Terima kasih Ayah, telah memberiku kesempatan untuk bertemu dengan ibu tiriku. Ibu yang menjadi nyonya rumah sepeninggal ibu kandungku karena sakit. Hanya empat bulan setelah ibu meninggal ayahku menikahi janda tanpa anak yang seusia denganku. Sangat keterlaluan menurutku. Ibaratnya tanah kubur masih merah, taburan bunga pun belum kering.

Indri, nama wanita yang dinikahi ayahku itu wanita yang baik. Terbukti ayah semakin sehat dan bahagia. Sayangnya beliau pun tidak berumur panjang. Penyakit yang dideritanya sebelum menikah dengan ayah semakin parah.

"Jangan kau ulang untuk menikah lagi ya ayah, dua wanita yang kau cintai telah meninggal," bisikku dekat di telinganya.