Dalam UU no. 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas disebutkan bahwa kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan yang ditetapkan. Kurikulum di Indonesia telah mengalami perubahan seiring dengan perubahan Visi Pendidikan Indonesia. Hingga di tahun pelajaran 2021-2022 ini , kurikulum 2013 masih diberlakukan di seluruh jenjang pendidikan. Namun khusus untuk Satuan pendidikan pelaksana Program sekolah Penggerak menerapkan kurikulum baru yang disebut Kurikulum Operasional satuan Pendidikan (KOSP) . KOSP disusun oleh satuan pendidikan dengan berpedoman pada kerangka dasar kurikulum yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Kerangka dasar kurikulum disusun mengacu pada tujuan pendidikan Nasional dan Standar Pendidikan Nasional (SNP). KOSP disusun sebagai pedoman satuan pendidikan dalam menyelenggarakan seluruh kegiatan pembelajaran. KOSP dikembangkan berdasarkan hasil analisa kontek kebutuhan peserta didik dan satuan pendidikan. Analisa kontek diperoleh dari hasil refleksi seluruh pendidik di satuan pendidikan tersebut dan disesuaikan dengan analisa kebutuhan peserta didik.

Pengembangan KOSP didasarkan pada lima prinsip yaitu : 1) berpusat pada peserta didik. ; 2)kontekstual; 3) esensial; 4) akuntabel; 5) melibatkan pemangku kepentingan. Keragaman potensi dan kebutuhan peserta didik menjadi dasar dalam pengembangan KOSP, hal ini bertujuan agar peserta didik mendapatkan pelayanan belajar sesuai dengan tingkat perkembangan dan potensinya sehingga mereka belajar dengan nyaman. Prinsip ini merujuk pada terwujudnya merdeka belajar. Merdeka belajar dalam diartikan bahwa keragaman yang dimiliki peserta didik seperti gaya belajar, bakat dan minat, tingkat kecerdasan serta karakteristik lain yang dimiliki peserta didik dapat terlayani dengan baik. Prinsip kontekstual memberikan arah bahwa KOSP dikembangkan dengan memperhatikan ciri khas/ kearifan lokal, sosial budaya lingkungan satuan pendidikan , khusus SMK memperhatikan kebutuhan dunia kerja . KOSP yang disusun oleh satuan pendidikan diharapkan mampu mengembangkan dan melestarikan potensi daerah dimana satuan pendidikan tersebut berada . Dengan demikian dapat dipastikan bahwa kurikulum antar satuan pendidikan akan berbeda. Prinsip esensial, bahwa KOSP memuat seluruh informasi penting yang dibutuhkan dan digunakan satuan pendidikan menggunakan bahasa yang singkat,padat, lugas, dan mudah dipahami. KOSP disusun dengan tidak memasukkan ulang komponen yang sudah ada pada dokumen lain. Sebagai contoh capaian pembelajaran ada didokumen tersendiri dan tidak lagi dicantumkan pada dokumen KOSP. Prinsip akuntabel menunjukkan bahwa KOSP dapat dipertanggungjawabkan. KOSP dikembangkan berdasarkan hasil analisa konteks dan refleksi kegiatan pembelajaran yang benar-benar telah dilakukan oleh pendidik di satuan pendidikan.

Yang membedakan KOSP dengan kurikulum sebelumya adalah dimasukkannya Profil Pelajar Pancasila . Penguatan Profil Pelajar pancasila diharapkan mampu mewujudkan pelajar Indonesia yang kompeten, berkarakter dan berperilaku sesuai dengan nilai-nilai Pancasila`

Salam sekolah Penggerak

Gubukku, 12 Oktober 2021