Suprapti Prapti

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
SEPEKAN DIMALAYSIA

SEPEKAN DIMALAYSIA

SEPEKAN DI MALAYSIA

Oleh : Suprapti

SDN Torongrejo 03

Siang itu panas matahari cukup terik, dinginya udara pada musim kemarau di Kota Batu saat ini benar benar membuat imunitas tubuh tertantanga, sebenarnya jarum jam masih menunjukkan pukul 15.00 WIB, baru saja sepeda motor saya memasuki pelataran rumah. Setelah mengajar seharian, saya mencoba merebahkan tubuh karena punggung tua ini mulai terasa sakit, jika tidak diistirahatkan. Sambil rebahan bola mata saya nanar tertuju ke atas celengan tanah berbentuk kucing yang diletakkan diatas meja rias. Pikiran pun menjadi melayang, dalam hati berandai-andai menerka uang receh sisa belanja yang rajin saya masukkan kedalam celengan. Isinya tentu sudah banyak, memang pada waktu itu saya sengaja membeli celengan tanah sebesar “kucing garong” dari pak tua penjual celengan tradisional yang sering berkeliling kampung, dengan satu tujuan untuk menyelamatkan sisa uang belanja agar tidak ludes terbuang.

Sudah dua tahun ini saya rajin memasukkan sisa uang belanja tersebut dengan satu tujuan dapat melakukan traveling bersama keluarga ke negeri jiran. Sebagai guru IPS, saya sering membayangkan dapat mengunjungi negara di Asean, selfi di menara Petronas yang terkenal. Membayangkan destinasi wisata di malaysia saya semakin penasaran untuk membuka celengan kucing garong tersebut. Akhirnya rasa penasaran yang saya rasakan mengalahkan kepenatan . Brakkkk…. Celengan kucing saya pecahkan dengan gagang sapu ijuk,dan pyarrrrrrrr uang receh berhamburan keluar dahuluan diikuti uang dua sepuluh ribuan, dua puluh ribuan dan limapuluh ribuan.

Setelah hampir seharian duduk bersimpuh menghitung uang recehan akhirnya sudah kelar, dengan sibuknya saya menjajar uang tersebut menurut nominal. Setelah di hitung membuat saya tercengang, karena sudah cukup digunakan melancong ke Negeri Jiran. Tak sadar saya berteriak dan melompat kegirangan persis seperti tingkah anak kecil yang baru saja dibelikan mainan atau permen kesukaan. Sayang… pada waktu itu saya lupa tidak sempat selfi ketika aura kegembiraan menyeruak di wajah tua saya. Tak sadar dengan keadaan yang cukup menghebohkan sayapun bernyanyi kencang sambil memegang uang hasil memecahkan celengan…cukup…cukup…traveling… ke Negeri Jiran.

Dengan berbekal uang dari celengan tersebut, saya menelephon mbak mida, seorang teman yang mempunyai usaha traveling. Dari mbak mida semua persiapan traveling menuju Negeri Jiran dilakukan, terutama melihat jadwal keberangkatan yang disesuaikan dengan masa liburan, sambal menunggu waktu keberangkatan sayapun berusaha menambah uang saku dengan berdagang secara on line…hehehehe apapun saya lakukan demi mewujutkan impian.

Selain mencari tambahan uang saku, saya juga mulai rajin berburu berita tentang Malaysia, membuka- buka atlas, membaca letak dan destinasi wisata di Kuala Lumpur, semuanya menambah semangat saya untuk segera berkunjung kesana . Oalah…Apesnya ternyata jadwal liburan yang dapat kami gunakan berangkat menuju Malaysia dengan menggunakan tiket super heboh (karena lagi promo menurut traveloka) hanya ada pada waktu liburan awal puasa. Yah…mau apa lagi terpaksa semua rencana tetap dilaksanakan, kok saya merasa bahagia sekali ya ? tentu karena liburan kali ini tidak berangkat sendirian tetapi bersama anggota keluarga berjumlah enam orang.

