Sumiyati

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

Analisis Komposisi Bahan Makanan Pada Jajan Anak Sebagai Tindakan Kepedulian Terhadap Lingkungan

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Berangkat dari perlunya mensukseskan Aksi Nasional Gerakan menuju Pangan Jajanan Anak Sekolah(AN-PJAS) yang aman, bermutu dan bergizi, maka peneliti melaksanakan penelitian kandungan zat kimia pada jajanan anak.

Hasil pengawasan BPOM pada tahun 2008-2010 masih terdapat 40-44 persen jajanan yang mengandung zat yang berbahaya. Bahan Tambahan Pangan(BTP) yang dibubuhkan, sebagai contoh, penambahan zat aspartain yang dalam riset medis telah terbukti menimbulkan kanker bila dikonsumsi dalam jangka panjang. Jajanan anak yang tidak sehat menimbulkan risiko bagi kesehatan anak dan berdampak negative terhadap pembentukan generasi bangsa di masa depan.

Seiring dengan meningkatnya pertumbuhan industri makanan dan minuman di Indonesia, telah terjadi peningkatan produksi makanan ringan yang beredar di masyarakat. Pada makanan ringan sering ditambahkan penyedap, pengawet, dan pemanis buatan yang apabila konsumsinya berlebihan dapat membahayakan kesehatan(Soerjadibroto, 2002; Jcobson, 2000).

Pada penelitian ini akan dilakukan pendataan terhadap komposisi bahan yang terdapat dalam makanan ringan. Berdasarkan data bahan makanan tersebut diidentifikasi bahan tambahan yang berbahaya.

Hasil pengawasan Badan POM pada tahun 2010 terkait kasus pelanggaran di bidang obat makanan termasuk kasus peredaran obat dan makanan illegal, ditemukan 574 kasus, 190 kasus diantaranya ditindaklanjuti secara pro-justisia

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimanakah kandungan zat kimia pada jajanan anak?

2. Apakah kandungan zat kimia pada jajanan anak sehat untuk dikonsumsi?

C. Tujuan Penelitian

1. Mengetahui kandungan zat kimia pada jajanan anak.

2. Mengetahui kandungan zat kimia pada jajanan anak sehat atau tidak untuk dikonsumsi.

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Orang tua dan anak

Orang tua dan anak bisa memilih makanan yang sehat dan tidak berbahaya untuk dikonsumsi

2. Bagi Pemerintah atau Badan Terkait

Pemerintah atau badan terkait(BPOM) lebih berhati-hati dalam memberikan ijin, memberikan label sehat pada makanan/minuman, dan selalu berupaya memberikan penyuluhan tentang jajanan anak yang sehat.

BAB II

TELAAH PUSTAKA

A. Zat Kimia Berbahaya pada Jajanan Anak

jajanan sehat buatan sendiri

Sering sekali lihat liputan di media informasi tentang jajanan anak-anak yang mengandung bahan - bahan kimia berbahaya seperti Formalin, Siklamat, MSG dan lainnya. Miris dan ngeri banget mendengar dampak - dampak yang ditimbulkan pada tubuh apabila mengkonsumsi bahan-bahan tersebut. Sebagai ibu tentu saja tidak mau anak-anak kita tercinta mengkonsumsi jajanan yang mengandung bahan-bahan yang membahayakan tersebut. Berbagai informasi tentang bahan - bahan kimia berbahaya yang biasa digunakan pada jajanan anak, sebagai referensi bagi para ibu untuk mengenali dan menghindarinya.

B. 26 Persen dari 760 Jajanan Anak yang Beredar Mengandung Zat Berbahaya

Sekitar 26 persen dari 760 sampel jajanan yang diambil di 150 tempat jajanan sekolah dasar oleh petugas Dinas Kesehatan Kabupaten Karawang, Jawa Barat, selama 2010 mengandung zat berbahaya.

