Sungkowo

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Ada ekspresi Saat  Membaca, Pertanda Ketagihan
KETAGIHAN: Anak-anak sedang membaca buku saat literasi.

Ada ekspresi Saat Membaca, Pertanda Ketagihan

Di sekolah tempat saya mengajar, kegiatan literasi berjalan. Meski yang berjalan baru literasi baca dan tulis, sesuai program. Literasi dasar yang lain masuk ke dalam mata-mata pelajaran terkait. Hanya, kegiatannya belum kelihatan.

Kegiatan literasi baca dan tulis sudah kelihatan. Karena dilaksanakan sebelum jam pelajaran dimulai. Pukul 06.45 WIB sudah dimulai. Selesai pukul 07.15 WIB. Tapi, belum berjalan maksimal. Tidak mudah ternyata membangun semangat anak didik menyukai kegiatan membaca dan menulis. Tapi, kami terus memotivasi mereka.

Sehingga, sekalipun belum banyak, anak-anak yang sudah menyukai kegiatan membaca dan menulis telah tampak. Lumayan ada kemajuan. Memang pekerjaan ini membutuhkan waktu. Perlu proses panjang untuk dapat menyentuh semua anak. Entah kapan maksimalnya. Kami tidak menarget. Kami berusaha (saja) tak merasa bosan mendorong mereka melakukan aktivitas baik ini.

Salah satu caranya dengan mendampingi mereka pada saat jam literasi. Secara pribadi, saya memasuki kelas sesuai jam literasi. Saat mereka membaca, saya membaca. Tapi saat mereka menulis, belum tentu saya menulis. Kadang malah membaca. Saya pikir tidak masalah. Yang penting saya tetap melakukan kegiatan literasi bersama mereka.

Kebersamaan saya dengan anak-anak dalam aktivitas literasi membuat saya dapat melihat keadaan mereka. Mengetahui sudah ada anak-anak yang mulai menyukai membaca dan menulis. Melihat masih ada anak-anak yang belum menyukai keduanya. Termasuk saya dapat melihat kejadian yang dialami oleh anak-anak, yang mungkin menurut orang lain sederhana, tapi menurut saya sangat berharga.

Di antaranya, seperti ini kejadiannya. Saya melihat salah seorang anak didik saya membaca buku sembari tersenyum-senyum. Saya meliriknya dari tempat saya duduk. Kebetulan tempat duduknya tidak jauh dari tempat duduk saya. Selisih satu meja saja. Saya melihat cukup lama ia tersenyum-senyum sembari membaca. Saya bahagia melihat pemandangan itu. Saya membiarkannya terus menikmati bacaannya. Saya menduga ia tertarik dengan bagian tertentu dalam buku itu. Saya berpikir positif. Sebab, kejadian itu dapat menjadi tanda baik baginya.

Untung tak ada satu pun temannya yang memergokinya. Yang bukan mustahil malah dapat memutus kenikmatan membacanya. Karena temannya mungkin mengomentari. Kok tersenyum-senyum. Memangnya membaca apa. Coba pinjami saya. Dan komentar-komentar lain bisa saja bermunculan. Hingga bel tanda waktu literasi berakhir berbunyi tetap aman. Tak ada teman yang mengganggunya.

Saya mencoba memaknai peristiwa itu sebagai sebuah anugerah. Karena saya melihat ada seorang (anak) mulai menyukai kegiatan membaca. Ekspresi senyum di bibirnya menandai bahwa ia mengerti isi atau cerita dalam buku tersebut. Tak hanya mengerti, tapi juga emosinya terbawa ke dalamnya, ke dalam isi atau cerita dalam buku. Pikirannya terlibat di dalam bacaan. Ini puncak kepuasan membaca, saya kira. Saya meyakini ia pasti akan ketagihan membaca.

Saya mengetahui kemudian bahwa buku yang ia baca buku fiksi. Kekuatan isi buku fiksi memang begitu dahsyat memengaruhi emosi pembaca. Kalau pembaca hanyut dalam cerita di dalam buku tersebut pasti muncul ekspresi. Tersenyum, tertawa, berlari, menjerit, dan ekspresi yang lain yang sesuai dengan isi cerita.

Memang tidak demikian kalau seorang (anak) membaca buku nonfiksi. Ekspresi fisiknya tak tampak. Karena buku nonfiksi memang lebih menyedot kekuatan pikiran, tidak perasaan. Tapi, pasti ada ekspresi yang meletup-letup di dalam pikirannya.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post