Untuk menghemat pengeluaran, sebagai turis backpacker , sengaja saya membawa bekal makanan dari Indonesia seperti beras,lauk kering, dendeng ragi,dan tidak lupa juga membawa rendang kering dan abon, tak lupa juga bawa magic com, maklum turis celengan “ngirit”, hal ini harus saya lakukan karena kami berangkat berenam maka dapat dibayangkan berapa ringgit yang harus dipergunakan untuk pengeluaran terutama biaya makan disana.

Dengan perasaan gembira kami berenam (saya,suami dan tiga anak, bersama bulik) berangkat menuju bandara Juanda dengan menggunakan mobil travel. Teringat satu kejadian pada saat boarding pass, aduhh… jadi malu sendiri. Saat proses x-ray tiba tiba bulik diberhentikan oleh petugas, dan kami semua di buat bingung, ada apa? Usut punya usut ternyata bulik membawa minuman soft drink didalam tasnya yang seharusnya tidak diperbolehkan dalam peraturan penerbangan. Alhasil bulik di tahan di penjagaan disuruh menghabiskan seluruh minuman soft drink yang sudah di bawa, kalau tidak salah ada 6 botol minuman soft drink. hehehehehe …saya merasa kasihan tapi juga sedikit mengapokkan agar bulik mau menaati peraturan. sudah sering saya mengingatkan agar tidak membawa botol minuman soft drink kedalam tas ternyata tetap dilakukan. Memang, Bulik salah satu orang Indonesia yang tidak bisa membaca dan menulis alias buta huruf tetapi sifat kemendel yang dimilikinya menjadikan Bulik pribadi yang antik.

Sejatinya walaupun hati senang karena bisa berangkat ke negeri jiran,tapi jauh didalam hati ada perasaan was was dan takut ketika ternyata kami sekeluarga harus naik salah satu maskapai pesawat internasional, dimana seminggu yang lalu maskapai tersebut mengalami kecelakaan di perairan Karimata. Alhamdulilah pesawat mendarat di bandara Kuala Lumpur sekitar pukul 18.00 MYT lebih cepat 2 jam daripada di Juanda. Bandara di Kuala Lumpur sangat canggih, mewah, dan teratur daripada di Indonesia. Disana terdapat penghubung berupa monorail antar terminal. Sedangkan bandara besar di Indonesia masih menggunakan armada bus. Jalan tol disana juga lebih canggih dikarenakan semuanya menggunakan gardu pintu tol otomatis dengan sistemTap n Go (menempelkan kartu ke alat yang ada di pintu tol, kurangi saldo dan go) dan smart tag (untuk discan dipintu tol, saldo berkurang dan tanpa berhenti lanjut perjalanan) .

Kami sekeluarga di jemput oleh Agency dari Kuala Lumpur untuk diantar ke hotel di daerah Bukit Bintang. Sebelum kami naik kedalam mobil, sopir travel dengan tegas mengingatkan kepada kami bahwa selama di perjalanan penumpang dilarang makan maupun minum didalam “kereta”. Wuihhh sadisnya dalam hati saya mengutuk sopir travel karena perut ini sudah melilit minta bertemu dengan nasi.

Waktu sudah malam kami sampai di hotel Royal Palm Lodge Bukit Bintang, badan terasa lelah, perut pun meronta untuk segera diisi,dengan sisa tenaga yang ada kami pun berkeliling untuk membeli makanan. Sampailah kami di pusat kuliner Bukit Bintang dimana suasana ini mengingatkan seperti “pasar rea reo” di Surabaya. Banyaknya makanan yang dijual membuat kami bingung untuk memilih makanan yang halal.

Adzan subuh berkumandang, fajar telah datang kicauan burung geraja di jendela kamar hotel tak mampu memberikan motivasi kepada saya untuk segera bangun. Rasa penat belum hilang, mata terasa lengket seakan tidak mau diajak bangun untuk melaksanakan solat dan bersiap melanjutkan perjalanan. agak gelagapan kami terbangun, ternya tidur di hotel berbintang membuat tidur sangat lelap. Apa hendak dikata kami harus segera bergegas untuk melanjutkan traveling kami, agensy sudah mengingatkan kepada kami menjemput pukul delapan. Belum selesai berkemas anak saya yang nomor dua menggedor pintu kamar. Dia memberitahukan bahwa kakaknya mengalami kecelakan didalam kamar mandi. Tanpa menunggu penjelasan lebih lama darinya, saya bergegas lari menuju kamar anak saya . Alangkah terkejutnya ketika melihat kakinya bersimbah darah karena terpeleset didalam bak mandi. Ternyata luka di kakinya terkena pecahan keramik. Ahh ada ada saja,,, kebahagiaan kami menjadi berkurang karena melihat kondisi si sulung seperti itu.