“Jenis zat berbahaya yang ditemukan pada jajanan anak-anak di sekolah dasar ialah rhodamin B, siklamat, formalin, methanil yellow, dan boraks,” kata Kasi Pengawasan Makanan dan Obat Berbahaya Dinas Kesehatan Karawang, M Alwi, di Karawang, Selasa (21/12). Dikatakannya, para petugas Dinas Kesehatan Karawang sudah mengambil 760 sampel jajanan yang diambil di 150 tempat jajanan di tempat-tempat jajanan sekitar sekolah dasar pada Juni dan November 2010.

Dari sampel yang diambil selama dua tahap pada 2010 tersebut, sekitar 26 persen atau 190 sampel jajanan anak diantaranya ditemukan mengandung zat berbahaya. Jumlah jajanan anak yang mengandung zat berbahaya pada 2010, kata Alwi, menurun dibandingkan dengan pemeriksaan yang dilakukan pada tahun sebelumnya.

“Dari 198 sampel jajanan anak yang diambil selama 2009, sekitar 52,2 persen diantaranya mengandung zat berbahaya. Sedangkan pada 2010 ini, hanya 26 persen yang mengandung zat berbahaya, dari 760 sampel jajanan,” katanya. Menurut dia, penggunaan zat-zat tertentu pada makanan atau jajanan anak itu sebenarnya diizinkan, tetapi harus sesuai dengan kadar kandungan zat yang sudah ditentukan. “Jika penggunaan zat-zat tertentu dibiarkan pada makanan atau jajanan anak, maka itu berbahaya. Karena itu, ditentukan batas toleransi penggunaannya,” katanya.

C. Jenis - Jenis Bahan Kimia Berbahaya yang Biasa Terdapat dalam Jajanan

Jenis zat kimia

Fungsinya

Efek terhadap tubuh

Siklamat

Pemanis buatan

Terjadinya gangguan pada sistem pencernaan terutama pada pembentukan zat dalam sel serta bersifat Karsinogenik (pemicu Kanker)

Sakarin

Pemanis buatan

Sakarin yang berlebih pada makanan atau minuman akan menimbulkan efek rasa pahit, migran dan sakit kepala. Tidak hanya itu Sakarin juga merangsang terjadinya tumor pada bagian kandung kemih.

Nitrosamin

Dipakai sebagai aroma khas sosis, keju, kornet, ham dan dendeng

Zat ini bersifat Kasinogenik yang mampu memicu kanker

Monosodium Glutamat (MSG)

Penyedap Rasa

Kerusakan beberapa sel syaraf didalam bagian otak (Hypothalamus) pada bayi. MSG juga berisiko kanker, ginjal, dan merusak jaringan lemak

Rhodamin B

Pewarna tekstil dan kertas

Meningkatkan risiko kanker hati dan gangguan pencernaan

Metanil Yellow

Digunakan sebagai pewarna makanan.

Fungsi sebenarnya untuk pewarna tekstil dan cat.

Meningkatkan Risiko Kanker

Formalin

Pengawet Makanan.

Fungsi sebenarnya untuk bahan pembuatan yang digunakan untuk kepetingan industri, fotografi dan yang paling mengerikan pengawet mayat.

Kerusakan hati, jantung, otak, limpa dan sistem saraf pusat

Borak nama lainnya natrium biborat, natrium piroborat, natrium tetraborat)

Pengawet makanan.

Fungsi sebenarnya untuk bahan solder, bahan pembersih, pengawet kayu, antiseptik kayu, dan pengontrol kecoak

Sering mengonsumsi makanan mengandung borak bisa menyebabkan gangguan otak, hati, lemak, dan ginjal. Dalam jumlah banyak, borak menyebabkan demam, anuria (tidak terbentuknya urin), koma, merangsang sistem saraf pusat, menimbulkan depresi, apatis, sianosis, tekanan darah turun, kerusakan ginjal, pingsan, bahkan kematian.

D. Ciri – Ciri Makanan yang Mengandung Bahan Kima Berbahaya

Berdasarkan beberapa sumber, ada beberapa ciri yang bisa kita kenali dari makanan yang mengandung bahan-bahan berbahaya.

