Surajuddin

Pembelajar...

Selengkapnya
Navigasi Web

Tantangan pembelajaran jarak jauh antara harapan dan kenyataan

Tahun 2020, pendidikan Indonesia dipaksa memasuki sebuah babak baru dalam dunia pendidikan. Pandemi covid 19 membuat pemerintah membuat beberapa kebijakan yang membuat bentuk aktivitas dan perilaku mengalami perubahan besar, begitu pula dalam dunia pendidikan.

Beberapa istilah yang awalnya biasa lalu tiba-tiba terkenal bagaikan artis yang sedang naik daun. PJJ, daring, dan luring adalah kata-kata yang seakan-akan telah berubah status dari cemilan menjadi makanan pokok.

Pembelajaran tatap muka saat ini telah mengalami pelarangan akibat pandemi, solusi yang ditawarkan adalah pembelajaran jarak jauh yang biasa disingkat dengan PJJ. PJJ saat ini memiliki dua buah alternatif pembelajaran, yang kesatu pembelajaran dalam jaringan yang berbasis internet atau daring, yang kedua adalah pembelajaran yang berbasis portopolio tanpa jaringan internet atau luring.

PJJ awalnya hanya dikenal dalam dunia perkuliahan dimana sekelompok orang membentuk sebuah kelas yang dibimbing oleh dosen pengampu mata kuliah dengan menggunakan sistem modul.

Pengaplikasian PJJ yang tidak terencana ke dalam proses pembelajaran di sekolah membuat banyak guru dan orang tua kelimpungan. Beberapa guru mengalami kesukaran dalam adaptasi penggunaan internet sebagai media pembelajaran sedangkan beberapa orangtua belum siap untuk menjadi mendampingi anak untuk pembelajaran di rumah.

Tantangan dalam pembelajaran daring antara lain kesiapan guru dalam menggunakan teknologi dengan internet sebagai media pembelajaran, dana untuk pembelian kuota internet dan kemampuan pengadaan smartphone. Kekurangan dalam pembelajaran daring lalu dcoba disempurnakan dengan pembelajaran luring. Namun kemudian bukan berarti seluruh permasalahan sudah terselesaikan.

Ketercapaian kurikulum menjadi taruhan dalam proses pelaksanaannya. Ketidaksiapan siswa dan orangtua untuk melakukan kegiatan BDR (belajar di rumah) menjadi momok tersendiri. Beberapa orangtua telah menyatakan bahwa mereka tidak sanggup untuk kegiatan belajar dirumah dengan berbagai alasan mendasar seperti ketidakmampuan membimbing anak dalam berbagai mata pelajaran, ketiadaan waktu, hingga dana untuk pembelian kuota internet.

Orang tua, guru dan dan pemerintah sebaiknya melakukan musyawarah untuk melakukan pemecahan terhadap masalah ini. Setiap masalah pasti memiliki jalan keluar. Contohnya untuk masalah kuota internet, orang tua dapat melakukan iuran untuk pengadaan WiFi seperti berita yang sedang viral di internet.

Semoga pandemi ini segera berlalu dengan membawa berbagai perubahan positif yang bersifat kemajuan dalam pengembangan dunia kependidikan.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Aamiin Smg covid 19 cepat pergi dari muka bumi ini

01 Aug
Balas



search

New Post