Sundari, M.Pd

Sundari, S.Pd.., M.Pd purnabhakti sebagai Karyawati BUMN sejak bulan Agustus 2020, Pengajar sejak tahun 2007 dan sebagai Kepala Sekolah sejak tahun 2021 di SDI ...

Selengkapnya
Navigasi Web
Stop Perundungan di Sekolah

Stop Perundungan di Sekolah

Oleh: Sundari, S.Pd., M.Pd

Guru / Kepala SDI Riyadlul Mubtadiin Kedok Turen Malang

Terkadang luput dari pengamatan guru bahwa kejadian yang dianggap biasa berakibat besar bagi mental seorang anak. Saling mengejek, pengucilan siswa lain selama ini dianggap biasa saja selama tidak ada perkelahian. Perbuatan tidak nyaman di sekolah bisa dikatakan sebagai perundungan jika dilakukan kepada salah satu diantaranya secara terus menerus. Perilaku perundungan atau bullying yang dilakukan oleh pelajar merupakan perilaku yang cukup banyak kita temukan dalam kehidupan sehari-hari.

Menurut para peneliti bahwa Bullying didefinisikan sebagai sikap mengejek, menghina, mengancam, memukul, mencuri, dan serangan langsung yang dilakukan oleh seorang atau lebih terhadap korban (Yusuf, & Fahruddin, 2012 dalam Lestari, 2016). Tindakan yang bisa digolongkan sebagai perundungan adalah mengejek, mencemooh, dan bahkan mendorong, memukul serta penggunaan tindak kekerasan lainnya. Bagi pelaku perundungan, hal seperti itu merupakan hal yang menyenangkan dirinya dan dapat memuaskan perasaannya, dan sebagai bentuk penunjukan eksistensi bahwa ia memiliki kekuasaan di sekolah. Sedangkan bagi korban, perilaku tersebut sangat tidak menyenangkan dan menggangu kehidupan mereka, bukan hanya kehidupan di sekolah namun juga pada kehidupan di luar sekolah. Mengakibatkan juga kondisi mental korban akan mengalami trauma sehingga menimbulkan keengganan untuk kembali ke sekolah.

Menimbang adanya indikasi perundungan yang terjadi menjadi masalah yang sangat penting untuk dibahas karena hal ini menyangkut kenyamanan siswa dalam menjalani kegiatan di sekolah berupa perolehan ilmu setiap harinya. Siswa biasanya berada di sekolah selama tujuh hingga delapan jam. Jika diakumulasikan selama enam hari, berarti siswa berada di sekolah selama kurang lebih 42 sampai 48 jam. Hal itu tentu akan memberikan tekanan besar atau kecemasan terus-menerus bagi siswa yang menjadi korban atau yang mengalami perundungan. Jika siswa merasa tertekan atau tidak nyaman selama berada di sekolah karena adanya tindak perundungan yang diterimanya, maka pelajaran yang didapat di kelas akan sulit diterima dan hal tersebut dapat berdampak pada hasil belajar siswa selama di sekolah.

Jika digolongkan menurut jenisnya ada dua macam perundungan yaitu perundungan verbal berupa mengejek korban dan perundungan sosial berupa pengucilan korban. Penanggulangan yang dilakukan oleh pihak sekolah yaitu dengan memanggil pelaku perundungan dan memperingatkan untuk tidak mengulangi lagi perbuatannya dan apabila dilakukan kembali maka guru memberikan sanksi yang mengandung pendidikan. Menerapkan faham bahwa semua manusia di bumi ini adalah bersaudara. Membuat baner yang memuat tentang stop perundungan di manapun mereka berada. Tulisan besar tersebut akan membantu anak senantiasa mengingat akan kerukunan. Siap berkomitmen dalam menghapus semua tindakan perundungan di sekolah khususnya.

Malang, 20 Agustus 2022

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Alhamdulillaah, keren ulasannya, Bu Sundari sehat dan sukses selalu

21 Aug
Balas

Terima kasih Bun. Akhir-akhir ini agak menyibukkan diri. Sukses selalu buat penjenengan ya...Salam literasi

23 Aug

Keren ulasannya Bunda Sundari, semoga lolos masuk nominasi

21 Aug
Balas

Terima kasih Bunda. Ingin sekali menjadi penulis. Sukses selalu ya Bun, salam literasi...

23 Aug



search

New Post