Ciri makanan berformalin

Mi basah berformalin: Tidak lengket, lebih mengilap, tidak rusak sampai dua hari pada suhu kamar, dan bertahan lebih dari 15 hari pada suhu lemari es (10 derajat celsius). Tahu berformalin: Teksturnya terlampau keras, kenyal tetapi tidak padat. Tidak rusak sampai 3 hari dalam suhu kamar dan bisa tahan 15 hari dalam kulkas. Ikan berformalin: Warna insang merah tua tidak cemerlang, bukan merah segar, dan warna daging ikan putih bersih. Tidak rusak sampai 3 hari pada suhu kamar. Ikan asin berformalin: Bersih cerah dan tidak berbau khas ikan asin. Tidak dihinggapi lalat di area berlalat, tidak rusak sampai lebih dari 1 bulan pada suhu 25 derajat celsius. Bakso berformalin: Teksturnya sangat kenyal, tidak rusak sampai 2 hari pada suhu kamar. Ayam berformalin: Teksturnya kencang, tidak disukai lalat, tidak rusak sampai 2 hari pada suhu kamar.

Ciri makanan mengandung boraks:

Mie basah, teksturnya kental, lebih mengilat, tidak lengket, dan tidak cepat putus. Bakso, teksturnya sangat kental, warna tidak kecoklatan seperti penggunaan daging, tetapi lebih cenderung keputihan. Snack, misalnya lontong, teksturnya sangat kenyal, berasa tajam, sangat gurih, dan memberikan rasa getir. Kerupuk, teksturnya renyah dan bisa menimbulkan rasa getir. Ciri makanan menggunakan pewarna rhodamin B dan methanyl yellow: Warnanya mencolok Cerah mengilap Warnanya tidak homogen (ada yang menggumpal) Ada sedikit rasa pahit Muncul rasa gatal di tenggorokan setelah mengonsumsinya Warnanya nempel di kulit E. Antisipasi Kebiasaan Jajan pada Anak Sejak Dini

Sebenarnya berdasarkan pengalaman kebiasaan jajan pada anak bisa diantisipasi sejak dini. Dari kecil jangan membiarkan anak jajan sendiri semua kebutuhannya makanan kecilnya disediakan di rumah, serta membiasakannya untuk selalu makan teratur karena kondisi perut kenyang mengurangi keinginannya untuk ngemil.

Kita mulai mengenalkan dan mengajari nilai mata uang pada anak dimulai pada saat dia berumur 4 tahun, dan kalaupun ada yang memberi uang jajan kita minta dia untuk menyimpan di tabungan miliknya. Menjelang sekolah seperti sekarang, kita juga membekali makanan buatan sendiri yang terjamin kualitas kesehatannya. Sesekali memang anak minta jajan ke warung namun jenis makanannya juga kita batasi yang sehat dan tidak sembarangan.

Jadi sebenarnya jajan merupakan masalah kebiasaan saja, bagaimana kita membiasakan anak untuk makan di rumah, karena jika perutnya kenyang maka keinginan untuk ngemilpun akan berkurang. Untuk antisipasi semua isu menyeramkan tentang berbagai jajanan yang tidak sehat di luar sana, salah satu upaya yang bisa kita lakukan sebagai orang tua adalah melakukan kontrol yang ketat supaya anak kita tidak menjadi korban dari penyalahgunaan zat-zat kimia berbahaya pada makanan.

F. Tujuh Evek Kandungan Zat Kimia Berbahaya Pada Jajanan Yang Biasanya Terdapat Pada Jajanan Anak Sekolah Dan Keberadaan Additif Pada Makanan Yang Berbahaya

1. Jenis zat Kimia : Siklamat

Fungsinya : Biasanya digunakan sebagai pemanis Buatan

Akibat yang ditimublkan : Terjadinya gangguan pada sistem pencernaan terutama pada pembentukan zat dalam sel serta bersifat Karsinogenik (pemicu Kanker)

