Sumintarsih

Mengajar di SMP Al Irsyad Purwokerto...

Selengkapnya
Navigasi Web
Merindukan Wisata Literasi II
Kegiatan di TBM Wadas Kelir

Merindukan Wisata Literasi II

Banyak grup WA di gawaiku, tetapi lain dengan yang satu ini. Ada 200 anggota lebih, setiap hari ramai kiriman tulisan dan tanggapan antarpeserta. Namum, satu hal pokok yang membedakan dengan yang lainnya adalah adanya Pak Heru Kurniawan, founder TBM Wadas Kelir. Dialah yang menjadi guru di grup WA Kelas Menulis Wadas Kelir. Selalu ada arahan, tugas, review, dll. Ibarat kelas, ada pembelajaran dan rapornya. Itulah mengapa grup ini paling hidup sedangkan yang lain, rata-rata ramai hanya awalnya saja.

Nah, pada penghujung Juni 2019, kelas ini mengadakan kumpul-kumpul.

Simak perjalananku bersama mereka yuk!

Sebanyak 23 peserta sangat antusias mengikuti kegiatan Sabtu sampai Senin, 29 Juni sampai 1 Juli 2019 dalam kemasan Wisata Literasi. Mayoritas peserta dari luar kota. Mereka dari Bekasi, Cianjur, Bandung, Malang, Jepara, Wonosobo, Solo, Ambarawa, Semarang, Sleman, Sragen, Tegal, Banjarnegara, dan Purbalingga. Aku, yang dari Purwokerto merasa penting untuk bergabung dengan acara ini. Bagiku, kalau ada niat, uang 500 ribu bisa diusahakan. Yang menjadi penghalang biasanya adalah kesempatan. Ternyata, yang dari Purwokerto (Kabupaten Banyumas) hanya aku dan Bu Tresna. Satu lagi Pak Riyadi, tidak bisa penuh sampai selesai.

Sejak kedatangan, peserta dimanjakan dengan berwisata sore di Umbulbengkok. Di atas balai bambu kami mengikuti acara pembukaan dilanjutkan perkenalan peserta dan panitia. Selesai acara, dilanjutlan perjalanan wisata malam ke Alun-alun Purwokerto dan The Village.

Meskipun destinasi wisata yang dipilih sudah tidak asing, aku menikmati kebersamaan dengan mereka. Lebih-lebih ada senior dari alumni Mediaguru: Bunda Sri Sugiastuti, Bunda Budiyanti, dan Pak Suprihationo, yang sudah kukenal sebelumnya.

Saat meninggalkan Umbulbengkok, di jalan berpapasan dengan pengunjung lain. Maklum Sabtu malam, pengunjung makin berdatangan untuk berkemah. Mobil yang kunaiki sempat terjebak di tengah jalan yang sempit beberapa menit meninggalkan lokasi. Terpaksa mobil mundur beberapa meter memberi kesempatan mobil depan masuk.

Hari kedua, saatnya menerima materi kepenulisan. Kegiatan difokuskan di TBM Wadas Kelir sepanjang Ahad pagi sampai sore. Peserta menerima materi progres report dari kegiatan di grup selama ini. Materi lain adalah mengenal industri penerbitan buku, mengonsep naskah buku anak, dan menulis buku aktivitas anak-anak. Yang paling ditunggu adalah materi orientasi ke depan Kelas Menulis Wadas Kelir yang salah satunya adalah sudah direncanakan Wisata Literasi II. Peserta sudah menanti-nanti dan tidak sabar bertemu lagi di Wisata Literasi II.

Pesan Pak Heru yang sangat kuingat adalah bahwa pendidikan itu seperti memasang poster. Oleh karena itu peserta yang mayoritas guru agar telaten di dalam menggeluti dunia pendidikan khususnya menggerakkan literasi.

Asyiknya di sini, peserta boleh ikut memajang buku karyanya di samping stan buku karya Pak Guru. Hal ini sebagai wujud gerakan Kubeli Bukumu ajakan Pak Suprihationo, Semarang.

Malam kedua, di Hotel Mawar Agung 2, peserta dalam 4 kelompok menampilakan pentas seni dan mendapatkan suguhan penampilan dari para relawan. Lagu Wadas Kelir sangat menyentuh. Satu baris dari syairnya yang sangat kuingat adalah "Belajar bermain dan bermain belajar di Wadas Kelir".

Kegiatan ditutup Senin siang setelah peserta menyelesaikan game literasi di lokawisata Baturaden. Dua game yang menguras energi sekaligus menyatukan hati para peserta dan panitia yang terdiri dari para relawan asuhan Pak Heru. Mereka berjumlah 25 orang semua berstatus mahasiswa S-1 sampai S-3. Oya, peserta sangat terkesan dengan pelayanan panitia, dari penjemputan sampai pengantaran pulang ke stasiun.

Yang paling berkesan juga pada penutupan itu karena kelompokku sebagai juara umum, semangat menyelesaikan game memindahkan bola dengan tali dan menebak enam suku kata ala geme Baper di tv. Terima kasih teman sekelompokku: Bu Latifah, Bu Mimin, Mbak Nita, dan Pak Edi.

Oya, hampir lupa. Turun dari Baturraden, peserta diajak makan siang di Rumah Makan Gereh Lodeh Pabuaran. Peserta pun menerima sertifikat di sana. Bagiku yang guru swasta, sertifikat tidak terlalu dicari, tetapi ilmu dan silaturahmi yang tak ternilai harganya.

Sehari setelah acara selesai, aura kegembiraan dan kepuasan peserta masih bermunculan di grup WA. Bahkan, melanjutkan kunjungan ke rumah atau mampir dalam perjalanan pulang. Bahkan, ada yang ke Wadas Kelir lagi. Termasuk aku, Selasa pagi mendapatkan kunjungan dari Bu Tresna dan Mbak Dian (sebelum kembali ke Malang).

Tantangan menulis pun sudah dibuka lagi oleh Pak Guru. Bahkan, tantangan lain yang superkeren adalah bersiap-siap dari sekarang untuk menjadi peserta Wisata Literasi II dengan uang honor menulis. _Siapa yang tidak tertantang coba?_

Sudah terbayang, semua peserta merindukan Wisata Literasi II tahun depan.

_Ke Jakarta naik bus patas_

_Setelah parkir membeli melati_

_Wisata Literasi 2019_

_Wadas Kelir selalu di hati_

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post