani mencoba dengan garpu, tapi nikmati dengan cara menusuknya pakai penjepit lidi dan masukkan tempe ke mulut. Hmmmm, gurihnya.....

Kalau sudah ada yang share foto makanan ini di grup alumni SMA N 1 Wates, lidah ini langsung berontak menuntut untuk dipenuhi. Meski tak sanggup bicara, lidah tak bisa dibohongi. Kerinduan pada kampung halaman akan makin terobati bila silaturahmi dilengkapi dengan mencicipi beberapa makanan khasnya. (Bukan hidangan untuk tamu, tapi kita sengaja belanja tempe sengek di pasar atau di penjual sayur keliling).

Meskipun, nikmatnya makanan hanya sebatas di lidah dan rongga mulut, banyak orang berburu kuliner, bahkan ada yang mesti ngorek ratusan ribu. Namun, tempe sengek dijamin murah dan pingin nambah.*

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Trim.....semua

30 Sep
Balas

Penasaran dengan tempe sengek nya

02 Jul
Balas

Waduuuh...bunda, saya jadi "clegukan" pengen. Soalnya saya ini termasuk "pemakan segalanya", apalagi kuliner nusantara...hmmm...maknyusss rasanya. Pernah satu kali ketika kami menghadiri pesta adat karo ( dpt adik ipar suku karo), lhaa saya sampe ditegur sama si budhe karena bolak balik nambah sayur khas karo...hehehe. Teman ngajar malah pernah nanya, " Bu Rai sebenarnya suku apa koq doyan semua masakan?" Hihihi...saya ketawa mendengar pertanyaannya. Salam sehat dan sukses selalu...njih bunda. Barakallah.

02 Jul
Balas

Oh...ya bunda, tu judulnya diedit dulu "pafa" maksudnya "pada" kan bun...? Afwan...bunda.

02 Jul

Di tempat lain disebut tempe singuk (akronim dari: iSI beNGUK

02 Jul
Balas



search

New Post