Semarang, 14 Maret 2020. Setengah bulan lalu. Seharusnya jadwal saya hari ini belajar menulis novel di Solo. Karena ada yang lebih urgen, maka saya batalkan. Biarlah suatu saat nanti belajar lagi secara off line. Kalau belajar secara daring dan kulwa, waktunya pun menyesuaikan. Biasanya kalau penyelenggaranya lembaga atau badan pemerintah dilakukan pada jam kerja. Apabila penyelenggaranya bukan pemerintah, umum bisa malam hari. Apalagi kalau penyelengaranya dari luar negeri yang beda wilayah waktunya, bisa jadi diskusi daringnya tengah malam. Di negara penyelenggara siang hari di Indonesia malam hari.

Asing juga awalnya dengan istilah daring itu. Dalam KBBI daring itu kependekan dalam jaringan, terhubung melalui jejaring computer, internet dan sebagainya. Meskipun begitu, sebenarnya sebagian besar masyarakat sudah melek daring. Belajar dalam daring, bisa dimaknai selama proses belajar terkoneksi dengan IT. Gawai yang dipakai bisa HP bisa Laptop, atau computer. Yang penting tersedia jaringan dan paket datanya.

Adapun kulwa kependekan dari kuliah melaui aplikasi whatsapp. Ini adalah salah satu cara yang sering dilakukan oleh mesyarakat. Melalui kulwa bisa terjadi interaksi belajar mengajar. Umumnya masyarakat pembelajar kulwa ini terhimpun dalam satu komunitas. Kemudian mereka belajar dengan dipandu seorang pemandu/ moderator. Satu atau dua narasumber.

Durasinya Daring ataupun Kulwa, berkisar satu dampai dua jam pada sekali pertemuan daring. Ada penugasan mulai dari kuis, penugasan terstruktur, ada penilaiannya dan bersertifikat sesuai durasi dan bobot pelatihannya. Ada yang setara 32 jam bahkan lebih. Syarat dan ketentuan berlaku.

Luangkan waktu dan bergabunglah dengan badan atau organisasi penyelenggara daring sesuai kebutuhan pengembangan diri Anda. Satu di antara sekian banyak penyelenggara adalah SEAMO RECFON. Semoga bermanfaat. Barokallahulana wa iyyakum.