Datang dan pergi merupakan hal lumrah dalam kehidupan, pepatah lama "datang tampak muka dan pergi tampak punggung). Kalimat tersebut sangat tepat disematkan kedatangan dan kepergian kepala SD di sekolahku. Datang dengan segala kebaikan dan pergi meninggalkan sejuta kenangan.

Terhitung mulai tugas (TMT) 30 Januari 2020, kepala sekolah baru sudah mulai bertugas. Kedatangannya kami tunggu, dikarenakan hampir satu tahun sekolah kami dikomandoi oleh seorang Pelaksana tugas (PLT). Datang dengan wajah ceria dan membawa harapan untuk merubah sekolah kami lebih baik lagi. Wanita parlente dengan usia sekitar 50 tahun sudah memiliki visi dan misi yang hebat untuk diaplikasikan.

Beliau seorang guru yang mutasi menjadi kepala sekolah. Berasal dari daerah Tambun Selatan, rumah dengan tempat kerja yang baru lumayan jauh. Sekitar 30 km jaraknya, diperkirakan dari Tambun menuju Tambelang Bekasi menghabiskan waktu 2 jam perjalanan menggunakan kendaraan roda empat (dihitung perjalanan normal, jika tidak macet).

Pagi itu, cuaca tak bersahabat dikarenakan hujan turun dengan deras. Tampak sekolah kami mulai ramai dengan aktivitas siswa seperti biasanya. Tiba-tiba gawaiku berdering dengan keras, tanpa pikir panjang langsung kulihat dengan segera. Nomor baru yang tak dikenal terpampang jelas di layar HP, ternyata beliau langsung memperkenalkan diri melalui pesan whatsapp. Ibu kepsek baru memberikan kabar bahwasanya dia agak telat datang ke sekolah dikeranakan hujan.

Rekan guru yang lain sudah bersiap menyambut kedatangannya. Tampak penjaga mulai merapihkan meja kantor yang sedikit berantakan dengan tumpukan kertas administrasi guru.

Dua jam berlalu, hal yang ditunggu telah tiba. Kendaraan roda empat berwarna merah telah parkir di halaman sekolah. Kamipun segera menyambutnya di bawah guyuran hujan deras, beliau kami persilahkan masuk ke ruangan guru. Setelah berapa lama, duduklah kami berdampingan dengan guru yang lain. Beliau mulai memperkenalkan diri, dengan logat betawi yang kental dan menjadi ciri khasnya. Suasana langsung cair seketika, dikala beliau membawakannya dengan nada santai dan ramah.

Tak terasa, jam menunjukan pukul 11.00. Suasana hangat dan kekeluargaan telah terbangun akrab diantara guru dan kepsek baru. Mohon dibantu kebijakan saya, karena tanpa guru-guru semuanya apalah artinya" ujar beliau dengan nada santai dan akrab. Walau jarak rumah dengan kantor agak lumayan jauh, tetapi beliau bertekad membawa sekolah ini ke arah yang lebih baik lagi.

Kami berharap banyak dengan kepala sekolah baru ini, jiwa kepemimpinannya sudah tergambar dari raut wajahnya

#TantanganGurusiana

#KepalaSekolahBaruHarapanBaru#