2. Jenis Zat Kimia : Sakarin

Fungsinya : Sebagai Pemanis Buatan

1. Jenis zat Kimia : Siklamat

Fungsinya : Biasanya digunakan sebagai pemanis Buatan

Akibat yang ditimublkan : Terjadinya gangguan pada sistem pencernaan terutama pada pembentukan zat dalam sel serta bersifat Karsinogenik (pemicu Kanker)

2. Jenis Zat Kimia : Sakarin

Fungsinya : Sebagai Pemanis Buatan

Akibat yang ditimbulkan : Sakarin yang berlebih pada makanan atau minuman akan menimbulkan efek rasa pahit, migran dan sakit kepala. Tidak hanya itu Sakarin juga merangsang terjadinya tumor pada bagian kandung kemih.

3. Jenis Zat Kimia : Nitrosamin

Fungsinya : Dipakai sebagai aroma khas sosis, keju, kornet, ham dan dendeng

Akibat yang ditimbulkan : Zat ini bersifat Kasinogenik yang mampu memicu kanker

4. Jenis Zat Kimia : Monosodium Glutamat (MSG)

Fungsinya : Penyedap Rasa

Akibat yang ditimbulkan : Kerusakan beberapa sel syaraf didalam bagian otak (Hypothalamus) pada bayi. MSG juga berisiko kanker, ginjal, dan merusak jaringan lemak

5. Jenis Zat Kimia : Rhodamin B

Fungsinya : Pewarna Teksti dan Kertas

Akibat yang ditimbulkan : Meningkatkan risiko kanker hati dan gangguan pencernaan

6. Jenis Zat Kimia : Metanil Yellow

Fungsinya : Pewarna tekstil dan cat

Akibat yang ditimbulkan : Meningkatkan Risiko Kanker

7. Jenis Zat Kimai : Formalin

Fungsinya : Pengawet Makanan dan disinfektan

Akibat yang ditimbulkan : Kerusakan hati, jantung, otak, limpa dan sistem saraf pusat.

Pada pengolahan roti , ada ditambahkan bahan kimia seperti kalium bromated ( E 924 – yang menyebabkan diare muntah dan nyeri perut ) sulfat , natrium (E 514 – mempengaruhi kantong empedu ) kalsium laktat ( E 327 – menyebabkan hiperkasemia dan gagal ginjal ) , asam fumarat (E297),asam asetat dan asam sitrat . E 102 , tartazine , pewarna kuning . hal ini menyebabkan tumor thyroidal , ADHD (attention deficit hyperactivity disorder) yang mengubah persepsi dan perilaku menyebabkan kebingungan . hal ini juga dapat menyebabkan asma .

G. Peduli Lingkungan

Pengertian lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar manusia yang mempengaruhi perkembangan kehidupan manusia baik langsung maupun tidak langsung. Lingkungan dibagi dua yaitu biotik dan abiotik, jika di sekolah lingkungan biotiknya adalah teman-teman sekolah, bapak ibu guru dan pegawai serta semua orang yang berada di sekolah.

Lingkungan abiotik berupa udara, meja kursi, gedung sekolah, dan berbagai benda mati yang ada di sekitarnya. Peduli adalah memikirkan dan memberi perhatian agar sesuatu bisa eksis, sehingga peduli lingkungan adalah memikirkan dan memberi perhatian pada segala sesuatu yang ada di sekitar kita.

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Pendekatan dan Jenis Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Metode kualitatif adalah metode penelitian yang digunakan untuk meneliti kondisi obyek alamiah, di mana peneliti adalah sebagai instrumen kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara gabungan, analisis data bersifat induktif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari pada generalisasi. Sedangkan penelitian deskriptif adalah pencarian fakta dengan interpretasi yang tepat.

B. Kehadiran Peneliti

Peneliti adalah pengumpul data/ instrumen pengumpul data.

C. Data dan Sumber Data

1. Data Primer

Data dari lapangan atau tempat penelitian.

2. Data Sekunder

Data yang diperoleh dari sumber bacaan dan berbagai macam sumber lainnya, seperti dokumen, bulletin, publikasi, dan lain-lain.