Pukul 07.00 MYT, kami telah selesai sarapan pagi, fihak agency juga sudah siap menjemput kami untuk melanjutkan perjalanan ke Genting Higland. Sebelum sampai ke genting, kami diantarkan dulu berkeliling kota menuju Menara Petronas, Istana Raja maupun ke museum. Selama dalam perjalanan saya tidak dapat merasa tenang melihat kondisi kaki sisulung. Untung pak sopir juga merangkap menjadi tour guide sangat pengertian, kami diantarkan ke dokter. Tak berapa lama kami sudah berada di klinik ( dokter umum yang praktek ). Jujur saya membandingkan dengan pelayanan dokter di tanah air. Di Malaysia lebih mengutamakan keselamatan pasien terlebih dahulu, praktis tak banyak birokrasi. Dokter memeriksa luka kaki si sulung dan memutuskan untuk dijahit, tindakan ini dilakukan agar mengurangi darah yang keluar, tanpa banyak pertimbangan maupun serangkaian mengambil tes darah.

Perjalanan kami lanjutkan menuju Genting Highland, Sebuah daerah yang terkenal dengan keindahan viewnya, juga menjadi tempat judi terbesar di Asia tenggara. Waduh… kenapa fihak agency memilihkan kami bermalam 2 hari di Genting highland? Menyesal juga,karena tidak faham maka ketika ditawari destinasi wisata ke daerah tersebut saya menyetujuinya. Jarak yang harus di tempuh lumayan jauh dari Kuala Lumpur. Letak Genting berada di puncak gunung sehingga menuju kesana harus melalui jalanan berkelok. Jadi teringat jalan menuju Pujon hehehe... bedanya disepanjang jalan menuju Genting sangat bersih, walaupun masih berupa hutan belukar disepanjang bahu jalan tertata taman nan amboi dan indah dipandang, mungkin tujuannya agar perjalanan ini tidak menyeramkan dan membosankan...

Disepanjang jalan menuju Genting masih terlihat asri,dan teduh. Kanan kiri jalan hutan belukar, Saya tak habis mengerti, di atas gunung yang sulit dijangkau di bangun kompleks hotel dan menjadi tujuan wisata yang sangat terkenal. Disisi lain ekologi hutan masih terjaga dengan sangat baik. Jalanan berkelok hijau,bau khas pakis hutan menyeruak masuk kehidung membawa pesan damai.Putihnya kabut tebal di sepanjang perjalanan, dinginya udara tak terkirakan solah menuju negeri bidadari di kahayangan.

First World Hotel adalah tujuan kami di Genting Highland,merupakan salah satu komplek hotel yang ada di sana, hampir seluruh puncak gunung tertutup bangun hotel berbintang, yang lebih menakjubkan lagi bahwa arsitektur bangunan hotel mendesain hotel menyatu dengan alam tanpa meninggalkan kesan mewahnya hotel berbintang. Lantai bagian bawah di gunakan untuk mall sedangkan lantai atas di gunakan untuk hotel. Wah…kedatangan saya ke Genting bak big bos yang mau menghabiskan uang untuk taruhan,tak akan ada yang menyangka bahwa kedatangan saya kesini hasil dari pecah celengen. Hehehe,,,, biarkanlah. Setelah melakukan chek in kami menuju kamar masing masing. Dinginnya udara di puncak gunung (18derajat ) memaksa kami merebahkan punggung mencari kehangatan dalam tebalnya selimut hotel berbintang. Menjelang malam ,kami mencoba jalan jalan mengitari mall hotel.

