CATATAN KECIL SAHABAT ER( PART 5)

SENJA DI BALAI KOTA

Oleh Prapti Noer

Suprapti SDN Torongrejo 03 Kota Batu

Memasuki ruang kerja Pak Eddy sore itu membuat kami terpana. Ruangan dengan interior familiar mediterania kental terasa. Para pegawai protokoler yang menyambut kedatangan kami rata rata gadis belia yang sangat cantik parasnya, mereka semua tersenyum ramah mempersilahkan kami menunggu Pak Eddy, di ruangan.

Ruangan di kantor balai kota tempat kami menunggu ini, semacam ruang makan yang menyatu dengan ruang tamu dan dapur. Jendela kaca besar menghiasi ruangan terbentang di dinding sebelah utara sehingga sangat leluasa di gunakan untuk menikmati indahnya alam Kota Batu yang berada dilereng Gunung Arjuna. Jadi teringat rumah saya yang berada di lereng Gunung Arjuna, dari jendela balai kota ini akan terlihat pemandangan deretan kampung saya sangat jelas. Kalau malam hari cahaya lampu yang bersinar dari rumah penduduk terlihat bagaikan kalung manik manik melingkar di leher gunung nan kokoh. Dari rumah saya memandang balaikota pada malam hari juga sangat jelas cahaya lampu yang mengitari gedung nan megah kelihatan bagaikan bongkahan batu bercahaya di malam hari.

Suatu kehormatan bagi kami, seluruh Kepala Sekolah Dasar di Kota Batu mendapatkan kesempatan untuk berbincang dengan Pak Eddy.

Pak Eddy juga berkenan menunjukkan semua bagian ruangan di ruang kerjanya. Hal ini penting karena balai kota among tani bak istana. Paling tidak memperkenalkan gedung baru tersebut kepada kami agar tidak tersesat pada waktu mencari letak perkantoran di lingkungan balai kota. Maklum😘😘

Dengan agak malu malu saya memasuki ruangan itu. Ternyata didalam ruang makan telah tersedia bermacam hidangan makan sore yang sangat menggugah selara. Dengan sedikit kikuk, kami bersantab bersama Ibu Kepala Dinas Pendidikan. Beliau sengaja mengantarkan kami untuk menemui Pak Eddy. Terima kasih Ibunda🌻🌻

Rasa kekaguman dan keheranan kami melihat desain eksterior dan interior ruangan masih terus menjadi bahan bisik bisik kami. Akhir bisak bisik kami adalah foto Groupfie. Dengan segala pose, hand phone android menyala berkedap kedip "jeprat jepret" itulah kegiatan disore itu sebelum bertemu dengan Pak Eddy. Mumpung bareng dengan Ibu Kepala Dinas , maka momen itu benar benar kami manfaatkan untuk berselfie ria

🐞🌹🌹🌹

Satu jam berlalu Protokoler mempersilahkan kami masuk kedalam ruang kerja Pak Eddy yang sangat luas. Terlihat banyak sekali cindera mata dari daerah maupun negara lain yang tertata dengan rapi. Meja besar panjang di depan kami berisi segala macam makanan ringan yang disediakan untuk para tamu. Mbak mbak Protokoler berkali kali bertanya kepada kami mau minum apa? Jadi teringat Pramugari didalam pesawat yang ramah dan cantik.✈✈✈

Dari semua desain eksterior dan interior didalam ruang kerja Pak Eddy ada salah satu tempat yang dibanggakan oleh beliau, yaitu salah satu bagian dinding yang terdapat foto Bung Karno dengan ukuran super besar ( kira kira 2 ×4 meter)

Kami semua diajak bergroufie di depan Foto Bung Karno. Saya lihat sekilas Pak Eddy sangat bangga dengan foto itu.

Dalam hati saya, langsung mengacungi jempol, karena Pak Eddy ingin menunjukkan kepada dunia bahwa bangsa yang besar adalah bangsa yang tidak melupakan jasa Pahlawannya. Artinya apa? Jelas terlihat Pak eddy memberikan keteladanan kepada kita untuk selalu mengingat jasa jasa para Pahlawan yang telah berjuang mempersembahkan kemerdekaan kepada kita, walau tidak tersurat saya dapat merasakan yang tersirat.

Dari semua kegiatan sore itu, saya mengambil beberapa pelajaran berharga dari undangan Pak Eddy

1. Semua tamu yang akan menemui Pak Eddy diwajibkan untuk bersantab makan dulu, ini berlaku untuk semua orang tanpa perbedaan (saya melihat di lorong menuju ke ruangan ini tersedia beraneka macam hidangan)

Terasa kalau Pak eddy selalu dan selalu memikirkan isi perut orang lain. Sebagai bentuk penghormatan Pak Eddy kepada semua tamu selalu di beri makan sebelum bertemu beliau. ( Persis yang dilakukan oleh para kyai kalau kita bersilaturohim ke rumah bapak kyai)

2. Pak Eddy seorang nasionalis sejati. Ini bisa ditunjukkan dengan sikap beliau yang sangat menghargai dan bangga dengan pahlawannya.Sebagai warga negara Indonesia yang hidup dan dihidupi oleh tanah Indonesia, harusnya saya sadar bahwa kemerdekaan tanah ini adalah perjuangan dari tumpahnya darah pahlawan dan air mata perjuangan. Realita sekarang sering terlupakan perjuangan para pahlawan itu. Saya merasa bersalah 😭😭 tidak bisa mencontoh sikap Pak Eddy.

Sore itu akhirnya Pak Eddy datang jua, kami tidak berkata apapun, dan lebih banyak mendengarkan, Pak Eddy sudah menjawab semua pertanyaan dalam hati kami dengan kenyataan. Penataan gedung yang mengandung filosofi serta patung para pahlawan yang berjejer di halaman balai kota menunjukkan satu pembelajaran tentang rasa nasionalisme dari anak negeri.

Senja itu di ruang kerja balai kota Among Tani Pak Eddy menceritakan tentang proses pembangunan gedung balai kota serta program dari Pemerintah Kota Batu.

Sekarang Wong Mbatu bisa bangga memiliki balai kota yang spektakuler. Kereen .