D. Teknik Pengumpulan Data

1. Wawancara/interview

2. Pengamatan/Observasi

3. Dokumentasi

E. Analisis Data

Analisis data adalah proses mengatur urutan data, mengorganisasikan ke dalam suatu pola, kategori, dan satu uraian dasar. Tahapan analisisnya sebagai berikut:

1. Pengumpulan data

2. Reduksi data/Pemilihan data

3. Penyajian data

4. Pengambilan keputusan/verifikasi.

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Data Awal

Data awal pada penelitian ini berupa table yang menguraikan tentang komposisi bahan makanan yang terkandung dalam jajanan, datanya adalah sebagai berikut:

No

Jenis Makanan

Komposisi

1

Piattos

(S1)

Tepung kentang, gula, minyak nabati, perisai sapi panggang mengandung pemanis buatan(aspartam), pewarna makanan (amonia karamel) kalium klorida, garam, penguat rasa(mononatrium glutamat), gliserol, pengatur keasaman(asam sitrat) dan antioksidan (TBHQ). Mengandung gula dan pemanis buatan.

2

Mie kremezz SHORR

(S2)

Tepung terigu, minyak sayur, garam, pengatur keasaman, pengental dan pewarna(tartrazin cl 19140)

Bumbu: garam, gula, penguat rasa(mononatrium glutamat)perisai cabai, kalsium.

3

Mini STICK Biskuit

(S3)

Tepung terigu, gula, minyak nabati, pengembang, susu bubuk, garam, perisai susu, penguat rasa (MSG), pewarna makanan, tartrazim cl 19140.

4

Komo

(S4)

Jagung, beras, minyak kelapa sawit, (mengandung antioksidan TBHQ), bumbu rasa jagung bakar(mengandung penguat rasamononatrium glutamate, pewarna makanan kuning FCFCl 15985, tartrazin cl 19140)

5

Cheetos

(S5)

Jagung, minyak kelapa sawit, bumbu rasa jagung bakar(mengandung penguat rasa mononatrium glutamate, dinatrium inosiat, dinatrium guanilat, bubuk kecap dan hidrolisat protein nabati)

6

Go Potato

(S6)

Tepung terigu, minyak nabati, kentang segar, gula, perisai kentang, susu bubuk, garam, inaltosa, pengembang ammonium bikarbonat, pengembang natrium bikarbonat, mononatrium glutamate, enzim, protense, pewarna tartazin cl 19140

7

Malkist abon

(S7)

Tepung terigu, tepung tapioca, minyak nabati, gula, perisa abon sapi, (mengandung pewarna kuning FCF 15985 dan merah allana cl 16035), garam, ammonium bikarbonat, susu bubuk, natrium bikarbonat, ekstrak malt, ragi, vitamin B1, B2, B6, B12

8

Dua Kelinci

(S8)

Kacang polong, perisa BBQ sapi, minyak sawit, garam, gula, penguat rasa mononatrium glutamate, bubuk bawang putih, natrium bikarbonat.

9

Big Royal

(S9)

Tepung terigu, gula, minyak nabati, pati jagung, coklat bubuk, susu bubuk, pengemulsi: Lesitin kedelai, garam, bahan pengembang(amononium dan natrium bikarbonat), perisa coklat.

10

Oops

(S10)

Tepung terigu, lemak nabati(mengandung antioksidan BHA), gula, garam, ragi instan, whey bubuk, perisa pizza, keju bubuk, penguat rasa(mononatrium glutamate, inosinat dan guanilat), daun bawang, perisa keju, antikempal, hidrolisat, protein sayuran, asam laktat, ekstrak ragi, pewarna makanan(kuning FCFcl 15985, merah allura cl 16035, tartrazin cl 19140)

11

Pilus Garuda

(S11)

Tepung tapioca, minyak nabati, garam, perisa sapi panggang(mengandung penguat rasa dinatrium inosinat dan guanilait), gula, bawang putih, penguat rasa mononatrium glutamate, pemanis buatan(aselsufan. K 5.30mg/saji (ADI:15mg/kg berat badan), aspartame 0,63mg/saji (ADI:50mg?kg berat badan)