Bermalam di hotel First Word yang berada di puncak gunung negeri awan, menciptakan sensasi sendiri terutama naiknya hormon cortisol,sangat takut tak beralasan. Alhasil saya sulit memejamkan mata alias kurang tidur.

Dalam perjalanan ini saya menemukan pengalaman luar biasa ketika si sulung menyampaikan paket wisata yang akan kami ikuti. Agency telah menyediakan tiket untuk kami untuk menikmati pemandangan hutan diatas cable car, saya tidak pernah membayangkan jika cabel car yang akan kami naiki melintas diatas hutan. Stasiun cable car berada didalam mall maka saya tidak curiga ,saya membayangkan seperti naik cable car di Batu Night Spectaculler (BNS) dengan senang hati dan PD saya masuk kedalam cable car, semenit kemudian cable car mulai bergerak keluar dari ruangan mall ……astagfirllohaladzim…Ya Alloh….ampuni hamba Ya Alloh…… saya berteriak sekeras kerasnya. Saya dan bulik tidak berani melihat kebawah maupun kedepan, Ya Alloh…. cable car… meluncur diatas hutan, tebing, dan jurang….sepanjang perjalanan saya tidak menikmati,..doa-doa saya lafatkan, lahaulawaquwata illabillah…saya berdoa dan memohon sampai akhirnya cable car berhenti di stasiun. Alhamdullilah Ya Alloh, saya dan bulik melompat turun dengan wajah pucat pasi.Dan saya memutuskan untuk tidak naik cabel car pada waktu kembali ke hotel.

Sore menjelang, hangatnya mentari sore menemani kami kembali ke hotel, waktu mengalir bagaikan air, malam itu memasuki bulan Ramadhan. Hari pertama puasa kami di negeri jiran. Untung kami membawa bekal karena di Hotel Firs World tidak menyediakan makan malam. Sebuah pembelajaran yang sangat luar biasa yang bisa saya bawa pulang ke Indonesia bahwa Malaysia adalah contoh negara tetangga yang menjunjung tinggi disiplin dan peraturan perundang undangan. Walaupun Firs Worldh Hotel merupakan tempat judi internasional, ternyata sangat menghargai puasa ramadhan. Ini terbukti dengan disediakannya makan sahur bagi pengunjun hotel berbintang tersebut.

Dikarenakan saya tidak mengetahui kalau fihak hotel menyediakan makan sahur maka kami sekeluarga makan sahur di dalam kamar hotel ,berbekal lauk yang saya bawa dengan menanak nasi di magic com.Maka kamipun makan sahur didalam kamar hotel.

Sebelum cek out jam enam pagi kami semua datang ke restorant dengan maksud mengambil jatah sarapan pagi . Lumayan… sebagai bekal diperjalanan untuk berbuka nanti. Dengan santainya kami masuk ke restorant , ternyata dipintu masuk kami di cegat oleh karyawan restoran dia mengajukan pertanyaan yang terasa mak jlebb masuk jantung bagian dalam. Karyawan restorant dengan senyum manisnya bertanya “are you moslim?” ..No your allowed to enter the restoran, because eat sahur is finished” …mak glodag saya malu sekali sekaligus kecele karena jam makan sahur sudah selesai dan pengunjung restoran saat ini rata rata bukan muslim, makanan yang disedikan juga bukan makanan orang muslim, jadi menurut kacamatanya terasa aneh jika menemui seorang muslim pagi pagi berkunjung ke restorant. Why not? Menurut karyawan restorant Pemerintah Malaysia sangat tegas dan menghormati orang puasa dalam bulan Ramadhan, pemerintah akan memberikan sangsi berupa hukuman gantung jika melanggar peraturan. Luar biasa pemerintah dan masyarakat Malaysia menjunjung hukum disana, walaupun hotel ini terkenal sebagai tempat judi internasional tapi menjunjung tinggi hukum HAM dan menerapkannya menjadi budaya bangsa. Menghargai sesama umat beragama, bravo toleransi beragama.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Pengalaman seru dari perjuangan sendiri pastinya sangat membekas. Bravo bu

23 Jun
Balas



search

New Post