PENANGANAN SISWA BERMASALAH DI SMP NEGERI 40 SURABAYA

Oleh : Supriyanto, M.Pd*

Di SMP Negeri 40 Surabaya ada siswa yang mengalami masalah yang mirip sekali dengan masalah yang dialami siswa di Korea sebagaimana diceritakan dalam artikel kami sebelumnya (http://supriyantompd.gurusiana.id/article/belajar-dari-guru-korea-menangani-siswa-bermasalah-1268509). Siswa tersebut bernama Eg kelas 9. Siswa ini sering tidak masuk kelas dengan berbagai alasan, terutama sakit. Beberapa guru melaporkan hal ini kepada wali kelas. Wali kelas sendiri sebagai salah satu guru yang mengajar di kelas Eg juga mendapatkan informasi yang sama sebagaiman yang dilaporkan beberapa guru yang lain. Teman-teman sekelasnya juga menceritakan hal yang sama.

Wali kelas segera mengadakan koordinasi dengan guru BK dan pimpinan sekolah untuk segera melakukan penanganan. Informasi yang diperoleh dari BK mengatakan bahwa siswa ini sedang ada masalah di keluarganya. Berbekal informasi tersebut maka wali kelas berusaha untuk menghubungi orang tua siswa via telepon. Alhamdulillah ada jawaban via SMS bahwa ananda Eg sedang sakit, Terakhir masuk beberapa hari sebelumnya ananda Eg terjatuh dari sepeda onthelnya karena pedal sepedanya patah.

Sang ayah juga memberi informasi bahwa ananda sedang sangat rindu pada mamanya yang telah 1 tahun lebih meninggalkan rumah bersama sang kakak yang telah lulus dari SMAN 13 Surabaya dan tidak bisa dihubungi sama sekali. Rumah yang selama ini mereka tempati sudah di jual untuk menutupi hutang. Mereka sempat 1 tahun mengontrak rumah dan tidak bias memperpanjang lagi karena tidak ada uang untuk membayar. Sejak itulah sang mama dan kakaknya meninggalkan rumah. Ananda Eg akhirnya tinggal bersama ayahnya di kos-kosan sempit di Kota Baru Driyorejo Gresik. Untuk menyambung hidup, sang ayah yang sakit-sakitan membuat usaha produksi puding dan menjualnya dengan cara dititpkan ke warung-warung yang ada di Kompleks Perumahan Kota Baru Driyorejo.

Berdasarkan informasi tersebut, wali kelas segera berkoordinasi dengan kepala sekolah dan meminta ijin penggalangan dana untuk membantu ananda Eg beserta ayahnya. Setelah mendapatkan ijin, wali kelas segera menggalang dana dengan cara menghubungi teman-teman wali kelas yang tinggal di daerah Kota Baru Driyorejo juga para guru dan beberapa wali murid yang peduli. Alhamdulillah dari penggalangan dana tersebut terkumpul sejumlah dana yang bisa digunakan untuk membeli sembako, perlengkapan mandi dan cuci serta uang saku untuk ananda dan tambahan modal usaha untuk sang ayah.

Setelah semua logistik bantuan siap, wali kelas mengadakan home visit untuk mengetahui keaadaan Eg dan ayahnya pada hari minggu. Sengaja wali kelas mengadakan home visit pada hari minggu agar bisa mengajak istri dan anak-anak untuk memberikan pembelajaran kepada mereka tentang syukur dan kepedulian pada sesama.

Kunjungan ke tempat tinggal ananda berhasil mengkonfirmasi kebenaran berbagai informasi yang diperoleh sebelumnya. Selain itu wali kelas juga bisa memberikan motivasi kepada ananda dan juga sang ayah untuk sabar dan terus berjuang demi keberhasilan masa depan ananda Eg.

Berbagai foto dokumentasi dan informasi yang diperoleh dalam kegiatan home visit tersebut oleh wali kelas dilaporkan kepada para donatur dari teman-teman wali kelas, para guru dan wali murid. Alhamdulillah respon mereka sangat bagus. Mereka bersedia memberikan donasi lagi untuk keperluan sekolah ananda sampai lulus. Demikian juga dengan semua bantuan yang terus secara rutin diserahkan kepada Eg selalu dilaporkan kepada pihak sekolah dan semua donator termasuk para wali murid yang turut membantu.

Program bantuan kepada siswa seperti ini akan terus kami laksanakan di SMP Negeri 40 Surabaya agar masa depan para siswa dari keluarga yang kurang beruntung ini bisa diselamatkan dan mampu meningkatkan motivasi dan semangat juang mereka. Alhamdulillah pada hari Selasa, 6 Maret 2018 ada salah satu lembaga Amil Zakat yang berminat menjalin kerja sama dengan SMP Negeri 40 Surabaya untuk menyalurkan bantuan berupa pemberian beasiswa kepada para siswa kelas 9 dari keluarga duafa yang melanjutkan ke SMA/SMK sebesar Rp 250.000,00 per bulan persiswa. Itupun masih ada tambahan bonus lagi yaitu pembinaan rutin pekanan kepada para siswa peraih beasiswa tersebut.Lembaga tersebut adalah Yayasan Nurul Hayat, suatu Lembaga Amil Zakat Nasional peraih predikat LAZ terbaik se Indonesia.

Diantara kebahagiaan seorang guru adalah ketika melihat keberhasilan para siswanya. Apalagi jika sang guru tahu betapa beratnya perjuangan sang murid dan keluarganya untuk keberhasilan tersebut. Kabahagiaan itu pulalah yang kami rasakan ketika mewisuda Ananda Eg. Apalagi ketika menyerahkan penghargaan kepada Ananda Eg dan orang tuanya sebagai lulusan terbaik peringkat ke-3 di depan semua Guru dan wisudawan serta semua wali murid kelas 9 dalam rangkaian acara wisuda di Auditorium Kampus Unesa saat itu.

Semoga keberhasilan ananda Eg akan disusul dengan kesuksesan-kesuksesan berikutnya. Dan kepada segenap dewan guru SMP Negeri 40 Surabaya juga kepada segenap donatur baik dari kalangan guru, wali murid, dan juga masyarakat yang lain, semoga Allah SWT memberikan pahala dan balasan yang luar biasa atas semua bantuan dan keikhlasannya, Amin.

*Supriyanto.M.Pd (Delegasi Pendidikan Kota Surabaya di Busan Korea Selatan 2017)