12

Gery Malkist

(S12)

Tepung terigu, minyak nabati, gula, lemak nabati, pati jagung, susu bubuk, ekstrak malt, dekstrosa monohidrat, pengental nabati, ekstrak ragi, garam, pengembang(ammonium bikarbonat, natrium asam pirofosfat, , natrium bikarbonat), premix vitamin B, pengembang kalsium karbonat

13

Slai O’lai

(S13)

Tepung terigu, gula, minyak nabati, glukosa, fruktosa, susu bubuk, garam, pengatur keasaman, (asam sitrat, asam malat, natrium sirat), lesitin kedelai, pectin, bahan pengembang(amonium bikarbonat, natrium bikarbonat), sari buah blueberry, kalsium karbonat, perisa blubbery, vanili, premiks vit(B,B2,B6,B12), pewarna makanan, , karmoisin Cl 1472/E 122;caramel E 150d, dinaberlian Cl 42090/E 133

14

Top

(S14)

Gula, lemak nabati, rice crispy, tepung terigu, sirup glukosa, dekstrosa, bubuk kakao, susu bubuk, bubuk whey, pengemulsi, (lestin kedelai, monogsiserida, PGPR), lektosa, garam, perisa, (Vanili, butte, top fee), pengembang natrium bikarbonat.

15

Quick

(S15)

Tepung terigu, gula, minyak nabati, coklat bubuk, dekstrosa, monohidrat, whey bubuk, garam, pengembang(ammonium bikarbonat), natrium bikarbonat, perisa( coklat vanilla)

16

Jumi

(S16)

Tepung terigu, tapioca, gula, minyak sayur, bubuk cumi, garam, pewarna makanan kuning cl 15985

17

Biskuat Energi

(S17)

Tepung terigu, gula, minyak nabati, (mengandung antioksidan TBHQ), sirup glukosa, garam,vitamin dan mineral, sirup fluktosa,Pati Jagung , Susu Bubok ,Pengemulsi(Lesitin Kedelai),Pengembang (natrium Bikabornat,natrium Asam pirofosfat dan ammonium bikarbonat) , perisa (vanila mentega)

18

Fulo blasto

(S18)

Gula,lemak nabati ,tepung terigu,sirup glukosa,kripsi beras , kakao bubuk,susu bubuk,whey bubuk , pengemulsi lestari kedelai,garam,perisa coklat,vanillin

19

Klik CRACKERS

(S19)

Tepung terigu , lemak nabati , gula,telur,susu bubuk,keju bubuk,garam,bahan pengembang (ammonium dan natrium bikarbonat)

20

Good Time

(S20)

Tepung terigu,coklat chips , gula ,margarine,coklat bubuk, pengembang (natrium bikarbonat ),garam,pengemulsi,(lesitin kedelai) dan perisa artifisal vanilla

21

Bistik stuick

(S21)

Tepung terigu , tepung tapioca,garam,gula,minyak sayur,bawang putih ,rempah rempah penyedap rasa

22

Tanggo

(S22)

Tepung terigu,gula,minyak nabati,susu bubuk,dekstrosa,pengemulsi lastin kedelai ,garam,tepung telur,pengembang natrium bikarbornat,vanilin

23

Superco

(S23)

Tepung terigu,gula,lemak nabati,susu bubuk,coklat bubuk,garam,ragi

24

Chocolates

(S24)

Gula,tepung terigu,minyak nabati,bubuk coklat,dekstrosa monohidrat,susu bubuk,whey bubuk,lemak reroti(mengandung antioksida BHA ),tapioca,pengembang nabati , pewarna makanan caramel,garam,perisa vanilla

25

Wafer cream

(S25)

Tepung terigu,gula,lemak nabati,susu bubuk,minyak nabati,coklat bubuk,garam,pengemulsi lesrin kedelai ,bahan pengemas makanan,perisa coklat,perisa vanilla,pewarna makanan , drak choco brawn 2088

