Dalam sebuah komunitas tentu terdiri dari beberapa unsur. Ada pimpinan, ada wakil pimpinan dan ada anggota. Semua unsur tersebut bersatu membentuk satu kesatuan yang utuh. Masing-masing dari unsur tersebut akan menjalankan fungsi masing-masing dalam mewujudkan tujuan bersama.

Begitupula dengan lembaga pendidikan. Disebuah sekolah terdiri dari beberapa unsur. Ada kepala sekolah, wakil kepala sekolah, dan tenaga pendidik dan tenaga kependidikan. Mereka akan bekerja sesuai denga tugas masing-masing demi kemajuan peserta didik dan sekolahnya.

Namun dalam perjalanannya, akan ditemukan berbagai dinamika dalam menuju tujuan bersama. Perbedaan karakter dan type dari setiap anggota komunitas menjdi tantangan tersensediri bagi pimpinan dalam menjalankan roda kepemimpiannanya.

Kepala sekolah harus tahu dan faham betul terhadap setiap guru yang dipimpinnya. Karea jika kepala sekolah tidak memiliki kompetensi itu, maka dia akan gagal dalam menjalankan tugas muliannya. Dia akan kesulitan dalam menentukan mana yang benar-benar bekerja dan mana yang hanya asal-asalan.

Ada beberapa type, manusia dalam menjalankan tugasnya. Pertama) ada yang hanya bekerja karena takut ancaman. Type seperti ini terkadang hanya bekerja jika dilihat oleh pimpinan. Dia akan berusaha mununjukukkan bahwa dia adalah loyalis dari pimpinan. Padahal sesungguhnya dia melakukan hal itu karena takut kepada pimpinannya saja, tidak lebih dari itu. Namun, biasanya type seperti ini tidak menghasilkan pekerjaan yang berkualitas.

Kedua) ada type yang melakukan pekerjaan karena hanya ingin mendapatkan upah. Jika ada kegiatan tapi tidak ada anggarannya, maka dia enggang melakukannya. Type seperti ini juga, tidak akan menghasilkan sebuah hasil yang maksimal karena setiap pekerjaan diukur dengan materi.

Ketiga) ada type yang bekerja karena betul-betul mencintai pekerjaannya. Type seperti inilah yang akan bekerja dengan sungguh-sungguh. Dia akan bekerja secara baik kapan dan dimana saja. Baik ada pimpinan atau tidak ada. Baik ada upah atau tidak, dia akan bekerja karena cintanya kepada pekerjaannya, bukan karena siapa-siapa.

Inilah tugas berat pimpinan untuk memberika pemahaman kepada bawahannya agar bekerja karena cinta terhadap pekerjaannya da bukan karena yang lain. Mereka akan tersiksa dalam menjalankan tugasnya jika bekerja tidak disertai ketulusan hati.