26

Jagoan neon

(S26)

Gula,glukosa,pengatur keasaman(asam sitrat),perisai setroberi,pewarna biru berlian

27

Roti GS

(S27)

Tepung terigu , minyak nabati , gula pasir , garam , mentega , ragi , susu bubuk,telur,pasta coklat

28

Kacang atom panda

(S28)

tepung tapioka,kacang,minyak goreng,bawang,gula,garam,penyedap rasa

29

Mie indome

(S29)

Tepung terigu minyak sawit,tepung tapioka,garam,pemantap(nabati dan natrium tripolifofat),pengatur keasaman mineral (zat besi),pewarna(tartazim ci 19040),antioksidan (TBHQ)

30

Godah(kwaci bunga matahari)

(S30)

Biji bunga matahari pilihan,garam,rempah

B. Analisis Data Dan Pembahasan

Berdasarkan data awal yang diperoleh di lapangan, dianalisis berdasar kandungan zat kimia yang berbahaya dan efek yang ditimbulkannya. Untuk mempermudah identifikasi data digunakan kode sampel, yaitu sampel nomor 1 diberi kode S1, sampel nomor 2 diberi kode S2 begitu seterusnya sampai dengan S30. Ada pun hasil analisisnya adalah sebagai berikut:

1. Pemanis buatan : S1 dan S11

2. MSG / Penyedap rasa: S1 ,S2,S3 ,S4,S5,S8,S10,S11,S21 dan S28

3. Kalsium : S2

4. Asam sitrat : S1,S13 dan S26

5. Tartrazine , pewarna kuning : S2,S3,S4,S6,S7,S10,S16 dan S29

C. Efek yang Ditimbulkan

Zat Kimia

1. Pemanis buatan wujudnya ada dua ,yaitu siklamat dan sakarin. Akibat yang ditimbulkan siklamat ialah terjadinya gangguan pada system pencernaan terutama pada pembentukan zat dalam sel serta bersifat Karsinogenik (pemicu kanker). Akibat yang di timbulakan Sakarin ialah migrant dan sakit kepala , merangsang terjadinya tumor pada kandung kemih

2. Penggunaan yg berlebihan dan berkepanjangan dapat meningkatkan terkena kanker hati , kanker ginjal , kanker otak dan dapat merusak jaringan lemak

3. Kalsium (E327 – menyebabkan hiperkalsemia dan gagal ginjal )

4. Asam sitrat (E923 – yang menyebabkan diare , muntah dan nyeri perut )

5. Tartrazine hal ini menyebabkan tumor thyroidal . ADHD (attention deficit hyperactiveity disorder) yang mengubah persepsi dan perilaku menyebabkan kebingungan . hal ini juga dapat menyebabkan asma

Berdasar analisis data di atas dari 30 sampel jajan yang diambil , terdapat lima kandungan zat kimia yang berbahaya. Dengan demikian temuan ini dapat dijadikan perhatian bagi pengkonsumsi jajanan di lingkungan masyarakat .

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan analisis dan pembahasan maka dapat diuraikan bahwa :

1. Pemanis buatan wujudnya ada 2 ,yaitu siklamat dan sakarin. Akibat yang ditimbulak siklamat ialah terjadinya gangguan pada system pencernaan terutama pada pembentukan zat dalam sel serta bersifat Karsinogenik (pemicu kanker). Akibat yang di timbulakan Sakarin ialah migrant dan sakit kepala , merangsang terjadinya tumor pada kandung kemih

2. Penggunaan yg berlebihan dan berkepanjangan dapat meningkatkan terkena kanker hati , kanker ginjal , kanker otak dan dapat merusak jaringan lemak

3. Kalsium (E327 – menyebabkan hiperkalsemia dan gagal ginjal )

4. Asam sitrat (E923 – yang menyebabkan diare , muntah dan nyeri perut )

5. Tartrazine hal ini menyebabkan tumor thyroidal . ADHD (attention deficit hyperactiveity disorder) yang mengubah persepsi dan perilaku menyebabkan kebingungan . hal ini juga dapat menyebabkan asma

Berdasar analisis data di atas dari 30 sampel jajan yang diambil , terdapat lima kandungan zat kimia yang berbahaya . Sehingga dapat disimpulkan bahwa

1. Kandungan zat pada jajanan anak terdapat lima zat kimia yang berbahaya dari sampel yang digunakan dalam penelitian

2. Kandungan zat kimia pada jajanan anak tidak sehat untuk dikonsumsi

3. Penggunaan bahan kimia dalam makanan ini menjadi berbahaya bagi kesehatan , jika :

a. Dikonsumsi dalam jangkau waktu yang lama dan terus menerus .

b. Dosis bahan kimia yang digunakan melebihi standar bahan kimia yang diperbolehkan dalam makanan

c. Bukan menggunankan bahan kimia makanan tapi bahan kimia untuk produk lian seperti untuk tekstil

B. Saran

1. Bagi orang tua dan anak

Orang tua dan anak agar memilih makanan yang sehat dan tidak berbahaya dikonsumsi dengan cara membaca komposisi yang terkandung dalam bungkus makanan tersebut atau dari sumber lain misalnya, dari media masa cetak maupun media masa elektronik

2. Bagi pemerintah atau badan terkait

a. Pemerintah atau badan terkait (BPOM) agar lebih selektif dalam memberikan lebel sehat pada makanan atau minuman .

b. pemerintah agar memberikan penyeluhan atau sosialisasi kepada masyarakat tentang jajanan anak yang sehat

Analisis Komposisi Bahan Makanan

Pada Jajan Anak Sebagai Tindakan Kepedulian Terhadap Lingkungan

(Karya tulis ini ditulis dalam rangka untuk mengikuti olimpiade penelitian siswa dinas pendidikan , pemuda dan olahraga kota Surakarta 2013 )

Disusun oleh:

Adik Ragil Pamungkas Kelas VIII F

Sekar Tantri Ananda Putri Kelas VIII G

Fani Sri Wulandari VIII E

SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 26 SURAKARTA

2014

Analisis Komposisi Bahan Makanan

Pada Jajan Anak Sebagai Tindakan Kepedulian Terhadap Lingkungan

(Karya tulis ini ditulis dalam rangka untuk mengikuti olimpiade penelitian siswa dinas pendidikan , pemuda dan olahraga kota Surakarta 2013 )

Disusun oleh:

Adik Ragil Pamungkas Kelas VIII F

Sekar Tantri Ananda Putri Kelas VIII G

Fani Sri Wulandari VIII E

SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 26 SURAKARTA

2014

DAFTAR PUSTAKA

Soerjodibroto , waluyo , 2002 . menyimak kandungan soft drink , 26 februari : 1 hlm.http://www.kompas.com /health/news/0202/26051556.html, 6 april 2013

Departemen pendidikan nasional direktorat jendral manajemen pendidikan dasar dan menengah direktorat pembinaan sekolah pertama . 2009 . Panduan lomba penelitian ilmiah remaja (LPIR) sekolah menengah pertama negeri dan swasta tahun 2010 . Jakarta : Departemen pendidikan nasional direktorat jendral manajemen pendidikan dasar dan menengah direktorat pembinaan sekolah pertama

http://www.scribd.com/doc/92459499/Sembilan-Zat-Kimia-Berbahaya-Dalam-Makanan-Jajanan-Yang-Kita-Konsumsi

http://primbondonit.blogspot.com/2012/03/waspada-dan-kenali-ciri-makanan.html

http://www.garutkab.go.id/pub/article/detail/359-inilah-ciri-makanan-mengandung-zat-berbahaya/

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Pembahasan serius nih bu.

16 Aug
Balas

Sip. Aku ndak pernah jajan lho bu.

16 Aug
Balas

Informatif. Kini telah menyerbu anak semua. Termasuk tempatku. Salam.

16 Aug
Balas

Hehe...makasih teman-temanku, dah terlanjur masuk ya dah di publish aja

30 Aug
Balas



search

New Post